Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
° ° ° ° ° °
🐰🐰🐰
"Makin hari, makin deket juga lo ama tu anak ya." haechan.
"Ya gitu lah." yeonjun.
Seperti biasa, yeonjun, haechan, dan eric pasti duduk di kantin kampus setiap selesai kelasnya. Hari ini mereka bertiga hanya mendapat satu matkul saja. Jadi wajar jika pukul 11 mereka sudah bisa bersantai ria.
"Cepet tembak dia dong. Kan gue pengen jajan sepuasnya di kantin." eric.
"Sabar elah." yeonjun.
"Eh btw, lo seriuskan ama soobin?" haechan menatap yeonjun begitu tajam.
"Ngga perlu curigaan yang aneh-aneh napa sih. Gue serius." yeonjun.
"Ya wajar gue curiga. Bukan gue aja sih. Eric juga. Ye kan ric?" haechan menatap eric, lalu dibalas dengan anggukan.
"Jelas-jelas waktu itu lo dendam banget ama tu anak. Terus tiba-tiba jadi deket gini." eric.
"Kalian maunya apaan sih? Serba salah gue jadinya. Kemaren pengen gue akur ama soobin. Sekarang udah akur gini, kalian malah curiga. Yeonjun mulu yang salah." yeonjun berdecak kesal.
"Ya bukan salah sih jun. Cuma ya gue takut lo aneh-aneh aja ke soobin." eric.
"Aneh-aneh apaan? Gua ga niat perkosa anak orang yak!" yeonjun ngegas.
"Bukan aneh-aneh gitu dodol! Ini nih! Ketahuan hp nya isi wik wik doang." haechan memukul jidat yeonjun dengan sendok.
Bekas sambel terasi🙂
"Isshh anjir! Jidat gua bau sambel terasi bego!" yeonjun langsung membersihkan jidatnya dengan tisu.
"Ck! Bau kalian sodaraan juga." haechan.
"Ish!" yeonjun.
Setelah perbincangan yang tidak bermanfaat itu, akhirnya mereka hanya berdiam diri. Hening. Ketiganya sibuk dengan kehidupan mereka di media sosial.
Jomblo. Kan biasa gitu.
"Eh, anter gua yok." yeonjun.
"Kemana? Kalok ke neraka, gua ga mau. Disana kan tempat tinggal lo, bukan gue yang suci ini." haechan.
"Ish anjir! Gue ngomong serius." gerutu yeonjun.
"Tumben serius. Udah beli otak baru lo?" eric.
"Anjink!" yeonjun.
"Hahaha, canda bro. Kemana emang?" eric ngikut serius kali ini.
"Mau nembak soobin." ucap yeonjun membuat kedua sahabatnya kaget dan menatapnya.
