030

476 70 6
                                    

Keesokan hari datang dengan cepat. Taehyung dan Jimin sudah berebut mandi duluan karena tak sabar jalan-jalan sehari ini. Jasmine yang baru terbangun mengucek matanya dan menguap lebar. Ia memandangi bagaimana Jimin dan Taehyung yang berdesakan di pintu kamar mandi, menggeleng tak habis pikir akan kekanakan dua sahabatnya.

"Jika kalian tak cepat mandi, aku batalkan saja hari ini."

Ancaman tak kasat mata dilemparkan, membuat dua orang yang sebelumnya sibuk berebut berakhir diam. Jimin mendorong Taehyung memasuki kamar mandi duluan. "Cepat!" pekiknya lirih. Taehyung mengangguk samar.

Menghadapi Jasmine yang pemarah adalah opsi terakhir di hari itu.

...

"Kita akan kemana?"

Jasmine yang duduk di jok belakang bertanya. Taehyung yang akan menyetir seharian ini, berlagak seperti pemandu wisata yang menggelikan. Pemuda itu nampak santai dengan pakaian kakek-kakeknya. Itu kata Jasmine, bukan penulisnya. Haha.

Mobil sewaan mereka melaju pelan melintasi jalanan London yang padat

Oops! Această imagine nu respectă Ghidul de Conținut. Pentru a continua publicarea, te rugăm să înlături imaginea sau să încarci o altă imagine.

Mobil sewaan mereka melaju pelan melintasi jalanan London yang padat. Taehyung dan Jimin bersenandung senang sejak perjalanan dimulai. Lantas, mobil itu terparkir di depan bangunan bersejarah. Jasmine melongo tak percaya.

"Kau serius, kan?" tanya gadis itu pada Jimin dan Taehyung.

"Tentu saja. Kita harus mendatangi tempat ini juga!"

"Oh, astaga! Selera kalian seperti kakekku!"

"Museum adalah tempat menambah pengetahuan, Jasmine. Atau, memang otakmu terlalu bodoh untuk menyerap itu semua?"

Sindiran Jimin membuat pria itu mendapat geplakan di kepalanya dari belakang. Taehyung tergelak keras karena kesengsaraan Jimin. Jasmine memilih keluar duluan, menunduk tak bersemangat saat melihat tampak depan Natural History Museum. Ia bahkan selalu bolos kunjungan ke museum saat sekolah.

"Ayolah, Jasmine. Kau yang menyerahkan jalan-jalan ini pada kami. Kau harus jadi penurut seperti Yeontan!"

"Jangan samakan aku dengan anjing, Sialan!"

Jimin sungguh berniat memulai perang dengan Jasmine. Namun, Taehyung melerai adu pandangan tajam mereka berdua, merangkul bahu keduanya memasuki museum yang baru saja dibuka.

...

"Wah, kau pandai sekali memotretku, Tae!" pekik Jimin senang melihat hasil jepretan Taehyung.

"Wah, kau pandai sekali memotretku, Tae!" pekik Jimin senang melihat hasil jepretan Taehyung

Oops! Această imagine nu respectă Ghidul de Conținut. Pentru a continua publicarea, te rugăm să înlături imaginea sau să încarci o altă imagine.

Taehyung menaikkan dagunya, sombong sebentar. Jasmine yang melihat itu hanya memutar bola mata malas. "Jika kita tidak cepat pergi dari sini, aku akan mengembalikan mobilnya!"

Satu ancaman lagi di hari ini. Jimin dan Taehyung hanya sanggup membungkuk hormat pada Jasmine selayaknya pelayan Ratu.

Ketiganya kembali melaju. Kali ini destinasi mereka adalah tempat populer untuk berfoto. Nama tempat itu adalah Covent Garden. Tempat yang menjual banyak macam hal, punya banyak spot foto menarik, dan pemain musik jalanan yang mengalunkan melodi tiap saat.

 Tempat yang menjual banyak macam hal, punya banyak spot foto menarik, dan pemain musik jalanan yang mengalunkan melodi tiap saat

Oops! Această imagine nu respectă Ghidul de Conținut. Pentru a continua publicarea, te rugăm să înlături imaginea sau să încarci o altă imagine.

"Begini kan bagus," ujar Jasmine kala tapak kakinya memasuki daerah itu. Jimin dan Taehyung yang berjalan di belakangnya saling menyenggol bahu, bangga pada pilihan mereka.

Mereka berkeliling dan makan siang hingga matahari mulai turun ke peraduan. "Berapa tempat lagi yang akan kita kunjungi?"

"2 lagi. Tempat yang indah. Kesukaanmu," balas Taehyung dengan senyuman lebar.

"Benarkah?"

"Tentu! Kita kan hapal obsesimu tentang langit dan bintang."[]

ɓɭɑck cɑt. [ ɱiɳ yѳѳɳgi ] ✔Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum