Chapter || 1

3.3K 201 15
                                    


Seoul, South Korean


Jam sudah menunjukkan pukul 5 pagi. Warna langit masih menghitam dengan suasana yang sangatlah sunyi. Mengingat ini masih terlalu pagi untuk memulai aktifitas. Tetapi lain halnya dengan seorang gadis berperawakan tinggi semampai, berambut panjang cokelat kehitaman dan jangan lupakan paras cantiknya.
Dengan gesit ia mondar - mandir di dapur menyiapkan sesuatu yang diperlukannya.

"Nona, apa yang anda lakukan di dapur sepagi ini ?" tanya bibi Yoo. Pelayan yang umurnya sudah tidak muda lagi. Tetapi jangan salah, ia masih gesit untuk melakukan segala pekerjaan rumah tangga di rumah mewah bak istana Inggris ini.

"Ah, aku menyiapkan bekal karena nanti aku ada jadwal operasi jam 7 nanti. Maaf membuat dapur sedikit berantakan." sesal gadis cantik ini.

Bibi Yoo hanya tersenyum menanggapi tingkah lucu nona mudanya ini yang sudah ia anggap seperti anaknya sendiri. Karena sudah 30 tahun ia mengabdi di kediaman keluarga Hwang. Tak ayal ia sangat dekat dengan nona di depannya ini.

Hwang Sinbi

Nama gadis yang masih setia sibuk dengan dunianya.

"Ada yang bisa saya bantu nona ?"

Sinbi melepas apron yang menggantung di lehernya, kemudian berbalik. "Aku sudah selesai, bi. Aku harus siap - siap sekarang. Aku tinggal ke kamar dulu ya bi."

Sinbi bergegas menaiki tangga dan masuk ke kamarnya. Mengambil tas beserta jas kebesarannya.

Sinbi adalah seorang dokter dengan gelar master. Berkat IQ yang mencapai tingkat genius, dan Sinbi lulus dengan nilai cum laude dari salah satu universitas kedokteran yang terkenal di seluruh dunia. Itu semua sudah membuktikan bahwa kecerdasannya tidak main - main.

Setelah dirasa semuanya lengkap, ia keluar kamar dan tak sengaja berpapasan dengan kakak laki - lakinya.

"Kau mau berangkat sekarang ?"

Hwang Minhyun. Kakak laki - laki Sinbi dan putra semata wayang keluarga Hwang. Pria dengan perawakan tinggi itu menjabat sebagai CEO di Hyundai Group. Pesona nya yang karismatik membuat Minhyun menjadi perbincangan di negeri ginseng. Jangan lupakan wajah tampan nya yang setiap hari menghiasi majalah dan juga selalu muncul di stasiun TV ternama.

Sinbi memeluk Minhyun yang disambut kekehan dan pelukan yang tak kalah erat dari kakaknya. Sedari kecil memang Sinbi sangat dekat dan manja dengan Minhyun bahkan selalu menempel bak perangko.

"Oppa.." panggil Sinbi dengan manjanya.

Tangan kanan Minho naik ke kepala sang adik dan tangan kirinya memeluk punggung Sinbi dengan erat. Jika Sinbi sudah begini tandanya ia sangat merindukan kakaknya ini. Bagaimana tidak, Minho yang jarang di rumah karena harus  bolak - balik pergi ke luar negeri untuk bertemu dengan klien - klien penting disana. Membuat waktu bertemu mereka dan keluarga menjadi berkurang.

"Maafkan Oppa..."

"Oppa jarang sekali berada di rumah. Tapi oppa janji untuk lebih banyak waktu yang akan oppa luangkan untuk sekedar berada di rumah. Berkumpul bersama" lanjutnya.

Sinbi merenggangkan pelukan mereka dan menaikkan jari kelingkingnya. "Janji ?"

"Iya, Oppa janji."

"Hah, sebenarnya masih banyak yang aku ingin bicarakan dengan Oppa. Tapi sepertinya lain kali saja. Aku harus berangkat karena ada jadwal operasi pagi ini."

Minhyun mengacak rambut Sinbi dan memberikan pelukan perpisahan. Tak lupa ia mencium pucuk kepala Sinbi dengan sayang.

"Aku pamit. Tolong beritahu Appa dan Eomma. Annyeong !"

Our Destiny || J.J.K & H.S.B (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang