Tak terasa kini tiba waktunya untuk Sinbi kembali ke Korea. Sesuai dengan janjinya, Yerin mengantar Sinbi ke bandara. Sinbi seperti tidak rela meninggalkan Yerin. Perasaan ini datang untuk kedua kali nya. Pertama saat ia lulus kuliah dan yang kedua ya sekarang ini. Ingin rasanya ia mengajak Yerin untuk terbang ke Korea bersamanya. Tapi apa boleh buat, pasti ia akan menolaknya. Setelah pengecekan yang memakan waktu yang lumayan lama, para penumpang dipersilahkan untuk menaiki pesawat.
"Ingat selalu jaga kesehatan, kalau ada apa - apa kau hubungi aku. Oke ?"
"Iya, kau juga. Ingat pesanku. Sudah sana, pesawatmu sudah menunggu."
Sinbi memeluk Yerin erat dan dibalas tak kalah erat dari Yerin. Rasanya baru saja ia bertemu dengan gadis berkulit seputih susu ini, tapi mau bagaimana sebuah perpisahan yang mengharuskan mereka seperti ini.
"Bye Eonni." lambaian tangan Sinbi sedikit demi sedikit menghilang di balik tembok. Yerin mulai meninggalkan tempat yang ia pijak menuju parkiran dan kembali ke apartementnya.
------------------
Hari ini Jungkook harus dihadapkan dengan banyaknya pertemuan dari beberapa klien. Ini semakin menjadi rumit karena Jimin, sekretarisnya yang masih dalam masa liburannya. Ia harus bisa menyelesaikan ini semua dengan cepat, karena malam nanti ia harus menjemput sang istri di bandara. Memikirkan Sinbi membuat moodnya menjadi lumayan membaik, benar - benar pesona Sinbi membuatnya seperti baterai yang sudah terisi daya.
"Sajangnim, tuan Kim telah sampai dan menunggu anda di ruang rapat." pegawai Jungkook mengintrupsinya untuk segera menuju ke ruang rapat. Pria berwajah tampan itu melangkahkan kakinya menuju lift dan memasuki ruang tersebut seraya menekan tombol yang tercetak disana. Sesampainya disana, ia sudah disambut dengan sapaan dari seorang pria bermarga Kim tersebut.
"Selamat pagi tuan Jungkook."
"Selamat pagi tuan Mingyu." Jungkook mengulurkan tangannya dan disambut Mingyu dengan senang hati.
"Kau ini seperti dengan siapa saja." Mingyu sedikit terkekeh dengan sifat formal sahabatnya ini. Ya Jungkook dan Mingyu adalah sahabat sekaligus partner bisnis. Sedikit tentang Mingyu, ia adalah pemilik dari perusahaan furniture untuk segala isi dalam pesawat. Ia sudah bersahabat dengan Jungkook saat Jungkook memulai bisnis airlinesnya.
"Aku tidak punya banyak waktu, Gyu. Ada beberapa klien yang harus aku temui." sarkas Jungkook. Ia seperti enggan untuk berlama - lama di ruangan ini.
"Ada apa ? Apa ada sesuatu ?" oh Mingyu terlihat sangat penasaran sekali. Jungkook mendecih sesaat. Entah mengapa ia sangat kesal dengan sifat Mingyu yang penasaran seperti ini.
"Aku harus segera menyelesaikan pekerjaan sebelum jam 8 malam. Karena aku harus menjemput istriku." jelas Jungkook pada akhirnya.
"Hoho, Jungkook yang ku kenal sepertinya berubah banyak semenjak menikah." goda Mingyu dengan tampang menyebalkan dimata Jungkook.
"Ck, tutup mulutmu."
"Baiklah. Tapi kau harus mengenalkanku dengan istrimu."
"Siapa suruh tidak datang." Jungkook merotasi kedua bola matanya tepat setelah ia menyelesaikan kalimatnya.
"Hey bung, aku ini orang sibuk. Tapi maaf aku tidak bisa menghadiri pesta pernikahanmu."
"Ya aku maklumi, oke bisa kita mulai rapatnya ?"
"Sure.."
---------------
Tepat pukul 8 malam, Jungkook sudah berada di area tunggu untuk menyambut kedatangan sang istri. Sesuai janjinya ia akan menjemput Sinbi di bandara. Lama tidak bertemu seperti ada perasaan rindu yang membuncah untuk segera ia lepaskan. Sepertinya sedikit demi sedikit hatinya mulai menerima kehadiran seorang Sinbi. Kini matanya mulai menangkap atensi seseorang yang memenuhi pikiran sedari tadi. Hwang Sinbi ralat Jeon Sinbi berjalan serta menyeret koper putih miliknya. Sinbi melihat Jungkook yang berdiri tak jauh darinya. Ia melangkah disertai senyuman yang manis dimata Jungkook. Dapat Sinbi lihat pria itu pasti langsung menuju kesini tanpa ada niatan untuk pulang terlebih dahulu. Dengan masih berbalut jas, Wajah lelah serta kantung mata sangat terlihat jelas di mata Jungkook. Ia sedikit tidak tega melihat kondisi Jungkook sekarang. Sinbi harus berterima kasih setelahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Destiny || J.J.K & H.S.B (✔)
RomanceJeon Jungkook Pria berumur 28 tahun yang sangat kaya raya dan karir yang gemilang. Bagaimana tidak, Jungkook adalah tipikal orang yang sangat Workholic. Dunianya hanya berisikan kerja, kerja dan kerja. Bahkan Jungkook tidak punya waktu untuk memiki...