[4] Chocolate✓

🍫Be Careful

Be Careful

by:

dreammatcha

This is Be Careful, but mostly with Chris and Adit.
They're perfect, but Be Careful

Siapa yang tak kenal seorang Aditya Christopher Anggara?

Sejatinya, pemuda hangat yang tak pernah marah dengan wajah tampan dan ramah itu dikenal oleh semua orang. Kalangan polisi dan penjahat, maksudku. Tak ada penduduk sipil yang mengenalnya, itu berbahaya.

Chris dan timnya, Stray Kids, adalah kelompok paling disegani oleh kepolisian karena kemampuan dan merupakan anak emas sang atasan. Mereka tak pernah melanggar—tak pernah ketahuan, sebenarnya—buat sang atasan terus berdecak kagum karena semua dilakukan dengan sangat rapi.

Tak perduli dengan sang pecinta darah Raden, sang medis Gilang, si penakut Rehan, pembalap Gara, keluarga mafia Kevin atau Mahaputra bersaudara yang tak kalah berbahayanya. Jangan lupakan sang pemuda tampan yang mampu memikat siapa saja namun sama atau bahkan lebih berbahaya dari sebilah pedang.

Satu hal yang mereka langgar dari peraturan atasan dan masih belum ketahuan sampai sekarang adalah, menjalin kasih antar anggota.

Chris yang merupakan ketua bahkan menjalin kasih dengan anggotanya sendiri. Tak perduli dengan peraturan ketat yang mengikat tiap ketua dan seolah tak boleh dilanggar sama sekali. Ia benar-benar tak perduli. Karena seorang Aditya Christopher Anggara, mencintai Aditya Seungmin Mahaputra.

Mau tahu bagaimana ceritanya?

Baiklah, duduk dan jadilah anak baik. Ini akan menjadi sedikit panjang dan membosankan.

🍫🍫🍫

Chris bergerak maju perlahan. Mengendap-endap berusaha mengelabui lawan dengan hadirnya ia diantara mereka. Tangannya memberi sinyal Stray Kids untuk maju pelan-pelan, meminimalisir suara yang ditimbulkan. Dan

Bugh

Bugh

Brakk

Bugh

Sreettt

Dua dari lima penjaga telah dikalahkan. Chris tersenyum tenang sementara para anggota acungkan ibu jarinya senang. Earpic ditelinga ia tekan perlahan, menghidupkan fitur microphone yang terpasang.

"Gilang sama Adit tolong kesini, bawa beberapa racun yang tidak mematikan untuk dilumuri ke pisau-pisau yang ada."

"Siap, bang!" Suara Gilang yang menyahut. Tak perlu menunggu Adit untuk menjawab, sang ketua tahu kedua pemuda itu sedang bersama. Tak ikut bergabung dalam misi ini dari awal, karena sejatinya mereka adalah medis yang bekerja didalam.

Namun sepertinya diluar perkiraan, musuh kali ini lebih kuat dari yang ia bayangkan.

Senjata sudah siap ditangan, ketiga penjaga lain juga siap sedia ditempat mereka. Tak benar-benar siap, sebenarnya. Bagaimanapun mereka tahu siapa yang ketiganya hadapi saat ini. Kelompok asuhan pemerintah yang seakan tak pernah kalah apapun misi yang diberikan. Biasanya mereka mendapat misi satu target per orang atau paling banyak dua, namun kali ini kesembilan—tujuh yang ada disana, dua lagi menyusul dibelakang—nya harus turun ke lapangan atas arahan sang ketua.