BAB 15. Hari bahagia dan si medusa

3K 151 7
                                    

Luci menatap tidak percaya pantulan dirinya di cermin.Gadis itu memutar-mutar melihat dirinya yang sedang mengenakan gaun putih yang besar dan berat.

"Yaampun,menantu mama cantik banget..." Kata Lisa saat memasuki ruangan tempat Luci di rias untuk acara resepsi pernikahannya di hotel bintang lima milik keluarga Altezza.
Tadi setelah acara ijab qabul,mereka langsung ke hotel dan beristirahat di sana.

"Ah mama bisa aja." Balas Luci malu-malu.

Ceklek

Pintu kembali terbuka dan manampakkan keluarga dan sahabat-sahabat Luci.

"Wih sohib gue udah nikah ni yeee..." Goda Jessika.

"Sorry ya,waktu lo nikahan tadi gue sama Jessy gak sempat datang,you know lah penerbangan sempat tertunda sebentar." Kata Gavin merasa bersalah.

"Iya gapapa kok" Balas Luci sambil tersenyum.

"Ayok kita ke aula hotel,tamu-tamu udah banyak yang datang.Reiki juga udah ada di sana lagi nyambut tamu-tamunya." Semuanya mengangguk.Luci berjalan di depan bersama Jessika dan Violetta di sebelah kanan dan korinya.

Sampai di aula hotel,semua pandangan berpusat pada Luci yang tampak cantik dengan balutan gaun mewahnya.

Reiki segera mendekati gadis yang sudah sah menjadi istrinya pagi tadi.Laki-laki itu mengulurkan tangannya dan di sambut dengan senang hati oleh Luci.

"Kamu cantik sayang." Bisik Reiki di telinga kanan Luci membuat gadis itu merasakan panas di sekujur tubuhnya.

Reiki membawa Luci ke atas panggung yang sudah di dekorasi se mewah mungkin.Tamu-tamu undangan menatap kagum pasangan suami istri itu.Mereka tampak serasi,Luci sangat cantik dengan balutan gaun putihnya,rambut yang di sanggul rapi dan make up natural yang menambah kesan cantik gadis itu.

Reiki juga tampan,laki-laki itu semakin terlihat gantle dengan balutan kemeja putih serta jas hitamnya.

Tamu-tamu mulai menyalami mereka satu persatu untuk mengucapkan kata selamat.Banyak wartawan yang memotret mereka.Acara resepsinya di gelar besar-besar.Tamu undangan pun sampai ribuan.Mulai dari keluarga besar,kolega bisnis Elvan,Eldrick,Reiki,dan Josh bahkan mereka mengundang alumni-alumni SMA Cakrawala.

"Wih nikahan lagi lo bro.Menang banyak lo." Kata Aiden,sahabat Reiki saat dia Mememui Reiki dan Luci.

"Iyalah! Emang lo berdua masih ngejomblo sampe sekarang." Sindir Reiki membuat kedua sahabatnya kesal.

"Btw selamat buat kalian berdua.Lo cantik banget ya,Lu.Sampe sahabat gue gak bisa move on dari lo." Kata Galen menatap Luci yang hanya tersenyum.Reiki langsung memeluk pinggang istrisnya posessive.

"Santuy bro," Aiden dan Galen tertawa melihat raut wajah Reiki.

"Pergi lo sana!" Usir Reiki membuat kedua temannya langsung pergi dari hadapan mereka untuk menikmati hidangan yang ada.

"Selamat ya pengantin baru!" Luci dan Reiki menatap datar dua orang yang berjalan ke arah mereka.

"Mau apa kalian kesini?" Reiki sudah menatap tajam dua orang di depannya.Entah kenapa perasaan Reiki tidak enak jika ada dua orang ini di sekitarnya.

"Tenang bro.Gue cuma mau ngucapin selamat atas pernikahan lo sama mantan calon istri gue." Kata Adrian tersenyum mengejek pada Adrian.Laki-laki itu kemudian menatap Luci sambil tersenyum manis.

"Kamu cantik,sayang." Kata Adrian lagi.Reiki semakin mengeratkan pelukannya pada pinggang Luci.

"Pergi kalian dari sini!" Kata Luci menatap Adrian dan Alamanda dengan tatapan benci.

"Heh,mana ada pengantin baru yang mengusir tamunya.Dasar bitch!" Tangan Luci mengepal,gadis itu mencoba menetralkan emosinya.

Jessika,Gavin,Violetta dan Elvan yang sedang duduk di satu meja melihat kedatangan gadis medusa itu langsung menghampiri Luci dan Reiki.

"Pelindungnya udah datang nih," Alamanda berkata sinis menatap mereka satu persatu.

"Apa mau lo?" Tanya Violetta.

"Murahan banget sih kalian.Kampungan! Tamu datang aja gak diperlakukan dengan baik." Alamanda menatap mereka sinis.

"Heh anaconda.Kalau lo yang jadi tamunya sih gak usah di sambut ya! Mendingan gue tendang lo ke sungai amozon biar lo ngupul sama spesies lo." Alamanda emosi mendengar perkataan Jessika.Gadis itu bersiap menampar Jessika namun segera di tahan oleh Luci.

"Jangan pernah kamu nampar sahabat aku,Alamanda.Mendingan kamu pergi dari sini dari pada buat keributan.Bawa juga pengkhianat ini!" Kata Luci tajam.Alamanda menghempaskan tangan Luci hingga pegangannya terlepas.

"Dengar ya bitch,lo boleh bahagia sekarang.Tapi liat nanti! Gue yang akan jadi penyebab kehancuran lo!" Setelah membisikkan kata-kata itu,Alamanda langsung pergi dari sana bersama Adrian.

Luci merasakan sakit pada hatinya.Ia tidak takut pada gadis medusa itu,yang ia takutkan adalah segala rencana licik yang ada di dalam otak medusa itu.

"Dia bilang apa sama kamu?" Tanya Reiki lembut sambil mengusap pelan pipi Luci.

"Gak ada." Jawab Luci mencoba tersenyum.

"Jangan takut Luci.Ada kami kok yang selalu jagain kamu." Kata Jessika memeluk Luci.Akhirnya mereka semua berpelukan kecuali Elvan dan Reiki.Laki-laki itu hanya memperhatikan saja.

"Oh ya,malam ini kan malam pertama kalian.Jangan lupa buat ponakan yang banyak buat kami!" Pipi Luci langsung memerah mendengar Jessika berbicara frontal begitu.

"Bener tuh!" Violetta ikut menambahkan.

"Kalian apaan sih?" Luci mencoba menutupi pipinya yang merona malu.

"Sayang,kamu kenapa?" Tanya Reiki saat melihat pipi Luci yang memerah.

"Ng...nggak kok," Jawab Luci.

"Rei,buat ponakan yang banyak ya buat kami!" Rasanya Luci ingin menghilang ke dasar samudra saking malunya.Reiki menatap Luci sambil menyeringai membuat gadis itu merinding.

"Kamu dengar kan sayang? Mereka minta ponakan." Luci langsung mencubit pinggang Reiki membuat laki-lakk itu meringis kemudian tertawa.

Acara berlangsung lancar walaupun ada sedikit insiden tadi.Satu persatu tamu undangan mulai meninggalkan aula hotel tempat acara itu.Di sana hanya tinggal keluarga besar dan sahabat dekat Luci saja.

Saat Luci dan Reiki sedang duduk berdua di kursi yang ada di sana,Bi Siti datang membawa Caroline yang sedang menangis.

"Loh,Olin nya kenapa bi?" Tanya Luci sambil menggendong Caroline dan menimang-nimangnya pelan.

"Saya tidak tau,nyonya.Tadi non Olin menangis dan tidak mau tidur." Jawab bi Siti sopan.

"Yasudah bi,bibi istirahat saja.Biar Olin nya sama saya." Kata Luci dan di angguki oleh bi Siti.

"Kamu yakin? Olin nya kalau nangis bisa lama loh.Kamu juga lagi capek Luci." Kata Reiki khawatir.

"Gapapa kok,Rei.Olin juga anak ku.Mana ada ibu yang capek saat menjaga anaknya." Jawab Luci sambil tersenyum menenangkan.Reiki bersyukur bisa mendapatkan Luci yang mencintainya dan Caroline dengan tulus.

Reiki berjanji tidak akan pernah menyakiti istri cantiknya ini.Ia akan selalu melindungi Luci dan anak-anak mereka nanti.

Jam menunjukkan pukul dua belas malam.Mereka semuanya memilih menginap di hotel untuk malam ini.Reiki membantu membawa Caroline karena gaun Luci yang sangat ribet.

❤❤❤
Siapa yang gak suka sama pernikahan mereka? (Author)

Gue thor! (Adrian & Alamanda)

-_-

Luci Is A Fat Girl 2 (END) Where stories live. Discover now