13 - Kebenaran itu Menyakitkan

2.8K 360 18
                                    

Fayi dan Lukman sedang duduk di bangku taman kampus. Fayi sedang sibuk mengisi data yang tadi diberikan oleh sang ketua.

"Gue kadang ngerasa jahat kalo lagi isi data," cetus Fayi seraya menatap kertas data tersebut.

"Data lu palsu semua wkwk."

"Sembarangan lu!"

Lukman hanya tertawa melihat ekspresi Fayi yang sedikit kesal.

"Maafkan aku yang tak menganggap kalian," ucap Fayi dramatis.

Lukman hanya menatap Fayi datar.

"Bang! Lo bedua ngapain elah di taman gini?" tanya Keanu seraya duduk di sebelah Fayi sedangkan Nael sudah pasti di sebelah Lukman.

"Et dah, lu bedua udah kea penagih utang aja ye, ada di mana-mana," sahut Fayi.

Keanu hanya tertawa seraya mengusap tengkuknya.

"Bingung kita mau kemana kalo gak nyamperin lo bedua."

"Kek yang lu kenal kita bedua doang."

"Banyak sih, kenalan gue, cuman nyamannya di sini ya, gimana dong?"

"Sa ae adek ipar Lukman," ledek Fayi kemudian tertawa sendiri dengan perkataannya.

"Dih, napa jadi adik ipar gue?!" protes Lukman.

"Ken, lu suka ama Annis, ye?" tanya Fayi seraya menaikturunkan alisnya.

"Siang ini sih, belom. Gatau kalo sore," kelakar Keanu cengengesan.

"Keanu 1901," balas Lukman dengan tawa recehnya.

"Pucuk dicinta ulam pun tiba. Noh, orangnya dateng," celetuk Fayi seraya menunjuk Annis yang berjalan ke arah mereka.

"Bang, minta duit."

Annis langsung menyodorkan tangannya tepat di depan wajah Lukman.

"Et dah buat apaan?"

"Buat motokopi tugas."

Dengan terpaksa Lukman memberikan sisa hartanya hari ini pada sang adik.

"Arlisa mana, Nis?" tanya Fayi.

"Kemaren dia pulang, katanya Mama Arlene makin drop."

Segera Fayi merasakan sesak di dadanya.

"Gue pamit, Bang," ucap Annis pelan yang mendapat anggukan dari Lukman.

"Bang? Kenapa?" tanya Keanu khawatir melihat Fayi yang langsung terdiam.

"E-eh? Gue gak pa-pa, kok." Fayi memaksakan senyumnya.

Lukman menghela napas, Fayi selalu saja berusaha tegar.

"Btw, Bang, di sini kok, nama lo Fatih? Lu anak tunggal? Bukannya Arlisa adek lo, ya?"

Pertanyaan beruntun dari Keanu membuat Fayi mengerjapkan matanya.

"Et dah, kepo banget lu kek dora," cibir Fayi seraya menyentil jidat Keanu.

"Hehe maap Bang, gue penasaran aja gitu liat data lu."

Fayi kan sudah bilang, kalau ia merasa jadi orang jahat saat mengisi data.

.
.
.

"Fayi?" tanya seorang anak kecil yang memiringkan kepalanya imut.

"Iya Fayi, Fatih Bayi ahaha," goda sang kakak membuat adik kecilnya itu kesal.

"Ishh! Abang!!" protes si adik dengan menampilkan wajah sangar yang membuat ia semakin menggemaskan.

[✓] Brother Where stories live. Discover now