P R O L O G

11.8K 691 12
                                    

Happy reading guys!😘

*BacaNoteDiBawahYa:)

ㅇㅡㅇㅡㅇ

Gadis itu menundukkan kepalanya dalam. Tak tau lagi harus berbuat apa, kini ia pasrah. Mungkin ia akan menerima jika memang takdirnya harus berakhir di sini.

Pakaiannya yang lusuh menambah kesan seperti ia seorang gelandangan. Belum lagi wajah cantiknya yang kini pucat dan tak bertenaga.

Memar-memar di tangan dan kakinya belum sembuh sepenuhnya. Badannya terasa sangat sakit saat ini. Apalagi ia belum makan apapun dari kemarin. Benar-benar mengenaskan.

Bunyi pintu sel di hadapannya membuyarkan lamunannya. Gadis itu menatap dua orang berpakaian prajurit yang sedang membuka pintu sel di hadapannya.

"Mari Nona, ikuti kami." Gadis itu hanya menurut saat ia digiring keluar dari sel penjara dengan kedua tangan yang dirantai.

Lorong demi lorong ia lewati, kini ia berada di hadapan sebuah pintu besar dengan kedua prajurit menjaga di sisi kanan dan kirinya.

Kedua prajurit itu membukakan pintu untuk mereka lewati. Sebuah lapangan besar menyambut matanya, dengan beberapa orang-orang di sana.

Semua yang berada di lapangan tampak menatap kearahnya. Sedangkan gadis itu menundukkan kepalanya dalam diam.

Ia digiring ke tengah lapangan. Di hadapannya kini terdapat sebuah tali yang diikat di kayu yang berada di sisi kanan dan kirinya. Tali yang di hadapannya terlihat seperti tali untuk gantung diri.

"Hari ini, sudah diputuskan bahwa Stealth Witch ini ditetapkan sebagai penyusup di wilayah hutan selatan kerajaan Caleviem. Sesuai dengan peraturan kerajaan, seorang penyusup yang terbukti bersalah dan membahayakan kerajaan akan dikenakan hukuman mati." Tegas panglima kerajaan Caleviem dengan suara lantang.

Panglima kerajaan atau yang dikenal dengan nama Panglima Zeron itu mulai melangkah mendekati gadis yang nampak pucat itu. Panglima memerintahkannya untuk berdiri tepat di depan tali dan memasangkan kepalanya dalam ikatan tali itu.

Gadis itu hanya mengikuti perintah. Ia sudah pasrah saat ini. Karena memang tak ada yang bisa ia lakukan. Walaupun ia sebenarnya tidak bersalah, namun ia tak bisa membuktikan hal itu.

Kursi yang dinaikinya didorong ke depan hingga membuatnya menggantung dengan leher yang terikat tali.

Tuhan, rasanya sangat menyakitkan.

Tenggorokan gadis itu tercekat, ia tak bisa bernapas. Lilitan tali di tenggorokannya membuat pasokan udara pada paru-parunya terhenti. Tubuh gadis itu kejang-kejang dan perlahan ia mulai menutup kedua matanya.

Mungkin ini akhir dari kisah hidupnya. Berakhir mengenaskan seperti ini bukanlah pilihannya. Rasanya amat sangat menyakitkan. Namun gadis itu tidak bisa memilih takdirnya.

Perlahan kesadarannya mulai terenggut. Suara yang terakhir ia dengar adalah suara asing seseorang  yang sedang berteriak lantang.

Tuhan, kuharap setelah ini aku bisa bertemu dengan Ayah dan Ibuku. Terima kasih untuk semuanya.

Dan selamat tinggal kehidupanku yang menyedihkan.

ㅇㅡTBCㅡㅇ

Heyyoo everybody! This is my first fantasy story,

Kalo kalian suka silahkan comment 'lanjut' karena aku gk bakal publish semuanya secara langsung :) aku hanya akan mempublish prolognya dulu, jadi jika kalian suka baca terus ya ^^

Ok,

Bye!

The Cruel King Is My MateWhere stories live. Discover now