18. Last

581 55 32
                                    

5 Tahun telah berlalu begitu saja tanpa kita sadar, waktu memang begitu cepat berlalu memakan semua kenangan ketika kita masih satu keluarga.

Laki-laki berbadan tinggi 177 cm itu sedang berjalan menyusuri koridor kampus, hari ini adalah hari wisuda bagi adiknya, jadi ia datang untuk melihat adiknya wisuda dan mengakhiri masa kuliahnya, setelah 4 tahun menjalani S1 nya.

"Bang, di sini" Laki-laki itu tersenyum lalu berjalan kearah sang adik dan di sambut pelukan hangat olehnya.

"Lihat aku udah nyelesain S1 seperti yang abang minta, hebat kan?" Adiknya tersenyum manis menampilkan deretan gigi kelincinya.

"Bagus, Jungkook adik Yoongi harus hebat!" Sang kakak menepuk pundak adiknya lalu tertawa bersama.

Mereka mengambil poto bersama untuk di jadikan kenang-kenangan bahwa Yoongi telah mewujudkan cita-citanya menyekolahkan adiknya bahkan sampai S1 di Amerika. Meski yang ia harapkan bukan yang seperti ini.

Meski yang ia harapkan adalah adik semata wayangnya yang divonis meninggal 3 tahun lalu setelah kejadian hilang ketika di titipkan di pamannya.

Flasback kebelakang, saat itu suasana sedang tidak baik bagi keluarga Prazza. Apalagi setelah si sulung mencoba mengakhiri hidupnya di dalam kamarnya, untung saja saat itu Junghae masuk ke kamarnya lalu ia di larikan ke rumah sakit terdekat.

Satu tahun kedepan mereka terus mencari, melibatkan polisi dan beberapa kerabat terdekat. Namun Sang adik tidak bisa di temukan bahkan pamannya pun ikut menghilang, di tahun ketiga mereka dinyatakan meninggal dunia dan pencarian pun di hentikan.

Yoongi terus menyalahkan hidupnya, terpukul dengan semua kenyataan yang ia terima. Ternyata semuanya berakhir, adiknya benar-benar pergi meninggalkannya untuk selama lamanya. Bahkan ia tak sempat melihat wajah adiknya, sampai sekarang tak tahu dimana makamnya. Jika memang meninggal, namun sampai di tahun kelima pun ia tak bisa menemukan adiknya kalau belum meninggal pun.

"Tuhan, jika satu kali aku di pertemukan dengan Namjoon. Aku akan mengubah hidupku, aku akan menjadi kakak yang baik untuknya. Tolong pertemukan kami"

Doa doa Yoongi di setiap tahunnya ketika mengunjungi tempat ibadahnya, namun semuanya tak ada artinya. Semuanya tak bisa Yoongi tebus dengan janji janjinya menjadi kakak yang baik, sebagai gantinya ia mendidik Jungkook, menyekolahkan Jungkook, menjadikan Jungkook adiknya, menyayanginya bahkan memperlakukannya seperti Jungkook adalah adik semata wayangnya.

Jungkook bahagia, Junghae bahagia di alam sana. Ia meninggal ditahun ketiga setelah mendengar Anak bungsunya dinyatakan meninggal dunia. Kehidupan Yoongi benar-benar hancur dan tak tertata dengan rapi seperti apa yang ia inginkan. Hidup sendirian di rumah yang penuh kenangan bersama-sama orang yang telah pergi meninggalkannya untuk selamanya.

"Abang, sehabis ini kita makan-makan kan dirumah. Bersama Taehyung dan Jimin. Mereka kan juga wisuda tahun ini" Jungkook bersuara

"Nanti ya, kita beres-beres dulu setelahnya pulang kerumah. Kau siap meninggalkan Amerika kan?"

"Tentu, aku kan nanti bakal kerja di tempat abang juga" Jawabnya lantang.

Setelahnya mereka pulang ke apartemen Jungkook, untuk menyiapkan segala barang-barangnya. Akhirnya Yoongi tidak sendirian lagi sekarang.

_

Waktu begitu cepat berlalu, menyisakan banyak pertanyaan yang tak bisa dijawab. Kemana kaki akan melangkah, dimana raga ini akan tinggal. Bagaimana kedepannya kehidupan ini?

Waktulah yang menentukannya, waktu lah yang menjawabnya dengan keadaan yang akan terjadi dimasa depan nanti.

Tuhan tahu cara terbaik membuat mereka kuat dan bangkit dari rasa terpuruk, ditinggalkan dua orang yang ia cinta dan kasihi sekaligus tidaklah mudah, akan ada kehancuran beserta terpuruk di setiap detiknya. Begitupun Yoongi.

BROTHERS (end)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang