Otak Bisnis

48 1 1
                                    


Adisty sibuk menata donat dan brownies ke dalam kotak, selanjutnya Adisty mandi dan siap-siap berangkat sekolah.

"Adisty makan dulu, itu ada sayur kesukaan mu," ucap Ibu dengan senyuman tulus.

"Maafkan aku Bu... Adis buru-buru karena hari ini ada janji pada mau nyontek PR Matematika punyaku, dan ada pesenan donat, brownies," jawab Adis dengan senyum semangat.

"Cieeee...anak Ibu yang cerdas tapi dimanfaatin sama teman sekelasnya," sindir Ibu dengan senyum becanda.

"Tenang Bu, Adis ulangan tidak seorangpun dari mereka bisa mencontek," jawab Adis dengan senyum bangganya.

Ibu mengusap rambut Adis yang lurus terikat rapi."Nak, belajar yang rajin, Ibu bangga kepadamu."

"Iya Bu, Adis janji akan selalu membuat Ibu tersenyum bangga, " jawab Adis dengan mata berkaca-kaca.

"Ibu akan selalu mendoakanmu, agar kelak kamu menjadi orang sukses yang bermanfaat buat orang lain," ucap Ibu dengan senyum tulus.

Tiba-tiba muncul suara dari belakang menganggetkan Adis, "Dooor.."

"Alisa..,jangan nganggetin kakak!" teriak Adis dengan mata sedikit melotot.

"Maaf Kakak ku yang manis dan bawelnya minta ampun," Memeluk Adis dengan erat.

"Manjanya" goda Adis.

Setelah bercanda Adis berpamitan dengan Ibu dan Adiknya, Adis memesan ojek online, beberapa menit kemudian ojek online datang.

Disepanjang jalan Gadis itu, terlihat menikmati pemandangan alam yang begitu menakjubkan, pohon hijau tertata rapi, tertiup angin spoi-spoi.

Tiba disekolah masih pagi sekali, tapi tidak seperti biasanya kelas XI IPS 2 tampak ramai sekali. Adis melangkah ke Kelas dan semua teman kelasnya meyambutnya dengan penuh harapan.

"Dis udah di tunggun dari tadi, lo ngga nongol-nongol," ucap Sasha dengan senyum nyengir.

"Busyet...senyumnya mirip kuda aja, " ledek Adis.

"Hey, ratu donat mana pesenanku?" tanya Damar dengan tertawa renyah.

"Apasih lo, nanya donat mulu ini satu-satu tanyanya," jawab Adis dengan sedikit manyun.

Damar tertawa terbahak-terbahak melihat tingkah Adis."Lo, kalau manyun seperti itu, lucu Dis."

"Abisnya, gue dikatain ratu donat, gue itu Palugada," teriak Adis kencang.

"Apa.. Palugada, mang kepanjangan nya apa?" tanya Damar penasaran.

Dengan senyum bangganya Adis menjawab. "Palugada itu, apa yang lo mau gue ada contohnya, gue jual pulsa, makanan, baju, sepatu dan jualan online."

Serentak satu kelas tertawa, mendengar jawaban Adis yang dengan percaya dirinya dan terkesan polos.

"Udah Dis, jangan dilayani si Damar !" ucap Sasha menenangkan Adis yang mulai manyun.

"Iya Sasha, Damar itu nyebelin kalau lagi becanda, padahal sahabat dari kecil, "Senyum mengejek Adis sembari melirik Damar."

"Adis baperan, ngga asik,"ketus Damar.

Adis tersenyum manis menggoda Damar. "Damar yang ganteng, baik hati, kaya dan pengaggum donat ... sabar ya, satu-satu dulu. Adis mau memijami PR Matematika ke teman-teman."

"Ok, Adis Palugada," teriak Damar dengan tertawa terkekeh.

Kelas mendadak hening, setelah Adis memijami PR Matematika ke teman sekelasnya. Sebagian besar temanya sibuk mencontek, kecuali Damar yang cerdas.

LOGIC & LOVEWhere stories live. Discover now