Suite Of Terror (07)

19 11 0
                                    

Happy reading, don't forget for voment guys ❤






















Alynsi pov

Mark menggenggam lengan ku begitu kuat, tak perlu banyak fikir-- Mark pun berlari sekeras mungkin sembari menariku.

Berkali kali aku hampir jatuh dan tergapai oleh gapaian mahluk jelek dan menjijikan itu, untungnya Mark selalu gesit menolongku.

Kita keluar dari area tangga, dan entahlah ini ada di lantai berapa-- kamipun kembali berlari menyusuri lorong demi Lorong.

"Fuck!" Umpatan yang ku dengar dari mulut Mark, karena di hadapan kami tersuguhkan pemandangan lautan mahluk jelek yang menjijikan.

Hnggg~

Setelah mendengar suara mahluk yang mengejar kami barusan, Mark pun langsung menariku masuk kedalam salah Satu kamar.

Tenang saja, para lautan mahluk jelek itu tidak menyadari kami saat kami melihat mereka barusan.

Seperti biasa, mereka selalu berkumpul pada Satu titik dan membelakangi kami tentunya.

"Sttt" Titah Mark kepadaku yang ternyata di dalam kamar ini pun ada 2 mahluk menjijikan itu.

Rasanya jantungku berdetak lebih cepat dari sebelumnya-- Rasanya sebentar lagi aku akan mati.

"Tenang saja, mereka tidak melihat kita" ucap Mark sepelan mungkin.

Aku hanya mengangguk pelan kemudian menuruti perintah Mark untuk berjalan mengendap endap seperti Maling.

Kami masuk ke dalam lemari yang cukup besar di dekat sini, kemudian Mark menutup pintunya cepat dan berusaha agar tidak menimbulkan suara sekecil mungkin.

"Apa yang harus kita lakukan" ucapku seraya mendudukan diri dan bersandar di antara baju baju berdebu ini.

Mark pun ikut duduk di sampingku. "Maaf" ucapnya kemudian yang langsung ku balas dengan gelengan pelan.
        
"Kau tidak salah, aku hanya kesal dengan keadaan sekarang ini" ucapku Yang membuat Mark sedikit tersenyum.

Hanya sedikit.

"Kapan kita keluar dari sini?" Tanyaku sepelan mungkin.

"Biar ku fikirkan dulu caranya" ucapnya yang hanya ku angguki.

Setelah perbincangan ini, kami kembali di landa hening dan rasa canggung. Mark terlihat begitu tidak nyaman kemudian ia hanya menutup matanya.

"Tidurlah sebentar, selagi aku sedang berfikir" ucapnya kemudian.

"M-mark, maaf jika aku merepotkan mu" ucapku yang di angguki Mark tanpa menoleh.

Aku terkadang merasa sedikit kesal kepadanya, ia selalu berubah ubah sikap seperti ini-- kadang dia manis tapi kadang juga ia terlihat acuh tak acuh.

Menyebalkan.

"Mark, kita ada di lantai berapa?"

"Lantai 3, masih jauh menuju kamar ku" ucapnya tanpa berniat membuka mata.

"Apa kau hanya sendirian di dalam kamar mu itu??" Tanyaku yang hanya kudapati anggukan sebagai sebuah jawaban.

Rasanya ia tidak berniat melihat bahkan berbicara kepadaku, perasaan ku jadi tak enak mengingat aku malah menjadi beban nya.

Ku mencoba berfikir sekeras mungkin agar bisa keluar dari sini, aku harus bisa!

Syunggg~

Suite Of Terror || Mark Lee [ON GOING]Where stories live. Discover now