part 20

9.2K 288 25
                                    

"Pranngg"kaca di kamar rendi di pukul,rendi benar benar hancur dia mengahancurkan barang di kamar nya.

"Tes..tes..tes" tetesan darah dari tangan rendi di abaikan akibat dari dia memukul kaca.

"Akhhhh"semua di banting melampiaskan kekesalan,marah,benci,takut dan sakit yang begitu memilukan.

Rendi sudah tidak punya siapa siapa orang tua sudah tidak punya sekarang tunangan nya pun ingin meninggalkan nya.

Rendi cuma bisa menangis dalam diam semua hancur berkeping keping tidak ada yang bisa dia lakukan selain menyiksa diri sendiri.

Dua hari rendi tidak keluar kamar dia mengurung diri di kamar maid sudah kelabakan bingung harus berbuat apa pintu kamar rendi di kunci dan rendi pun sudah dua hari tidak makan tidak minum.

"Assalamualaikum" terdengar suara dari arah pintu maid menghampiri dua pemuda itu,yah dua pemuda itu teman teman rendi di rumah sakit mereka khawatir pasalnya rendi duahari tidak masuk kerja dan handphone nya pun mati.

Aldi dan satria langsung masuk ke apartemen rendi setelah maid menceritakan kejadian duahari yang lalu mereka berlari ke kamar rendi.

"Tok..tok..tok! ren lo ada di dalam ren?"

"Ren jawab kita klo lu engga jawab terpaksa kita akan dobrak pintu kamar lo ren!"

Tak ada sautan sama sekali dengan aba aba mereka mendobrak pintu kamar rendi dan melihat darah dimana mana dan rendi sudah terkulai lemas dengan darah di tangan yang mengering.

"Ren! astagfirulah ayo kita bawa ke rumah sakit aja biar dia dapat penanganan"

"Iya ayo cepat!"

Sudah dua hari mbiil terlihat murung pulang sekolah dia cuma diam di kamar tak melakukan apa apa.

"Tok..tok..tok! mbiil ini abang"

"Masuk aja bang engga di kunci"

"Lagi ngapain dek? ko kamu kelihatan nya murung terus sih?"

"Engga bang aku engga apa apa hiks hiks abang" mbiil langsung memeluk aries

"Kenapa? kamu berantem sama rendi hm? cerita sama abang deh"

"Hiks hiks bang aku minta udahan sama rendi aku engga kuat sama sikap posesif sama overprotective nya dia bang"

"Yakin kamu udah siap? rendi seperti itu karena sayang sama kamu rendi engga mau kehilangan kamu,kamu harusnya lebih sabar semua yang rendi lakukan buat kebaikan kamu ayah,bunda sama abang aja suka klo rendi kayak gitu ke kamu karena apa? karna kita merasa tenang kamu ada yang jagain ada yang ngerawat,sekarang kamu berpikir yang jernih jangan pakai emosi bisa kan di bicarakan baik baik engga usah asal bilang mau udahan aja abang engga membela rendi atau kamu tapi abang mau yang terbaik buat kamu"

"Hiks hiks makasih abang aku bakal pikirin lagi"

"Udah ah jangan nangis terus nanti cantik nya ilang"

"Abang iih"

Di rumah sakit rendi sudah mendapatkan perawatannya rendi di rawat di rumah sakit karena mengalami luka di tangan yang cukup dalam dan lambungnya luka karna tak ada asupan selama duahari.

"Eungg..gw dimana?" ucap rendi

"Eh lo udah bangun ren? lo di rumah sakit ren sekarang lo mau apa minum? atau makan?" ucap satria yang menemani rendi sedari tadi karena aldi harus bekerja lagi.

Rendi bangun dari tempat tidur nya dan langsung memegang infusan niatnya ingin melepasnya tapi ke buru di cegah oleh satria.

"Lo apa apaan hah? lo mau kemana lo belum boleh kemana mana bahkan lo turun dari ranjang juga belum beleh!"

"Gw mau pulang buat apa gw di sini gw engga butuh ini semua gw mau mati!" rendi terus berontak dan akhir nya satria di bantu perawat memberikan suntikan penenang buat rendi.

setelah di rasa sudah tertidur satria meninggalkan rendi.

Pagi ini rendi sudah bangun niatnya dia ingin pergi dari rumah sakit ini tapi ternyata niatnya harus terkubur rapat rapat pasalnya sahabat sahabat sialannya itu malah mengikat tangan dan kaki rendi ke ranjang dengan alasan takut rendi kabur dan berbuat yang menyelakakan dirinya.

Tanpa mengetuk pintu aldi datang membawa makan dan minum buat rendi.

"Eh bro lo udah bangun? sekarang lo makan yah lo udah  tigahari engga ada asupan sama sekali"

"Gw mau pulang gw mau mati gw engga mau makan atau minum sebelum nabila ada di hadapan gw!"

"Ren lo sadar muka lo pucet banget lambung lo luka butuh asupan gw engga mau lo makin parah"

"Terserah gw,gw mau mati buka tali nya goblog gw mau mati"

"Kenapa ada apa ini"  satria datang karna mendengar rendi berteriak teriak.

"Lepasin gw anj*** gw mau pergi"

"Ok gw turutin kemauan lo asal lo mau makan dan minum gw bakal lepasin tali pengikat nya!"

"Gw bilang engga mau gw mau pergi gw mau mati"  rendi terkulai lemas dan pingsan.

Satria dan aldi menatap rendi yang begitu hancur mereka harus segera memberitahu mbiil klo tidak bisa bisa nyawa rendi melayang.

nah loh segitu besarkan cinta rendi sama mbiil aq up vote dan comen yah mkasih

Possessive Overprotective Doctor  (EBOOK)Where stories live. Discover now