BIG SECRET SERIES #1
Berada di sekeliling laki-laki tanpa ada yang tahu bahwa kita perempuan?
Alesha Morgan. Cantik, berbakat, dan penyayang. Sayangnya, karena sifat lembutnya itulah yang menjadi penyebab ia dilempar jauh keluar dari Manhattan.
Ales...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"Loh, Alesha sama Sadewa kok bisa barengan di sini?"
Alesha dan Dewa pun menoleh lalu tersenyum kikuk.
Bayu sepertinya selesai dari acara ngedate nya. Cowok itu menatap penuh curiga ke arah Alesha dan Dewa secara bergantian, sedikit sinis. Setelan yang dikenakannya pun cukup santai, dengan kaos oblong dipadukan dengan jaket hitam panjang dan jeans dengan warna yang senada. Oh, jangan lupakan dengan sepatu putih kesayangannya.
"Gue bisa jelasin, Bay," sahut Dewa cepat seakan tahu bahwa suasana mulai canggung. Setelah selesai berbelanja beberapa kebutuhan dapur Alesha, mereka bertiga sepakat untuk ngobrol di kafe. Biasa, Bayu sudah kangen berat dengan adik tiri nya.
"Wa, lo pulang aja. Nanti gue yang antar Alesha balik," ucap Bayu sesaat setelah mereka sampai di parkiran.
Dewa tersenyum miring. "Gak bisa. Alesha punya hutang sama gue, jadi gue bakal terus nagih sampe dia bayar."
"Adek gue ngutang ke lo? Demi apa?!" Bayu merasa harga dirinya sebagai anak orang kaya nan tampan dan mapan tersentil. "Haduh, kenapa sih lo jadi ngutang ke Dewa? Malu-maluin keluarga aja!" Bayu menjitak kening Alesha dengan gemas. Untungnya parkiran sepi, jadi tidak ada yang menonton pertengkaran kecil mereka bertiga.
"Aduh sakit, Bambang! Bukan ngutang duit, kok."
"Sama aja ngutang!" ujar Bayu ngotot. "Huh, ganggu reuni keluarga aja!" sindir Bayu sambil melirik Dewa dengan tajam namun yang disindir malah memasang wajah tak bersalah sedikitpun. Lalu mereka bertiga memutuskan untuk masuk ke dalam mobil didahului Bayu yang sepertinya ngambek dengan ekspresi wajah yang kecut. Dasar cowok.
"Tenang aja. Gue gak bakal ganggu kalian. Ngomong aja sepuasnya." sambung Dewa saat mereka sudah duduk nyaman di dalam mobil Bayu dengan Bayu sebagai supir serta Alesha dan Dewa yang duduk di kursi penumpang.
"Halah, bilang aja lo lagi deketin adek gue, kan? Ngaku lo!" tuding Bayu dengan seringaian di wajahnya yang sempat masam tadi sambil menghidupkan mesin mobil.
Hebat. Tepat sasaran. Namun bukan Dewa namanya jika ia sudah menyerah di awal. Cowok itu dengan tenangnya melipat tangannya di depan dada dengan ekspresi meremehkan.
"Bukan cuma gue yang pengen punya orang yang bakal gue sayang. Lo juga sama kan kayak gue? Lo ngedeketin cewek angkatan kita si murid baru itu, kan?"
