32. Bukan Sekarang

2.3K 250 8
                                    

PRETTY BOYChapter 32

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

PRETTY BOY
Chapter 32. Bukan sekarang


"T-terus mau lo apa?"

"Maunya gue?" beo Dewa dengan santainya. Ia mendekatkan bibirnya di samping Alesha dengan nada yang rendah. "Gue suka sama lo. Lo mau jadi cewek gue?

Alesha mengerjap-ngerjap. Ingin bernapas pun rasanya sesak dengan dentuman jantungnya sendiri. Jaraknya dengan Dewa terlalu dekat, ia tak sanggup.

"D-dewa, bisa lepasin g-gue, gak?"

Dewa melepaskan cengkeramannya di pinggang Alesha. Namun tidak seutuhnya, cowok itu malah memojokkan Alesha ke dinding dengan tangannya yang menghalangi sisi gadis itu supaya tidak kabur.

"Gue gak butuh jawaban dari lo sekarang. Tapi satu hal yang mesti lo tau, nanti saat lo jawab perasaan gue, lo harus nerima gue. Gak boleh nolak!" perintah Dewa dengan nada rendah. Mutlak. "Itu perintah gue."

•••••

"Mrs. Ashley absen hari ini, sekarang kerjakan tugas halaman seratus dua puluh delapan dari nomor satu sampai dua puluh. Ingat, harus dikumpulkan sebelum jam pelajaran berakhir."

Kalimat yang disampaikan ketua kelasnya hanya sebatas angin lalu. Alesha menatap malas ke arah papan tulis. Di sana si ketua kelas yang kutu buku dan peraih peringkat ketiga setiap tahunnya itu menerangkan tugas yang akan mereka kerjakan.

Alesha mengarahkan pandangannya ke arah luar jendela di sebelah kirinya yang tak begitu jauh dari jarak ia duduk. Rintik-rintik embun disertai angin yang lumayan kencang, sesekali ranting-ranting pohon melambai indah. sangatlah cocok dengan suasana hatinya saat ini.

Pernyataan tiba-tiba dari Dewa malam tadi secara tak langsung mengusik pikiran Alesha. Bahkan yang lebih parahnya lagi, semalaman suntuk ia hampir tak bisa tidur. Hatinya bercampur aduk, antara bahagia, bimbang, dan takut. Ia takut kalau hubungannya dengan Dewa akan berakhir dengan identitasnya yang asli akan terbongkar.

Namun tak dapat dipungkiri, Alesha juga menaruh hati pada cowok itu. Kapan perasaan itu mulai tumbuh, Alesha tak tahu persisnya. Yang pasti saat ia berada di dekat Sadewa, jantungnya seolah ingin meronta ke luar.

"Raph. Di kerjain, woi. Jangan bengong aja. Kan kalo lo udah selesai gue bisa nyontek," potong Damian yang langsung memposisikan diri di samping Alesha. Ia meraih kursi Alex, lalu duduk di sana dengan buku dan bolpoin di tangannya.

"Nyontek terus kerjaan lo. Kerjain sendiri, napa!"sembur Alesha ngegas.

"Susah. Gue gak bisa ngerjainnya. Lagian nih ya, kalo gue bisa sendiri, gue gak bakal nyontek ke lo, lah!"

PRETTY BOY✓Where stories live. Discover now