Pemuda yang saat ini tengah membantu wanita berumur hampir setengah abad itu membersihkan sisa sisa pengajuan rutin di rumahnya tersenyum canggung saat bundanya hanya menatapnya heran karena sangat langka anak manisnya meminta ijin untuk bermain.
"Ngga jalan jalan kok Bunda, cuma mau ke kedai kopi gitu. Boleh ya Bunda ya??"
Tangan wanita itu terulur demi mengelus surai legam putranya itu. Tersenyum saat menatap wajah manis putranya itu bersemu.
"Mau pacaran?"
"Eh? Ngga Bundaaaa astaga ih Bunda mah!"
Gelengan dan bibir yang mengerucut itu menghasilkan tawa ringan dari Nyonya Bratadikara. Sedetik kemudian anggukan pelan dan tepukan pelan di pipi pemuda manis yang menunjukan ijin dari Sang Nyonya besar.
"Mau Bunda anter ke tempatnya sayang?"
"Hmm, kayaknya ngga perlu Bunda. Ah, Bunda anterin Dhanu sampai depan GOR UNY aja ya? Kan Bunda sekalian mau ke tempat Budhe, searah kan Bunda?"
"Iya iya, bawel. Nanti Bunda anter sampai sana."
Senyum lebar merekah di wajah manis pemuda Bratadikara yang saat ini mengenakan baju koko berwarna coklat susu lengkap dengan celana hitam dan sepatu sneakers berwarna senada. Kata Dhanu, sholeh wajib tapi style tetap nomor satu.
•••
"Chat Darrel aja kali ya?"
Ting.
"E-eh? Baru juga mau chat hehe.."
Dhanu membuka aplikasi dengan logo berwarna hijau di ponsel pintar miliknya. Tersenyum saat membaca notifikasi dari pemuda tampan yang kemarin mengambil fotonya diam diam.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"Darrel baik ya. Ganteng juga, walaupun keliatan banget slengekannya kkk.."
Dhanu menyandarkan punggungnya di sofa ruang tengah rumah keluarganya.
"Sayang, beda agama..."
•••
Hai? Aku memutuskan buat update pendek hehe mengantisipasi kehilangan mood kalau update panjang huhuhu :((
