𝐁𝐮𝐧𝐝𝐚.

389 60 6
                                    

🌻🌻🌻

•••

Darrel sudah sampai di depan GOR UNY dan memarkirkan mobil Range Rover hitam miliknya di deretan mobil penjual buah durian. Dirinya sudah tidak sabar akan bertemu Ardhanu yang potretnya bersama senja tempo hari kemarin sekarang sudah menjadi background home screen ponsel milik Darrel.

TokTok.

Darrel menoleh ketika mendengar kaca mobilnya di ketuk, lantas tersenyum saat kedua netra kelamnya menemukan bayangan sosok yang di tunggunya daritadi. Darrel keluar dari mobil, karena tadi Dhanu berkata akan di antar Bundanya. Siapa tahu, bisa sekalian meminta restu begitu.

"Darrel! Hehe makasih ya udah mau jemput disini."

Sekali lagi, sepertinya Darrel akan kembali jatuh hati saat senyuman manis itu di tujukan untuknya. Rongga dadanya terasa menghangat saat suara lembut namun dalam itu masuk ke gendang telinganya.

"Iya, sama sama Dhanu. Ohya, Bunda kamu mana?"

"O-oh ini. Bunda~ ini kenalin namanya Darrel, temennya Dhanu."

Wanita paruhbaya yang masih duduk di atas motor Scoopy berwarna hitam itu tersenyum hangat saat anaknya mengenalkan pria yang di maksud. Nyonya Bratadikara menyambut uluran tangan pemuda yang saat ini menggunakan kemeja kaus hitam di lengkapi jaket jeans dan sneakers berwarna putih itu.

"Tante, kenalin saya Darrel. Temen kampusnya Dhanu."

Ucapnya sopan sambil tersenyum setelah mengecup punggung tangan wanita di depannya ini.

"Nak Darrel, jagain Dhanu ya? Nanti kalau dia nakal, cubit aja itu pipinya kkk. Mau kemana Nak Darrel?"

"Oh siap, Tante! Kita mau ke kedai kopi aja, sambil ngobrol. Mungkin nanti sekalian makan, kalau Dhanu masih laper. Boleh kan Tante?"

"Ya boleh dong. Kasian tadi mukanya Dhanu waktu ijin sama Tante udah mohon mohon gitu cuma buat main sama kamu loh.."

"E-eh! Bunda ih! Jangan gitu~~"

Darrel hanya tertawa melihat interaksi ibu dan anak di depannya. Dan cukup kaget saat merasakan elusan lembut di kepalanya, matanya menatap kedua netra coklat mirip milik Dhanu itu.

"Jagain anak Tante ya? Jangan sampai nangis ya? Tante percaya kamu."

Darrel terdiam, lantas tersenyum lebar dan menganggukkan kepalanya mantap.

"Pasti, Dhanu saya jagain Tante. Makasih untuk kepercayaannya."

Sedangkan Dhanu hanya menatap bingung ke arah Bundanya yang sekarang masih tersenyum dan mengelus kepala Darrel. Mereka berbicara dengan volume suara pelan, apalagi posisi di tepi jalan yang berisik. Dhanu penasaran.

"Dhanu, Bunda duluan ya? Udah di tunggu Budhe. Kamu nanti pulang sama Nak Darrel kan?"

"I-iya Bunda.."

"Ya udah, Bunda duluan ya. Nak Darrel, hati hati ya nanti. Assalamualaikum.."

"Waalaikumsalam, Bunda. Hati hati~"

Dhanu melambaikan tangannya hingga bayangan Bundanya menghilang di tengah keramaian jalan. Sedangkan Darrel hanya membungkukkan badannya sedikit dan tersenyum, sebagai balasan ucapan salam dari Nyonya Bratadikara.

"Jalan sekarang?"

"Eh?"

Dhanu menatap lengannya yang saat ini di pegang lembut oleh lengan yang lebih kekar dari miliknya. Lantas tersenyum dan menganggukan kepalanya.

"Ayo!"

•••

Hallooo!!!
Guys, please stay safe💕

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Mar 29, 2020 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

𝑩𝒊𝒔𝒊𝒌 𝑺𝒆𝒏𝒋𝒂🌻Where stories live. Discover now