[JANGAN LUPA FOLLOW AKUN WATTPADKU YA, BIAR GAK KETINGGALAN KALAU ADA UPDATEAN TERBARU. JANGAN LUPA VOMMENT AND KOMEN JUGA. DAN PASTIKAN KLIK BINTANG POJOK KIRI BAWAH DALAM KEADAAN ONLINE YA. BIAR VOTENYA MASUK. 1 VOTE KALIAN SANGAT BERARTI UNTUK CERITA INI❤]
[SHARE JUGA CERITA INI KE TEMEN-TEMEN KALIAN YA. BIAR KITA BAPER BARENG-BARENG. GREGET BARENG-BARENG. HAPPY READING❤]
_________________________________________Meyra turun dari taxi yang ia tumpangi. Tak lupa dengan paper bag yang di dalamnya terdapat jaket milik Enzi dan juga foto Enzi bersama seorang gadis. Foto yang Meyra temukan dulu belum sempat Meyra kembalikan. Meyra terlalu lupa untuk hal seperti itu.
Setelah membayar ia langsung pergi dan memencet bel yang berada di luar pagar hitam yang besar itu. Terlihat tulisan 'NATHA' berwarna emas di tengah pagar yang berdiri kokoh.
Tanpa menunggu lama seorang wanita dengan menggunakan pakaian seorang pembantu membukakan pagar untuknya dan Meyra yakini dia adalah ART di rumah Enzi.
Baru beberapa Meyra melangkahkan kaki masuk ke dalam pekarangan rumah milik keluarga Natha ini, ia sudah merasa takjup. Pekarangan yang luas, bukan-bukan luas melainkan sangat-sangat luas. Bahkan jika tiga bus berlalu lalang disini masih bisa.
Terdapat beberapa pepohonan dan juga bunga-bunga yang indah. Di bagian kanan halaman rumah Enzi terdapat taman tak lupa air mancur dan kursi taman. Dan di bagian kiri rumah bertingkat itu terdapat dua kolam renang yang lengkap dengan perosotannya. Meyra mengikuti kemana pembantu itu membawanya.
Setelah mempersilahkan Meyra duduk. ART langsung pamit undur diri berniat untuk mengabil minuman untuk Meyra.
Meyra duduk di kursi panjang. Ia menatap sekeliling rumah yang sangat besar dan mewah. Interior-interior yang sangat fantastis. Sepertinya ukuran rumah ini tak kalah luas dengan halaman rumahnya. Katakanlah Meyra norak, namun memang benar ini adanya. Rumah keluarga Natha bagaikan istana seorang raja.
Terdapat beberapa foto yang tertempel di dinding yang berlapis marmer itu. Ia berdiri dari duduknya, melangkahkan kaki mendekati ke arah satu foto di mana di situ terlihat satu keluarga yang utuh.
Tampak satu anak kecil yang duduk di pangkuan seorang lelaki paruh baya dan di samping lelaki itu ada wanita yang sangat cantik. Meyra meyakini foto itu adalah foto keluarga Enzi.
Meyra menyentuh foto anak kecil itu. Seperti Enzi namun ini versi Enzi kecil. Sangat lucu menurut Meyra. Di situ terlihat Enzi yang memakai jas kecil berwarna biru tua dengan dasi kupu-kupu yang senada dengan jas nya.
Meyra yang sedang asik melihat foto-foto di rumah itu terkejut dengan suara seseorang.
"Temannya Enzi, ya?" ucap seseorang di belakang Meyra.
Meyra yang terkejut langsung saja berbalik melihat ke arah sumber suara. "Ehh, i-iya tante," gugup Meyra.
"Enzi ada di taman belakang. Kamu langsung ke sana aja,"
"Iya, tante. Oh, iya, ini jaket Enzi te. Terima kasih," ucap Meyra dan menyodorkan paper bag yang ia bawa.
Hana menerima paper bag itu. "Ohh, iya, sayang. Jangan panggil tante ih, panggil Mama aja. Biar akrab," ucap Hana dengan senyum di bibirnya. Gadis yang sopan- pikir Hana.
"Ya sudah, kamu langsung ke taman belakang aja. Kamu lurus aja, lalu belok kanan terus ke kiri. Nah, Enzi pasti ada di sana," kata Hana menunjukkan jalan ke arah taman belakang.
"Iya, tante, ehh Mama," ralat Meyra. Merya pun melangkahkan kaki menuju ke taman belakang.
Di setiap langkahnya Meyra tak henti-hentinya merasa kagum dengan semua yang ada di dalam rumah ini. Sangat-sangat memukau. Rumah yang sangat luas membuat Meyra harus berjalan sekitar tiga menit untuk menuju ke taman belakang.

STAI LEGGENDO
VALENZI
Teen FictionKetika satu ikatan dipertemukan oleh sebuah rasa. Valenzi Nathael. Itulah namanya. Seorang ketua Geng GAVISA. Geng motor juga penguasa sekolah. Seorang most wanted yang memiliki paras di atas rata-rata. Bertemu dengan gadis yang memiliki sifat miri...