Conan & Ai : Part 4

246 9 0
                                    

Sebuah hubungan akan terjalin tidak hanya berlandaskan rasa suka tapi juga rasa nyaman dan keterbukaan satu dengan yang lain. Ai berpikir matang untuk menjalin hubungan romantis. Dia tidak akan pernah menyatakan rasa suka nya duluan karena sifatnya yang tertutup. Dan dia juga belum bisa terbuka tentang kehidupannya.

"Tapi kamu suka Conan kan?"

"Edogawa? Entahlah." Ai merebahkan tubuhnya di kasur.

"Besok ajak saja dia, kita jalan berempat." Usul Ayumi. Dengan semangat ia mengusulkan itu lalu mengirimkan pesan ke Mitsuhiko. "Bagaimana?"

"Bagaimana gimana? Kamu sudah menghubungi Mitsuhiko, jadi bagaimana bisa aku menolak." Ai blak-blakan menjawab.

"Hehehehe..." Ayumi tak bisa berkata-kata lagi.

Esokan hari nya.

Dengan rencana dadakan akhirnya mereka berempat pun berkumpul di wahana bermain. Sebuah tempat yang populer dikalangan remaja. 

Conan selalu berpenampilan kasual, jelas meniru kakaknya. Jika tak berkacamata, Conan akan nampak persis seperti Shinichi. Layaknya saudara kandung.

"Kenapa?" Ai ketus bertanya saat dia merasa Conan terus menatapnya.

"Tidak, hanya saja ada yang berbeda. Tapi aku tidak yakin itu apa."

Ai berbalik badan, dia seolah menyembunyikan sesuatu.

"Haibara..."

Ayumi tersenyum melihat interaksi diantara Conan dan Ai.

"A... Ayumi... Bagaimana dengan pernyataan ku kemarin. Apa, em bagaimana perasaan mu? " Wajah Mitsuhiko merona merah. Dia malu untuk menanyakan itu tapi rasa sukanya mendorong dia untuk berani.

"Aku... Aku ingin..."

"Aku tahu alasanmu, tapi kamu juga harus merasakan kebahagiaan mu sendiri dong. Aku tulus padamu."

Ayumi terkejut mendengar Mitsuhiko menaikkan nada suaranya. "Mit..."

"Mitsuhiko, kenapa sih si Ai." Conan merangkul leher Mitsuhiko. "Dia menyebalkan..." Conan terdiam, dia baru menyadari dirinya dalam situasi 'berbahaya'. "A... Apa aku slaah waktu?"

Mitsuhiko diam, demikian juga dengan Ayumi.

Ai menarik tangan Ayumi. "Mitsuhiko, Edogawa. Kalian pergilah dulu. Aku dan Ayumi mau ke tempat khusus wanita."

"Eeee..." Conan kurang setuju.

"Apa kamu mau ikut juga?" Tantang Ai.

Conan menggelengkan kepalanya.

"Ayo Conan." Mitsuhiko jalan mendahului Conan. Jelas terlihat dia sudah tidak bersemangat.

Setelah mereka pergi Ai mengajak Ayumi duduk.

"Bagaimana dengan tempat khusus itu?"

"Tidak ada tempat seperti itu."

Ayumi masih kebingungan. "Lalu?"

"Aku hanya tidak suka dengan pandangan mata Conan. Dia melihatku seperti itu."

Ayumi baru memahaminya, tadi pagi sebelum pergi Haibara sedikit bermake-up. Itu yang tidak di sadari Conan sedari tadi.

"Huft... Mitsuhiko juga terus memaksa."

"Jawab dia saja. Jangan jadi aku sebagai alasan. Aku akan senang jika kamu senang. Percayalah." Ai menggenggam tangan Ayumi.

Ayumi lalu tersenyum.

Mitsuhiko terburu-buru mendekati Ayumi. "Conan menakutkan." Katanya terengah-engah.

Ai tidak mengerti apa yang di bicarakan Mitsuhiko. "Kenapa?"

"Dia terus menyeringai. Seperti bukan dirinya." Katanya lalu Mitsuhiko spontan duduk di samping Ayumi.

"Punya air?"

Tanpa menunggu jawaban Mitsuhiko mengambil botol yang disamping Ayumi lalu meminumnya.

"Tapi itu..."

"Apa?" Mitsuhiko selesai meneguk minuman nya.

Ayumi melihat bibir Mitsuhiko menempel di botol itu. "Itu punya Ai."

Mitsuhiko terpaku, dia memandangi botol itu. "Apa sudah diminum?" Tanya nya dengan ekspresi tegang.

Ayumi mengangguk.

Haibara tak mengerti kenapa Ayumi begitu histeris. "Kenapa memangnya?."

"Itu..."

"Hanya botol air." Haibara mengambil botol yang di pegang Mitsuhiko lalu membuangnya. "Sudah habis juga."

Ayumi masih dalam keadaan shock, begitupun dengan Mitsuhiko.

Conan datang mendekati Haibara, "Ada apa?"

Haibara tidak tahu harus menjelaskan dari mana dan memang dia tidak mengerti situasinya.

"Ya sudahlah, ayo kita sambil jalan. Aku melihat tempat yang bagus."

Ayumi dan Mitsuhiko diam selama jalan.

"Ada apa sih?" Bisik Conan kepada Haibara.

"Mistuhiko meminum air dari botolku. Apa itu masalah besar?"

"O... em..." Conan berpikir sebentar. "Tidak masalah jika itu belum di minum olehmu. Tapi itu jadi masalah jika botol itu sudah di minum olehmu."

"Memang kenapa?"

Conan melihat wajah Haibara. "Apa itu sudah di minum?"

Haibara mengangguk.

"Itu ... ciuman tidak langsung." 

Sontak jawaban Conan membuat Haibara terkejut. "Apa?"

"Bekas bibirmu menempel di botol itu lalu di minum dengan mulut Mistuhiko yang menempel juga. Bukankah itu seperti ciuman?"

"Tapi itu... Apa Ayumi mempercayai hal seperti ini?"

Conan dan Ai melihat wajah Ayumi.

"Dia percaya."













Conan dan AiWhere stories live. Discover now