Donghyuck tersenyum mendengar kalimat perpisahan yang diberikan oleh atasannya. Hari ini merupakan hari terakhirnya bekerja dengan status mengandung. Dan besok dirinya akan cuti hingga 3 bulan ke depan.
"Sanha jangan nangis dong. Nanti aku ikutan sedih." ujarnya, tangannya mengusap air mata yang mengalir deras di pipi bulatnya.
"Nanti kangen Hyuck." Jawabnya yang langsung ditertawakan satu ruangan. Selalu bersama sejak masa penerimaan karyawan baru, Sanha memang sangat kehilangan Donghyuck, yang berakhir menjadi teman satu timnya.
"Ya ampun kalian ini. Kan bisa main ke rumah. Sekalian bawain camilan buat aku." Ucapnya, menghapus air matanya lalu beranjak untuk mendekati Johnny.
"Makasih ya Pak." peluk Donghyuck hangat kepada pria yang menjadi atasannya. Juga dokter cinta bagi hubungannya dengan sang suami. Johnny membalas pelukan Donghyuck sama hangatnya.
"Sehat-sehat ya kamu. Nanti dateng ke nikahannya Renjun. Dia kangen kamu katanya." Ucap Johnny memberi pesan kepada sahabat dari keponakannya itu, yang diangguki sambil sesenggukan.
"Sedih ya harus resign?" Tanya Mark saat melihat mata dan hidung istrinya yang memerah. Tahu bahwa istrinya baru saja berpamitan di hari terakhirnya bekerja.
"Sedikit." jawabnya singkat. Matanya perlahan menutup dengan napas terdengar pendek-pendek. Mark menoleh khawatir dengan kondisi istrinya yang terlihat memejamkan matanya erat.
"Hyuck." panggilny dengan nada khawatir. Disambut dengan deheman yang lebih muda.
"Iya Mas, gapapa kok. Ngantuk aja." Donghyuck terlihat masih sibuk mengatur napasnya, membuat Mark langsung berpikir untuk mengubah tujuannya ke arah tempat praktek dokter langganan Donghyuck. "Gak usah ke dokter Yangyang Mas. Kan minggu depan ke sana."
"Minggu depan kalau kondisimu gapapa. Ini kamu susah napas lho." Donghyuck menyentuh lengan suaminya.
"Gapapa Mas. Pulang aja ya." Bujuknya pelan. Mark menghela napas pelan menghadapi kekeraskepalaan istrinya dan memilih tidak membantahnya. Mengarahkan kendaraannya pulang, Mark segera membawa Donghyuck ke kamar begitu tiba di rumah. Juga mengelap tubuh pria itu lalu menggantikannya baju.
"Mama udah enakan?" Tanya Mark saat dilihatnya napas Donghyuck mulai teratur juga mata yang mulai terlihat binarnya, tidak sesayu sebelumnya.
"Lumayan. Papa usapin lagi dong perutnya. Kayaknya adek kangen Papanya." Pinta Donghyuck yang langsung dituruti Mark dengan mengusap perut bulat istrinya sambil mengecupi seluruh wajahnya.
***

YOU ARE READING
30 Other Ways to Say I Love You
FanfictionBecause love is not only spread through words. BxB Lee Donghyuck ft Mark Lee