Kini Jung Jaehyun dan Lee Taeyong sudah resmi menikah. Mereka sama sama sayang pada rumahnya. Dan kini sedang berunding akan tinggal dirumah siapa.
"Rumah mamah aja lah, pah" usul Taeyong manja. Membuat Jeno dan Jaemin bergidik geli.
"Emin juga setujunya dirumah mamah. Tapi rumah mamah kamarnya 3 doang. Kamar mamah, Emin, sama bibi. Jangan bil-"
"Jiwa ukenya kambuh." Ucap Jeno pelan tapi bisa didengar oleh Jaemin.
"Heh Jeyes. Ngomong apa lo barusan hah!"
"Ap-apa dah. Sokap banget lo."
"Anying. Mah kalo dirumah om Jae-rr papah maksudnya. Ada kamar lebih dari 2 dan layak buat Emin tidur. Fix, kita disitu aja." Final Jaemin dengan napas memburu.
"Paan lo manggil bokap gue papah?"
"Ya emang sekarang gue udah jadi anaknya, bodoh."
"Manggilnya daddy. Bukan papah. Keren dikit. Apa apaan papah."
"Loh. Ya suka suka gue lah ya. Orang mulut mulut gue juga. Rempong amat lo Jeyes."
"Ya ga bisa lah. Daddy pengennya dipanggil daddy. Lo seenak bibir ganti jadi papah."
"Sewot amat sih lo-"
BRAKKKK
Adu mulut antara Jeno dan Jaemin yang sedari tadi disimak oleh Taeyong dan Jaehyun kini reda. Itupun karena Jaehyun yang melerai. Jika tidak, mungkin mereka akan terus bertengkar hingga gajah terbang.
"Gimana kalau kita buat kesepakatan."
✄
YOU ARE READING
Mas Jeno
Fanfiction[ END - ON REVISI ] "gausah deket deket anying." "judes amat neng. gue lebih tua dari lo." "neng neng palalu peang. gue cowo tulen." hingga suatu saat "jangan berantem lagi sama gue, mending pacaran sama gue" "gue adek lo anying"