0.32

22 6 1
                                    

"Bukan seseorang yang membuatmu berubah
Melainkan keadaan yang mengharuskanmu
Untuk berubah."

...........

Dannis mengajak April kesebuah toko

Tringg

Bunyi pintu masuk dari toko tersebut

"Mau pesen bunga ap-.. April?" tanya Putri

"Jadi ini toko yang lo ceritain?" tanya April

Putri mengangguk

"Ngapain lo kesini? Bunga disini mahal mahal. Lo pulang aja." ucap Putri

"Gue gak mau beli bunga disini." ucap April

"Terus?" tanya Putri

"Bisa lo bungkus bunga mawar warna merah." ucap Dannis

April dan Putri menatap kearah Dannis dan Putri menatap kearah April

April menggelengkan kepalanya

"Tunggu disana." ucap Putri

Dannis berjalan kearah sofa dan diikuti oleh April

Tringg..

Ardi memasuki toko tersebut

"Ngapain lo disini?" tanya Ardi

"Mau kencan sama kakak lo. Ada?" tanya Dannis

"Goblok!" ucap Ardi

"Napa? Lo gak mau punya kakak ipar kayak gue?" tanya Dannis

"Gak! Lo pakboy." ucap Ardi

"Lo yang pakboy. Kabur dari rumah!." ucap Dannis

"Lo gak tau posisi gue kek gimana." ucap Ardi duduk disamping Dannis

Tak lama Putri datang dan membawakan satu bucket bunga mawar merah pesanannya

"Bunga buat siapa?" tanya Ardi

"Calon gue. Anggun." ucap Dannis

"Gue colok mata lo!." ucap Ardi

"Hahahaha.... Berapa harganya." ucap Dannis

"Em--." ucap Putri terpotong oleh Ardi

"Tujuh ratus ribu." ucap Ardi

Putri dan April tercengang mendengar harga bucket tersebut

"Nih uangnya." ucap Dannis

Dannis menarik tangan April keluar toko

Ardi memberikan uang tersebut kepada Putri

"Ngapain harganya dimahalin?" tanya Putri

Kasta Where stories live. Discover now