BAGIAN 8

208 14 0
                                    

"Dari sekian banyak nya manusia di bumi, kenapa aku jatuh hati kepada mu? Wahai tuan bersenyum manis."

***

namun tetap ada seseorang yang membuat hanin tersenyum geli. Siapa lagi kalau bukan musuhnya? Memang sangat abstrak tingkah musuh nya ini.

-obrolan whatsapp-

Dandi : Hanin

Hanin : iya

Dandi : bagi MTK nin

Huuh, sama nya seperti tama. Padahal mereka pintar kenapa nanya nya ke aku? Batin hanin

Hanin : belum

Dandi : Emang iya apa?

Hanin : dibilang belum

dandi : belum apa? Belum sayang sama gue?

hanin : idih

Dandi : iya bercanda sayang

Hanin : sayang sayang palalo

Dandi : salah mulu gue

hanin : bodo

Dandi : nin

Hanin : apalagi

Dandi : lo ga kangen ama gue?

Hanin menyeritkan dahi, dia bingung dengan tingkah dandi yang kadang membuat nya emosi dan kadang membuat nya tertawa.

Jam menunjukan pukul 22.30
Hanin panik, bisa bisa nya dia belum tidur jam segini. Tapi esok hari minggu. hmm besok enak nya ngapain ya? Batin Hanin

Apa aku ajak carli untuk main bareng ya, sudah lama sepertinya tidak main bareng. hmm ga deh, nanti canggung sama carli, batin hanin.

Hanin masih memikirkan agenda apa yang akan dia lakukan esok hari, namun ia sudah terlelap tidur tanpa menentukan esok mau ngapain.

***

Pagi nya hanin memilih mengerjakan kisi-kisi matematika yang belum selesai dikerjakan. Karena ia sudah lelah diteror teman teman nya dengan menanyakan jawaban matematika.

setalah 1 jam dia bergulat dengan matematika, ia stuck di salah satu nomor. Ia menghela nafas frustasi dan mulai badmood akibat tidak menemukan jawaban nya.

Akhirnya hanin mengajak meira, selly, ayesha,  elsa dan reisya untuk belajar bersama,  lalu mereka setuju.  Mereka  memutuskan belajar dirumah hanin. Ya rumah hanin---kamar hanin bagi mereka adalah basecamp terbaik.

Mereka kadang bercanda di sela-sela sedang belajar untuk memecah keheningan. Iya mereka tidak se-ambis itu kok,  mereka manusia biasa.

Ketika  mereka sedang fokus belajar,  tiba tiba telepon hanin berdering, terdapat  ada yang menelepon dan tertulis  nama arfan

"arfan ngapain nelpon?" tanya ayesha

" enggak  tau, ini aku mau angkat "

-obrolan telepon-

Hanin : halo assalamualaikum

Arfan : iya wa'alaikumussalam.  Hanin ada di rumah?

Hanin : iya lagi belajar sama temen temen

Arfan : aku ikutan ya disana.  Aku ajak aldo tama dandi juga

Hanin : okey, hati hati dijalan.

"Arfan mau ikutan belajar sama kita" ucap ku

" sendiri? " tanya selly

" engga,  sama aldo, tama,  dandi "

" oh yaudah " ujar mereka serempak

25 menit kemudian arfan dkk sampai dirumah hanin. yang tadi nya mereka ada di dalam kamar Hanin, kini mereka beralih ke ruang Tengah depan kamar Hanin yang menyuguhkan pemandangan jalan ibu kota.

Dengan langkah malas, mereka memindahkan alat-alat perang---belajar ke ruang tengah tersebut.

" woi ga ngajak " ucap dandi ketika baru sampai di ruangan belajar tersebut.

" idih pengen banget di ajak lagian lo" jawab elsa

" iyalah kan mau ketemu calon istri gue " jawab nya sambil melirik Hanin.

Sedangkan yang di lirik cuek bebek dengan perlakuan abstrak dandi kepadanya.

"Azeeekk "

" cie cie "

" gas trus dan jan ampe lepas"

" lulus langsung ini mah"

ledek mereka semua kepada hanin, ya Hanin sudah terbiasa diledek seperti itu oleh teman teman Lucknut nya.

Ga bosen ya mereka ledekin gini, batin Hanin

Hanin hanya memasang muka datar saat teman nya meledek nya seperti itu. Sedangkan dandi? Sudahlah tidak usah di tanya.

" dingin banget muka mbak nya " ucap arfan

" lagian aku kan ga suka kenapa si pada ngeledekin trus " oceh ku

" karena kalian cocok haha" Jawab mereka

" mana cocok " elak ku

" udah udah ayo belajar, debat mulu nih " ucap arfan.

"Tumben ambis hahaha " tanya kami heran

tanpa berbicara lagi, arfan langsung membuka buku, ntah ada magnet apa, teman teman nya yang tadi nya asik berbincang bincang kini berkumpul untuk membahas soal nya.

Memang, mereka akrab ketika disituasi genting seperti sekarang.

Mereka belajar hingga tak sadar hari sudah semakin sore dan hanya diselingi istirahat untuk sholat.

Setelah lelah belajar. mereka memutuskan untuk berbincang-bincang saja. Tak lupa karena mereka sudah belajar untuk ujian matematika esok dipastikan mereka tidak risau lagi untuk sekedar bercanda.

Setelah mereka merasa hari semakin sore, akhirnya mereka memutuskan untuk izin pulang.

Namun berbeda dengan arfan. Ia masih ingin tetap disini. Menyelesaikan masalah yang tadi malam membuat nya tidak bisa tertidur.

***

"Kamu kenapa belum pulang?" tanya Hanin sambil duduk disamping nya

" aku mau minta maaf"

" untuk apa? "

" karena kemarin aku ga mau temenin kamu nonton "

" ih gapapa arfan, jangan dipikirin cuma gitu doang kok " jawab Hanin lembut.

" tapi kamu jadi dingin, kenapa? " tanya arfan.

" aku lagi badmood aja, maafin ya, aku kalau badmood memang siapa saja aku dingin-in ehehe" ungkap Hanin

" beneran ni ga marah? " tanya nya sekali lagi untuk memastikan.

" iya enggak "

" kamu dekat sama tama ya? " tanya arfan curiga

" tama? Dia temen diskusi aku aja kok, kenapa emang?" tanya ku bingung

" kaya nya deket banget tadi pas ngobrol ngobrol "

" dia asik si jadi yaudah, aku cuma temenan aja kok. Kecuali sama dandi. musuh banget dia mah "

Hanin dan arfan pun lanjut berbincang-bincang mengenai banyak hal. Disini arfan dan Hanin bisa saling mengenal satu sama lain.

Tak terasa....











Tak terasa? Terasa apa ya?

Wahh btw new record nih bisa sampai 800+ kata hehe. Diusahakan agar tiap bagian makin panjang ya reader ter-sayangg.

Lanjutan nya ada di bagian selanjutnya ya!

Stay tune, jangan lupa di vote ⭐ yaa....
Salam hangat.
-timi✨

TIRED TO HATE [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang