14. HARI TANPA TEROR

2.5K 142 7
                                    

Sekolah 07:20

Gerbang sekolah sudah tertutup. Jam pelajaran akan dimulai. Sedangkan Regal dan para rayap nyasar lainnya baru saja sampai di sekolah.

"Buset gerbang udah ditutup. Gara gara Lo ni Astro boy!" Gamal sambil menunjuk ke arah Astro.

"Salah gue dimana sialan?! Salahin si curut noh!" kata Astro sambil menunjuk Anta.

"Napa gue keparat!!?"

"Sekali lagi ribut gue potong tu lidah!" ancam Regal pada mereka semua. "Lewat belakang," tambahnya.

Belum sempat mereka semua melangkahkan kakinya, pak Amir selaku guru BK datang menghampiri mereka sambil membawa rotan di tangannya.

"KALIAN SEMUA!! HORMAT BENDERA SAMPAI JAM 12 !!" teriak pak Amir dari depan gerbang.

Sontak mereka semua meneguk ludah nya masing-masing. Saat pak Amir mendekat, mereka mengambil langkah untuk bubar sejauh jauhnya.

"KABUR!!!" teriak Regal pada mereka semua. Tanpa di perintah dua kali, mereka langsung berpencar ke sembarang arah.

Regal berlari menuju belakang, karena dibelakang ada pintu tua yang sudah berkarat yang biasanya digunakan untuk bolos. Saat ia sampai, ia menggeram kesal. Pasalnya, pintu itu sudah dikunci. Alhasil dia harus memanjat untuk dapat masuk.

Hanya dalam persekian menit Regal berhasil melewati pagar pembatas itu. Soal manjat memanjat Regal ahli nya. Kek kembaran monyet lo bang!

Regal berjalan di koridor dengan mengendap endap supaya tidak ketahuan oleh guru piket. Sedikit lagi langkahnya untuk masuk, ia dikejutkan dengan kedatangan Bu Irma.

"REGAAALLL!! KAMU DIHUKUM HORMAT BENDERA BERSAMA TEMAN MU YANG LAIINN!!!" teriak Bu Irma menggelegar keseluruh kelas.

'Mampus gue!'

Regal berlari secepat nya untuk menghindari kejaran Bu Irma. Ia berlari menuju ruang kesenian. Saat sampai di ruangan itu, ia langsung masuk kedalam lemari untuk bersembunyi.

Sudah 10 menit ia bersembunyi didalam sana. Saat ia hendak keluar, ia mendengar seseorang tengah membuka pintu. Sontak ia mengurungkan niatnya.

Orang tersebut berjalan kearah lemari. Perlahan, ia membuka lemari tersebut. Saat lemari itu terbuka, ia terkejut.

"AAAAKHH!!" teriak orang itu.

Regal otomatis menatap orang tersebut. Ternyata itu Syila. Regal mengembuskan napasnya lega. Lalu ia pun keluar dari lemari itu dan menghampiri Syila yang sedang meringkuk di sudut ruangan.

"Sil, ini gue. Lo jangan takut." kata Regal menenangkan Syila yang meringkuk itu.

Syila mendongak menatap Regal, lalu ia mengembuskan nafas nya. Jantungnya berdetak lebih cepat gara gara Regal.

"Ngapain sembunyi di situ?" tanya Syila, dengan raut wajah curiga.

"Lari dari kejaran macan." jawab Regal sambil menggaruk tengkuknya.

"Pasti telat."

"Dari mana Lo tau?"

"Dari Angga." Ya Angga memang tidak ikut pergi bersama dengan Regal karena alasannya takut telat. Dan benar kata Angga. Sekarang Regal tengah jadi buronan dari Bu Irma.

"Lo ngapain disini?" tanya Regal bingung.

"Bu Devi suruh ambil pianika, kan sekarang praktek musik. Kamu lupa?" tanya Syila menyelidik.

"Hehehe, iya." jawab Regal sambil menyengir.

"Keluar yok!" ucap Syila.

Regal mengangguk. Mereka berdua keluar dari ruangan tersebut. Tapi sebelum itu Syila mengambil pianika yang diminta Bu Devi. Setelah mengambil pianika, mereka berdua berjalan menuju kelas.

REGALDIN [COMPLETED]Where stories live. Discover now