18. MANJANYA REGAL

2.5K 135 2
                                    

Syila POV

Baru aja mau tidur ada yang ganggu, siapa sih gangguin Mulu? Pas aku liat ternyata Mega yang lagi berdiri sambil berdecak pinggang. Salah aku apa?

"Ngapain sih Ga? Teriak Mulu. Aku mau tidur, ngantuk." omel ku pada Mega yang mendapat jitakan olehnya.

"Itu ada abang lo yang nyariin di gerbang, sampe teriak-teriak malahan kek orang sinting." dumel Mega sambil menggebrak meja.

"Santai aja kali Ga, Abang aku itu emang agak gila . Tapi otak nya masih bisa diajak berpikir."

"Ooh gitu ya?" ujar Mega dengan wajah polos. "Yaudah samperin sana."

Mega mendorong ku keluar dari kelas. Dasar Mega, kalau bukan sahabat aku udah aku jadiin geprek human.

Dengan langkah malas aku berjalan menuju gerbang. Sesampainya di gerbang, aku melihat seorang cowok sedang duduk manis diatas motor ninja hitam nya itu. Siapa lagi kalau bukan bang Dion.

"Bang ngapain sih pake acara nyari aku segala?"

Sontak bang Dion langsung menoleh kebelakang sambil menyengir. Aku sudah tau apa yang ingin dia katakan.

"Dek, ntar malam Abang nginep di rumah temen . Dua hari kok nggak lama. Boleh ya." ucap nya sambil memelas.

Sudah ku duga. Gini nih kalau dapat Abang sejenis bang Dion. Sebenarnya sih aku nggak ijinin, tapi karena liat dia memelas gitu yaudah aku kasih ijin.

"Yaudah aku ijinin, tapi inget jangan buat ribut kayak bulan lalu." ujar ku mengingatkan.

"Makasih dek! Nggak bakal ke ulang Abang janji!! Kalau gitu Abang pergi dulu, dadah adek manis!" Bang Dion pergi begitu saja sebelum aku menjawab ucapannya barusan.

Kalau bukan Abang aku, udah aku jadiin rendang tau nggak!

Aku mengelus dada sambil istighfar. Kalau berhadapan dengan makhluk sejenis Dion memang harus banyak sabar.

Sembari jalan di koridor, aku memikirkan bagaimana cara cepat buat jenguk Regal. Saat aku sedang berpikir, aku melihat pak Amir sedang mengawasi siswa yang ingin bolos. Terlintas satu ide di kepalaku.

Hmmm...Minta surat ijin sama pak Amir sama alasan bang Dion masuk rumah sakit. Bisa juga tuh ide!

Aku berlari menyusul pak Amir sambil berteriak. "PAK AMIRRR!!"

Pak Amir langsung menoleh. "Ada apa Syila?"

"Pak saya minta ijin ya pak, kakak saya masuk rumah sakit. Nggak ada yang jagain pak. Jadi dia minta saya buat nemenin dia pak. Apa boleh saya ijin pak?"

Pak Amir berpikir sejenak. "Baiklah tapi hanya untuk hari ini."

" Beneran pak? Makasih banyak paakk!" Aku bersorak sambil tersenyum lebar. Tidak sia-sia usaha ku.

"Kalau gitu saya permisi, assalamualaikum."

"Walaikum salam."

Aku langsung berlari menuju kelas. Saat sampai dikelas, aku mengambil tas dan langsung lari terbirit-birit menuju gerbang. Saat sampai di gerbang aku melihat keadaan. Aman!

Aku memesan Go-Jek . Lima menit menunggu akhirnya pak Go-Jek nya pun datang. Dengan semangat 45 aku langsung naik keatas motor pak ojek yang aku ketahui bernama Faisal.

****

Author POV

20 menit perjalanan akhirnya Syila sampai dirumahnya. Sebelum itu ia memberikan ongkos pada pak Faisal. Dengan langkah seribu ia langsung masuk kedalam rumah. Btw, Syila punya kunci cadangan kadang kala rumah dikunci sama Dion.

REGALDIN [COMPLETED]Where stories live. Discover now