10. Mengenal Mu

6.1K 699 130
                                    

Sakura duduk ditepi jalan sambil menatap Sasuke yang tengah bicara dengan seorang pengemudi mobil dengan bahasa yang lagi-lagi tidak Sakura mengerti.

Ya, setelah menempuh perjalanan yang amat panjang akhirnya mereka tiba di tepi jalan raya yang nampak sepi namun beruntung ada sebuah mobil yang membawa jerami melintas dan Sasuke langsung menghentikannya.

"Ayo" Ajak Sasuke mengulurkan tangannya membuat Sakura menerima uluran tangan Sasuke hingga pria itu menariknya untuk berdiri.

"Kemana?" Tanya Sakura membuat Sasuke menatapnya dan bukannya menjawab Sasuke menarik Sakura menghampiri mobil jerami itu.

"Kita akan menumpang? Sungguh!!" Ucap Sakura tak percaya sekaligus senang karena jujur saja ia sudah lelah untuk berjalan.

"Hn, kau bisa naik sendiri?" Tanya Sasuke ketika pria itu naik ke bagian belakang mobil jerami itu.

Sakura terdiam sejenak, mobil jerami itu lumayan tinggi dan rasanya ia tak bisa naik sendiri hingga ia menggeleng-gelengkan kepalanya pelan membuat Sasuke terkekeh pelan.

Sasuke mengulurkan tangannya kembali membuat Sakura menerima uluran tangan pria itu yang langsung menarik tangannya membuat ia akhirnya naik.

Sakura berdiri tepat didepan Sasuke hingga mobil itu sedikit berguncang karena ingin melaju membuat tubuh Sakura linglung kedepan dan Sasuke langsung menangkapnya.

Sasuke memeluk pinggang ramping Sakura dengan satu tangannya sementara Sakura terdiam membeku menatap manik onyx hitam kelam Sasuke yang begitu menawan.

"Apa kali ini terpesona?" Ucap Sasuke membuat Sakura mendorong tubuh pria itu buru-buru dan memalingkan wajahnya.

Sakura mendudukan dirinya diatas jerami sementara Sasuke menatapnya dengan geleng-geleng kepala lalu ikut duduk disamping gadis itu.

"Kenapa kau selalu mengatakan hal-hal seperti itu? Kau juga mengatakannya ketika kita pertama kali bertemu, narsis sekali" Ucap Sakura membuat Sasuke meliriknya sejenak.

"Mungkin karena aku memang mempesona" Ucap Sasuke sambil menyisir rambutnya kebelakang menggunakan tangannya.

Sakura hanya terdiam, terlalu malas meladeni kenarsisan Sasuke yang ada benarnya, bukankah pria itu memang mempesona? Tampan, berkharisma, tinggi, putih, berotot dan hot. Wanita mana yang tidak terpesona atau wanita mana yang tidak panas dingin melihatnya?

"Jangan terlalu dipikirkan, kau bisa gila jika terus memikirkan ku" Bisik Sasuke tepat ditelinga Sakura membuat Sakura menatapnya aneh.

"Jika aku mati maka aku akan mati karena gila menghadapi mu" Sahut Sakura tajam membuat Sasuke menyeringai.

"Menghadapi dibagian mana? Ranjang maksudmu?" Tanya vulgar Sasuke sambil menaik turunkan alisnya.

Sakura melotot mendengar penuturan terlampau kurang ajar dari bibir hot dan sexy milik Sasuke membuat gadis itu memukul paha pria itu cukup keras.

"Dalam mimpi mu Kage" Sahut Sakura setengah mendesis membuat Sasuke tersenyum geli.

"Terimakasih mengizinkan ku bermimpi erotis dengan mu" Ucap Sasuke membuat Sakura kembali memelototi nya dan kembali menepuk paha Sasuke.

"Hei berhentilah menepuk paha ku, bagaimana jika kau salah tepuk" Ucap Sasuke sambil mengelus pahanya yang mungkin memerah.

"Asal kau tahu, sekali tepukan mu bisa membuatnya langsung berdiri" Lanjut Sasuke berbisik ditelinga Sakura membuat Sakura semakin kesal.

"Dasar Kage mesum!!!" Teriak Sakura sambil mendorong Sasuke namun sayangnya Sasuke juga menariknya membuat Sakura jatuh menimpah tubuh Sasuke.

"Kau yakin Dota? Kita akan melakukan nya disini?" Bisik Sasuke pura-pura polos ditelinga Sakura.

"Enyahlah!" Teriak Sakura buru-buru bangkit dan duduk diseberang tempat yang ia duduk sebelumnya.

"Jangan dekat-dekat!" Ucap Sakura tajam ketika Sasuke ingin duduk disamping Sakura membuat Sasuke mengurungkan niat nya dan kembali duduk ditempat semula.

"Berapa lama perjalanan ini?" Tanya Sakura memecahkan keheningan diantara mereka setelah sekian lama.

"Mungkin malam sampainya" Sahut Sasuke membuat Sakura terdiam sejenak.

"Itu sangat lama" Komentar Sakura membuat Sasuke tersenyum walau sangat tipis.

"Itu karena kita hanyut terlalu jauh, Mekodonia dan Albania lumayan jauh tapi mereka bersebelahan" Jelas Sasuke membuat Sakura terdiam lagi.

"Sebenarnya tempat apa itu tadi?" Tanya Sakura bermaksud menanyakan penjara tempat mereka berada tadi.

"Tempat perdagangan manusia, bukankah aku sudah mengatakannya" Ucap Sasuke menatap Sakura cukup lama.

"Aku tidak mengerti bagaimana bisa kita ada disana, apa lima orang itu yang membawa kita kesana?" Tanya Sakura membuat Sasuke menggelengkan kepalanya pelan.

"Sepertinya orang-orang pemilik tempat tadi menemukan kita dan berniat menjual kita" Ucap Sasuke menjelaskannya asumsinya.

"Aku tidak mengerti kenapa aku bisa ada di situasi mengerikan seperti ini maksudku aku punya hidup normal, aku dokter dan aku menghabiskan banyak waktu ku di ruang operasi, berada diluar zona nyaman seperti ini tak pernah terbayang oleh ku" Cerita Sakura membuat Sasuke menatapnya lama.

"Apakah kau menyesal berada ditempat ini?" Tanya Sasuke membuat Sakura menganggukkan kepalanya.

"Kalau begitu maafkan aku" Ucap Sasuke membuat Sakura menatapnya sambil menaikan satu alisnya.

"Maaf untuk apa?" Tanya Sakura bingung dengan penuturan Sasuke sementara Sasuke nampak tersenyum tipis.

"Maaf karena aku begitu bahagia kau ada disini, jika tidak begini bagaimana mungkin aku bisa mengenal mu sedekat ini sekalipun aku dan ayahmu dekat" Ucap Sasuke dengan senyum kecilnya.

"Kau dekat dengan ayah ku? Tapi kenapa aku tidak mengetahui hal itu?" Ucap Sakura tak percaya.

"Aku dan ayah mu banyak bicara soal politik di istana, aku melihat mu beberapa kali tapi setiap kali aku ingin menyapa kau nampak sangat sibuk" Cerita Sasuke membuat Sakura diam mendengarkan.

"Ketika kuliah kau sibuk dengan kuliah mu dan ketika menjadi dokter kau sibuk dengan operasi mu, hal seperti itu membuat kita tak pernah saling menyapa" Lanjut Sasuke menatap Sakura lama.

"Jadi itu artinya ketika aku datang kemari kau sudah mengenal ku? Karena itu kau bersikap sangat menyebalkan?" Tanya Sakura membuat Sasuke terkekeh pelan.

"Kau pikir ayah mu akan menyerahkan mu pada siapa saja dalam kondisi negara yang tengah panas begini?" Tanya Sasuke membuat Sakura terdiam.

"Benar juga, aku tak menyadari hal itu. Itu artinya ayah ku sangat mempercayai mu" Ucap Sakura membuat Sasuke mengangguk pelan.

"Tapi seharusnya ia tak tahu betapa mesum dan genit nya pria yang ia percayai itu" Celetuk Sakura sinis membuat Sasuke geleng-geleng kepala.

Mobil yang mereka tumpangi tiba-tiba terguncang sedikit namun sukses membuat Sakura hampir jatuh jika Sasuke tidak menahan bahunya.

"Itu alasan kenapa aku ingin duduk disamping mu, dasar Dota keras kepala" Ucap Sasuke menarik tangan Sakura mendudukan gadis itu dipangkuan nya.

"Kage apa yang kau lakukan?" Ucap Sakura malu dengan rona merah tipis diwajahnya.

"Lebih baik begini dari pada kau jatuh, ingat tugas ku menjagamu" Ucap Sasuke membuat Sakura mendengus.

"Biarkan aku duduk disamping mu saja" Ucap Sakura membuat Sasuke menggelengkan kepalanya.

"Diamlah, jika kau bergerak dia bisa bangun" Ucap Sasuke membuat Sakura diam seketika.

Sasuke tersenyum tipis dan mengeratkan pelukannya sambil menghirup aroma buah cherry pada leher jenjang Sakura.

"Dota, kau wangi" Ucap Sasuke pelan namun sukses membuat wajah Sakura kembali merona tipis.

My Perfect Army Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang