03

226 27 4
                                    

Setelah kembali dari kantin, Nesya menarik kursi dengan kasar karena kesal. Diikuti oleh kawan-kawannya yang satu persatu mulai duduk dibangku yang mereka buat melingkar.

"Lu masih kemusuhan sama David, sya?" tanya Aurel memecah suasana.

"Gausah pake ke kali, tinggal musuhan gitu aja. Ribet amat!" protes Nana.

"Dih terserah gue lah, mulut-mulut gue!" sewot Aurel.

"Gak," jawab Nesya tak peduli.

"Terus, muka lu ngapa begitu?" tanya Aurel lagi.

"Lah emang dari dulu muka Nesya begitu kan?" jawab Nana cepat.

"Ck, lu tuh diem dulu Napa sih. Gue tanya Nesya bukan elu!" gemas Aurel sembari mencubit pipi Nana.

"Sakit ogeb!"

"Gak papa," jawab Nesya cuek.

"Busyet dah sipeknya astagfirullah," ujar Livia geregetan.

"Dah lah! Daripada bahas sesuatu yang gak jelas, mending ngelanjutin nonton film zombie ae!" lerai Nana—masih memegang pipi yang kesakitan karena aurel, lalu mengambil benda pipih yang disebut dengan nama handphone yang ada disaku alamamaternya.

"Nah bener!" ujar Caca yg disusul oleh kekehan semuanya tanpa terkecuali Nesya.

Lalu, Mereka semua melanjutkan acara menonton film yang sempat tertunda itu.

"Yah lowbat!" teriak Nana tiba-tiba.

"Yaelah trus mau kek mana nih? Nanggung tuh bentar lagi selesai," ujar Aurel kecewa.

"Gua bawa powerbank keknya. Bentar gua ambil dulu," ucap Celly yang langsung ke bangkunya dan mengambil sesuatu didalam tasnya.

"Nah ketemu, nih!" lanjut Celly sembari menyerahkannya kepada Nana.

"Nah kuy nonton lagi!" Semangat Nana setelah menyambungkan PB ke handphonenya.
_________

Setelah selesai menonton film
Mereka semua kembali mengobrol membahas tentang film yang baru saja mereka tonton.

"Eh, btw, tuh gurunya lama bat sih rapatnya?" tanya Aurel, wajahnya terlihat bosan dan tak semangat.

"Yah biarin aja sih rel, gitu-gitu lu juga suka kan?" sewot Chintya sambil memainkan handphonenya.

"Iyah, iyah, gue mah serba salah mending gue diem," pasrah Aurel sambil menyenderkan badannya pada senderan kursi.

"Iyah Rel, lu tuh emang serba salah. Jadi diem ae lah daripada bacot?" ujar Livia.

"Tapi beneran nih ya, gurunya kok lama bener gak masuk-masuk?" tanya Nana yang tak seperti pertanyaan.

"Gurunya rapat mbahas kegiatan anniversary sekolah kita, jadi lama," jawab Nesya.

"Kok kamu tau?" tanya Liera penasaran.

"Kata sapa lu?" tanya Aurel menimpali.

"Heleh," ujar Caca ikut-ikutan.

"Sok tau banget sih," Livia menambah.

"Iyah nih anak sok tau banget!" ujar Celly yang terakhir.

"Hehehe canda elah, gua mana tau," jawab Nesya dengan cengengesan.

"Eh bentar geh, keknya..." tiba-tiba Nana berujur.

"Keknya?" tanya ketujuh yang lainnya.

"Nungguin ya..."

"Anjir lu Na ditungguin malah kek gitu!" kata Livia sambil menoyor kepala Nana karena Livia persis duduk disamping Nana.

"Ini sumpah beneran. Jangan-jangan tuh guru... gak pada ngajar karena pada... jadi... zombie semua!"

Zombies In Your Area {ZIYA}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang