10

97 21 0
                                    

Setelah Celly masuk kedalam ruang musik perasaan aneh pun timbul. Celly menggaruk tengkuknya yang tak gatal, tapi setelahnya dia hanya mengangkat bahunya acuh.

Celly berjalan menelusuri ruang musik itu, sambil melihat-lihat siapa tahu ada barang yang sekiranya bisa digunakan untuk melawan zombie-zombie diluar sana.

SRUK!

SRUK!

ARGH!

Tiba-tiba Celly mendengar suara dari sudut ruangan. Ia berjalan kearah sumber suara tak lupa ia membawa gitar yang kiranya bisa ia gunakan untuk memukul apa pun.

AKKH..

Celly begitu terkejut ketika ia melihat ada dua zombie didalam ruangan itu. Celly berjalan mundur karena ia belum begitu siap. Sampai akhirnya langkah Celly terhenti karena tembok dibelakangnya menghalangi.

Zombie itu semakin berjalan mendekat, Celly bingung. Akhirnya dia memutuskan menutup matanya dan menahan napas. Tapi tak ada apapun yang terjadi sampai akhirnya ia membuka matanya.

"Kalo lu kayak gitu, lu bakal mati bego!" ucap Nana tiba-tiba.

Ya, Nana menyelamatkan nyawa Celly ternyata.

"Haaa... anjir lah, jantung gua rasanya mau copot." Jawab Celly sambil memegang dadanya yang sesak, sambil berusaha mengatur napas.

"Lu gak punyak asma kan, Ly?"

"Gak kok tenang ae," jawab Celly sambil berjalan mendekat kearah Nana. "Oh ya, dimana Lusi?"

"Gue suruh dia cari-cari barang yang bisa digunain buat lawan zombie-zombie diluar. Lu bantu dia aja sono!"

"Ish ngusir anjir!" Namun Celly tetap menurut, dan dia mulai berjalan menjauh dari Nana.



"Kalo gue belah palanya, apa efeknya?"

"Terus?"

"Jadi harus gimana?"

"Oke!"

"Na? Lu ngomong ama siapa?"
_________

"Gimana? Kita gak mungkin diem aja, kan?" tanya Chintya pada orang-orang yang berada satu ruangan dengannya.

"Kalo gak diem kita mau ngapain? Gak mungkin kita keluar dan cari mereka," jawab Alfaro, sambil menyenderkan bahunya pada sandaran sofa.

"Rey?"

"Hmm?"

"Gak jadi."

"Kalo ada yang mok di tanyain, tanya aja." Jawab Rey setelahnya dia berdiri. "Ada laptop atau komputer gak diruangan ini?"

Semua tatapan tertuju pada Rey.

"Lu mau main game disaat kek gini?" Pertanyaan retoris dari Chintya membuat Rey berdecak.

"Ada Rey," jawab David yang sontak membuat Nesya terkejut.

"Lu.. tau dari mana?!"

Juna heran dengan respon yang diberikan Nesya. "Ya tau lah dia , orang dari tadi dia nelusurin nih tempat." Jawaban dari Juna seolah mampu membuat Nesya diam tak bisa menjawab.

"Mana?" tanya Rey, lagi.

"Ini," tunjuk David pada laptop yang sedang menyala.

"Ini laptop siapa?" tanya Juna.

"Gak tau, ada di tas Nesya yang Nana kasih ke gua." Jelas David.

"Ah haus gua, ada minum gak sih?" tanya Alfaro.

Zombies In Your Area {ZIYA}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang