Part : 6

2.1K 240 13
                                    

Sesuai dengan perkataan Taehyung kemarin. Ada yang berbeda dengan kondisi anak-anak di sekolah keesokan harinya. Tatapan mereka terhadap Yoongi sangat berbeda. Tajam dan dingin menusuk hati.

"E... Selamat pagi..." Yoongi mencoba mencairkan suasana. Namun upayanya sia-sia. Ekspresi mereka tidak berubah. Yoongi berjalan cepat melintasi koridor menuju kelasnya. Ia ingin menghindari orang-orang itu namun langkahnya terhenti karena jalannya kini di hadang oleh seorang gadis.

"Ya, kau masih berani menunjukkan hidungmu di sekolah ini!" gadis itu berkata dengan nada kasar lalu mendorong Yoongi hingga dia terjatuh.

Yoongi terlempar jatuh tanpa sempat membalas apapun. Pantatnya terasa sakit dan berdenyut. Ia membisu, semua ini pasti karena insiden kemarin. Kata-kata Taehyung yang telah memicu situasi ini. Yoongi kira orang-orang hanya bercanda ketika mengatakan bahwa ancaman Taehyung selalu dianggap serius oleh seluruh murid Royal President High School.

"Jika aku menjadi dirimu, aku tidak akan memiliki nyali datang ke sekolah." sahut Irene, si Lady of Platinum Class itu ikut berbicara. Ia memberi sejumlah uang pada gadis yang mendorong Yoongi tadi lalu menatap gadis yang terduduk di lantai dengan pandangan meremehkan.

"Apa salahnya datang ke sekolah lagipula di sini aku..." Yoongi tidak melanjutkan kata-katanya sebab mata orang-orang itu mulai mengerikan. Ia lekas bangkit lalu melarikan diri sebelum ada yang melakukan sesuatu padanya.

"Beraninya dia lari," desis Irene jengkel. Ia melirik ke arah orang-orang di belakangnya, memberi mereka tatapan tajam untuk mengejar Yoongi.

Gadis itu berlari dalam kepanikan. Ia menoleh ke belakangnya, terkejut menyadari beberapa orang sedang mengejarnya. Ia tidak percaya, hari kesialan untuknya tiba juga. Ia menyesali dirinya yang ceroboh. Seharusnya ia tidak menumpahkan jus itu di baju Taehyung.

Ia berhenti sejenak karena paru-parunya mulai terasa seperti tertusuk-tusuk. Tetapi sepertinya itu kesalahan besar karena seseorang dengan sengaja menumpahkan soft drink hingga membuat bagian depan jasnya basah kuyup. Yoongi memekik kaget.

"Mianhae, aku tidak sengaja!" ungkap seorang gadis yang menumpahkan soda itu dihiasi oleh tawa mengejek. Yoongi menahan amarahnya, ia ingin berteriak memaki tetapi tidak sanggup melakukannya. Akhirnya ia memaksakan diri tersenyum. Matanya berkaca-kaca.

"Tidak apa-apa." ia merasa tenggorokannya tercekat. Menyesali apa yang tak bisa diperbuatnya untuk memperbaiki situasi ini. Tidak ada yang membantunya sama sekali karena semua orang di sekitarnya mulai membencinya karena Taehyung membencinya.

Yoongi merasakan atmosfer itu kembali. Ia sadar orang-orang sedang memandangnya tajam.

"Si anak tidak tahu diri datang ke sekolah."
Ia terperanjat karena orang-orang itu mendekatinya perlahan. "Ka... kalian mau apa?" Yoongi panik. Ia merasa mereka ingin menjahilinya ramai-ramai.

"Apa yang harus kami lakukan padamu?"
Yoongi mundur beberapa langkah. Ia seperti tikus yang sudah terjebak dalam kerumunan kucing lapar. Cakar mereka siap melukainya kapan saja. Ia terlalu terpaku pada apa yang ada di depannya sehingga tidak sadar ada seseorang yang dengan sengaja menyiram dirinya dengan air dari belakang.

Byuuurr

Seluruh badan Yoongi basah seketika. Gadis itu terkejut dengan mulut menganga. Semua ini keterlaluan. Yang benar saja! Bagaimana bisa ia melawan, yang dihadapinya bukan satu atau dua orang, tetapi sekitar dua puluh orang. Membalas mereka sama dengan bunuh diri.






:)










Jimin baru tiba di sekolah, ia terkejut bukan main melihat Yoongi dibully ramai-ramai seperti itu. Tensi darahnya naik melihat sahabatnya diperlakukan dengan tidak adil seperti itu.

High School Love On || GSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang