Part : 15

1.8K 213 23
                                    

Jika ada pilihan untuk menceburkan diri ke dalam danau selain harus menghadapi Taehyung dengan hati dan pikiran yang tidak siap, Yoongi lebih memilih pilihan pertama.

Namun di saat Taehyung memergokinya dalam kondisi supermemalukan seperti ini ia tidak memiliki pilihan selain menghadapinya. Sambil mengumpulkan segenap keberanian, Yoongi bangkit. Sesekali ia mengatur napas agar debaran jantungnya yang kacau kembali teratur.

“Apa yang kau lakukan di sini?”

“Bukuku terjatuh.” Yoongi tidak sanggup memandang mata Taehyung yang memancarkan pesona mematikan. Matanya jatuh pada pemandangan sepasang sepatu pantofel hitamnya yang memijak lantai.

Taehyung mengangkat alisnya sebelah, “Apa kau sedang mengintipku?”

“Apa, tidak. Aku hanya kebetulan lewat. Aku–”

Dengan terbata-bata Yoongi menjelaskan bagaimana ia bisa berakhir di sana. Taehyung hanya mengerutkan kening mendengar penjelasan yang dikatakan dengan nada terburu-buru itu.

“Berhenti!” Taehyung berteriak ketika ia mulai tidak tahan lagi,

“Kau tidak perlu menjelaskan apapun lagi. Ayo masuk.” ia mengendikkan kepalanya ke dalam lalu pergi begitu saja bahkan sebelum  Yoongi berkata iya.

Gadis itu sempat terbengong-bengong karena tidak bisa mengikuti cara berpikir Taehyung. Sungguh kesempatan langka bisa bersama pria itu. Yoongi memasuki ruangan luas yang diperuntukkan klub karate untuk berlatih.

Ketika tiba di dekat Taehyung yang sedang menumpuk balok bata itu hingga lima tingkat, mendadak ia meragu. Apa tidak apa-apa ia berada di sini? Bagaimana jika ternyata ia sedang masuk dalam perangkap kelas Platinum yang lain? Ia melirik ke segala arah untuk memastikan di ruangan itu hanya ada mereka berdua.

“Kau tidak perlu khawatir. Tidak ada seorang pun di ruangan ini selain dirimu dan aku.”

Yoongi tersentak, “Maaf. Apa aku mengganggumu lagi?”

Taehyung mendengus mendengar hal itu, “Bisakah kau berhenti meminta maaf? Kau bahkan tidak melakukan kesalahan apapun.”

“Ta-tapi aku takut sikapku mengganggumu.”

“Aku tidak terganggu sama sekali. Baiklah, jika kau tidak ingin ada di sini kau bisa pergi.”

“Tidak, aku ingin berada di sini. Menyenangkan bisa melihatmu latihan.” Gadis itu tersenyum lebar. Taehyung mengangguk dan mulai berlatih sendiri sementara Yoongi menatapnya dihiasi senyum penuh arti.

Taehyung tidak tahu kenapa ia membiarkan gadis itu masuk dan melihatnya latihan. Biasanya ia tidak pernah mengizinkan siapapun mengganggunya ketika ia sedang berlatih seorang diri. Kenapa ia merasa Yoongi memberi pengaruh berbeda terhadap dirinya? Ada sesuatu yang terjadi sejak Yoongi nekat ‘menembaknya’ dulu. Apa karena segala tindak-tanduk Yoongi mengingatkannya pada Yerin?

Brak.

Tanpa di sadari ia meninju tumpukan itu dengan segenap tenaganya hingga terpecah menjadi beberapa bagian. Tidak, Yoongi SANGAT berbeda dengan Yerin.

Yoongi mengedip-ngedipkan bulu matanya melihat perubahan emosi Taehyung. Pria itu baru saja menghancurkan balok-balok itu dengan tenaga yang dibubuhi kemarahan. Ekpresinya pun menjadi lebih serius. Apa pikirannya terganggu oleh sesuatu?

“Hei,” Taehyung tiba-tiba menoleh padanya, membuatnya terkejut.

“Ne,” jawabnya buru-buru.

“Apa kau ingin belajar karate?”

Yoongi terkejut. Ia tidak mengerti dengan segala hal yang terjadi pada Taehyung hari ini. Ia tidak mengenali Taehyung yang sekarang sedang di hadapinya. Kenapa ia merasa Taehyung berubah? Meski begitu ia tetap mengangguk lalu menghampiri pria itu.

High School Love On || GSWhere stories live. Discover now