34. Curhat

2.9K 406 47
                                    

Terlihat Hyunjin tengah duduk di kursi panjang dekat ruang UGD sembari menundukan kepala, kedua tangannya dikepalkan menahan emosi. Luka Nayla cukup parah saat ini, dimana banyak sekali kulitnya yang robek akibat sayatan Jira, terutama bagian betis, si gadis gila itu benar-benar membuat lukanya menjadi sangat dalam.

Dan semuanya benar-benar membuat Hyunjin semakin merasa bersalah pada Nayla. Ia sadar bahwa ia telah menjeratkan gadis itu pada lubang masalah hidupnya.

Hyunjin mengusap wajahnya kasar lalu ia merogoh saku celana untuk mengeluarkan ponselnya, dengan cepat ia menelpon nomor seseorang di seberang sana dengan raut wajah cemas.

Tut

"Halo Jin? Kamu di mana? Kenapa belum pulang?"

"Gue di rumah sakit yang deket halte Distrik Sembilan, lo bisa ke sini gak?"

"Hah? Emang siapa yang sakit? Kamu sakit?"

"Bukan gue, tapi Nayla"

"Udah pokoknya lo dateng aja cepetan, kondisi Nayla parah banget, sekalian ajak Ryujin ama Yeji, terus bilangin ke mereka suruh kasih tau orang tuanya Nayla, gue gak punya kontaknya"

"Iya iya oke, tunggu ya Jin"

"Ya"

Tut

Bersamaan dengan dimatikannya ponsel Hyunjin, seorang laki-laki paruh baya berjas putih keluar dari ruang penanganan awal. Hyunjin langsung bangkit dan menghampiri orang tersebut dengan wajah paniknya.

"Gimana keadaannya dok?!"

Sang dokter menunjuk wajah pemuda di hadapannya yang masih mengenakan seragam sekolah, "Adek ini dengan siapanya pasien?" Tanyanya.

"Saya kakaknya dok, gimana keadaan dia?!" Balas Hyunjin tak santai.

Terlihat dokter itu tersenyum tipis, "Luka adik kamu memang cukup parah, tapi tenang, kami sudah menanganinya."

Hyunjin menghela napas panjang, "Saya boleh masuk dok?"

"Nanti ya setelah pasien dipindahkan ke ruang rawat" ucap dokter tersebut lalu tak lama kakinya bergerak untuk meninggalkan Hyunjin setelah pemuda itu mengangguk paham.

•••

Di ruang rawat ini, Nayla hanya diam sambil menatap kosong ke depan. Ia masih membayangkan kejadian sebelumnya, kejadian dimana dirinya dihadapkan dan disiksa oleh sosok gadis gila yang rupanya adik dari seorang Jackson.

Ceklek

Tiba-tiba saja pintu ruang rawatnya terbuka, menampilkan sosok pemuda yang masih lengkap dengan seragam putih abu-abu seperti dirinya, pemuda itu berjalan perlahan ke arahnya.

"Hyunjin.."

Hyunjin menatap Nayla dari ujung kepala sampai ujung kaki dengan raut wajah menyesal, ia meringis sambil mengepalkan tangannya. Sungguh ia benar-benar sakit hati melihat kondisi gadis itu sekarang.

"Maaf gue telat nolongin lo,"

Nayla diam sejenak. Lalu menatap Hyunjin dengan sendu.

"Hyunjin, gimana bisa lo tau gue ada di gudang tadi?" Tanya Nayla penasaran tanpa membalas permintaan maaf Hyunjin.

Cowok itu menghela napas lalu menarik kursi di dekatnya untuk ia duduki, "Sebelum ke parkiran, gue denger suara cewek teriak, dan itu mirip banget suara lo yaudah gue cari asal suaranya sampe akhirnya gue nemuin lo di gudang, abis itu gue buru-buru telpon polisi." Jelas Hyunjin, Nayla mengangguk paham.

Bad Boy | Hyunjin ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang