Kebodohan (Namakamu)

3.5K 303 7
                                    

Haihaiii
Maaf ya baru next wkwkwkw

Part gaje ini sumpah
Baca aja lah ya imajinasi liar gue

Happy reading..

***

Julian baru saja sampai di rumah Junior. Ia ingin mengambil ponselnya yang ketinggalan kemarin. Namun ia mengurungkan niatnya untuk masuk ke perkarangan rumahnya karena melihat Junior baru saja masuk ke dalam mobil. Tidak biasa Junior pergi dihari yang masih pagi. julian mulai menaruh curiga padanya.

Mobil Junior sampai di depan cafe, pria ini berjalan masuk. Julian mengekori secara diam diam dari belakang.

Lima belas menit menguntit. Julian mulai bosan, karena Junior hanya memesan roti dan minuman. Tidak ada yang perlu di curigakan. Ia hendak berdiri menghampiri namun tidak jadi.

"Jangan ah, curiga nanti gue ikutin"  Julian memutuskan untuk menunggunya di rumah Junior saja. Ia berjalan keluar cafe.

Baru saja Julian hendak menaiki motornya. Matanya menyipit menatap sosok perempuan yang berjalan masuk ke cafe, seperti kenal.

"(Namakamu).."

***

'Tring!'

Julian

(Nam) gue mau ketemu di cafe biasa, ada yang penting, gue tunggu jam sepuluh.

(Namakamu) mengernyit. Ia tidak tahu hal apa yang dibicarakan. Namun lebih baik ia bergegas siap siap.

(Namakamu) memesan taxi untuk ke rumah bundanya terlebih dahulu. Untuk menitipkan Aciel dan Natesha.

***

(Namakamu) menyerahkan secarik uang berwarna biru kepada supir taxi.

"Makasih pak"

"Sama sama mbak"

(Namakamu) turun dari taxi. Berjalan memasuki cafe. Kepalanya mengendar mencari Julian.

"Mana? Belum dateng kali ya?" gumam (Namakamu).

"Hai"

"Kak Ju.." ujarnya seraya membalikkan badan. Matanya tertegun. Tidak berniat melanjutkan ucapannya.

"Mana kak Julian?" tanyanya.

"Julian? Gak ada Julian disini"

"Tapi tadi kak Julian kirim pesan ke gue"

Tangan Junior terangkat mengacak rambut (Namakamu). Namun langsung ia tepis.

"Itu aku, gampang banget sih di bohongi" (Namakamu) terkejut. Iya benar ia memang bodoh.

"Gue mau pulang" (Namakamu) melangkah pergi, namun tangannya di tahan Junior.

"Apa lagi?"

"Ikut aku yuk"

"Gak"

Junior memegang tangan (Namakamu) dengan erat lalu menariknya pergi.

"Kak lepas!"

"Aku teriak nih!"

"Teriak aja, gak ada yang percaya"

"Kak!"

Dari kejauhan Julian mengepalkan tangannya. Dilihatnya Junior membawa (Namakamu) masuk ke mobil dengan mudahnya. Memang bejat.

"Hp gue di rumahnya nying!" Julian membanting stang motornya.

***

"Kak berhenti!" (Namakamu) terus meminta Junior untuk memberhentikan mobilnya namun telinga Junior seolah tuli.

Super Baby (COMPLETE) Where stories live. Discover now