Pt 15

571 81 31
                                    



"Appa bilang dia akan menyusul kemari hyung," ucap Jinyoung, perkataan nya membuat Jiyeon dan Chanyeol secara bersamaan terkejut.

"Untuk apa?" Seperti nya Jiyeon memang tidak suka pada ayah nya setelah diri nya di usir dari rumah. Nada bicara nya seakan menolak Park Inha untuk berkunjung ke apartemen nya bersama Chanyeol.

"Aku tidak tau noona," Jinyoung kembali meneguk minuman di tangan nya saat ini. Seraya menggeleng tidak tau akan tujuan ayah nya menyusul nya ke Seoul.

Sementara Jiyeon sudah khawatir. Dia tidak membenci ayah nya hanya saja tidak suka jika sang ayah kembali melihat nya. Melihat diri nya yang begitu tidak berguna menjadi seorang anak yang hanya bisa membuat nama keluarga malu. "Dokter," menatap sang dokter dan akhirnya Hong Yi membalas tatapan Jiyeon.

"Wae?"

"Apa appa tau segalanya jika aku pernah depresi?"

Hong Yi mengangguk. Jika ini salah maka tidak saharusnya Hong Yi ikut campur. Sungguh, dia sudah merasa menyesal saat ini. "Maafkan aku Jiyeon, aku hanya ingin ayah mu tau jika diri mu tidak sepenuh nya salah," ujar Hong Yi dengan raut wajah nya yang tenang.

"Tapi aku malu bertemu dengan nya, aku bukan anak yang baik."

Pada akhirnya kedua manik nya berkaca - kaca. Chanyeol yang duduk di pinggir nya membawa sang adik ke dalam pelukannya. "Jangan seperti itu, mungkin appa sudah memaafkan mu."

"Tapi oppa -- "

"Mungkin appa ingin memulai hidup baru bersama kita lagi," Chanyeol melepas pelukan nya pada sang adik dan mengelus rambut nya.

Jiyeon masih tidak bisa menerima ini semua. Kepala nya tertunduk. "Apa appa bisa menerima ku, apa eomma juga bisa?"

"Aku yakin mereka bisa," Jiyeon menoleh ke depan. Hong Yi yang duduk berhadapan dengan nya tersenyum saat ini. Memberi keyakinan jika Jiyeon akan kembali di terima oleh keluarga nya.


×÷×÷×

"Kau mau ice cream?" Taehyung menyodorkan ice cream untuk sang kekasih di depan sebuah toko. Pria itu langsung duduk di samping Jiyeon tanpa meminta izin, toh diri nya punya hak sebagai kekasih.

Hari ini adalah hari minggu. Maka, semua kegiatan di liburkan. Termasuk kegiatan Jiyeon dan Taehyung di kampus. Kali ini mereka punya waktu untuk berdua, dan ini sudah tempat ke tiga yang mereka kunjungi.

Jiyeon mengambil ice cream di tangan Taehyung dan tersenyum sejenak pada sang kekasih. Namun, senyuman yang terlintas tiba tiba lenyap mendadak membuat Taehyung sadar jika Jiyeon sedang ada dalam masalah. "Kau kenapa?"

Jiyeon menggeleng seraya tersenyum paksa. Toh dia tidak ingin jika orang yang dia cintai sedih karena nya. "Jangan berbohong Park Jiyeon, kau tidak pandai seperti itu," Taehyung menyentuh pipi kiri Jiyeon dengan tangan kanan nya. "Ceritakan saja pada ku, aku kan kekasihmu."

"Sebenarnya, appa dan eomma akan datang ke apartemen."

"Wow itu bagus, kita bisa mempertemukan kedua orang tua kita lalu merencanakan pernikahan." Taehyung memotong ucapan Jiyeon, bahkan sebelum gadis itu sempat menyelesaikan ucapan nya.

"Bukan begitu Taehyung, mereka mungkin akan membawa ku kembali ke Daegu."

Tangan Taehyung tiba - tiba jatuh begitu saja. Kembali ke Daegu dan itu berarti Jiyeon tidak akan tinggal di Seoul lagi? Menyadari raut wajah Taehyung yang sedih, dengan segera Jiyeon menggeleng. "Tidak, aku tidak akan meninggalkan mu Taehyung."

𝐷𝑒𝑓𝑖𝑐𝑖𝑒𝑛𝑐𝑦 ✓Onde histórias criam vida. Descubra agora