Martabak Manis

252 24 2
                                    

Sesuai dugaan Zay gadis bernama Sinta itu adalah kakak kelasnya. Dulu saat awal menginjakkan kakinya di SMA, Zay selalu mendapat tatapan sinis dari gadis itu. Entah kenapa.



Dari awal, jarang ada yang mengetahui kalau Zay dan Jeno adalah saudara kandung. Banyak yang mengira mereka berdua itu berpacaran, dan menurut Zay itu sangat tidak logis. Semasa MOS, kebetulan Sinta adalah ketua panitia. Dan kasihan Zay yang selalu mendapat perlakuan tidak enak dari gadis itu, Zay selalu dihukum. Zay baru tau dari Jihan kalau Sinta kesal setengah mati padanya karena mengira Zay adalah pacar Jeno. Dari situlah Zay terus-terusan mepet ke Jeno, ia sengaja membuat Sinta makin kesal padanya.



Zay tidak berniat membalas chat dari Sinta, karena Zay adalah tipe orang yang 'kalo ga suka ya ga suka'. Zay curiga Sinta mendekatinya hanya karena ingin PDKT dengan Jeno.


Akhirnya, Zay memutuskan untuk lanjut menonton youtube hingga Jeno  menelepon untuk minta dibukakan pintu. Zay memang penakut dan selalu waspada, ia selalu mengunci semua pintu rumah saat sedang sendirian. Zay takut ada maling, penculik, atau psikopat, membayangkannya saja sudah membuat Zay bergidik ngeri. Begitu pintu dibuka, Jeno langsung menyodorkan sebungkus martabak manis ketangan adiknya itu.




"Bukannya lo habis nonton ya? Kok malah bawain ginian?" Tanya Zay bingung, sambil menatap Jenoㅡyang sedang menaruh helmnya pada rak khusus helm.



Jeno kemudian duduk di sofa ruang tengah, Zay pun mengikuti. "Bentar ya, gue nafas dulu. Capek gue habis dikejar-kejar"



"Dikejar-kejar siapa bang?" Nada bicara Zay berubah panik, ia khawatir.



Jeno tersenyum, "Hujan.."




INI ABANG NYA SIAPA SIH, KOK GINI AMAT?! Batin Zay.




"Haha, not funny." Zay memutar bola matanya, "Jadi ini gimana ceritanya nih?" Tanya Zay lagi sambil menaruh bungkusan martabak tsb ke meja didepannya.



"Itu dari Mark. Katanya buat lo, tentang tugas lah pokoknya gue ga terlalu denger soalnya pake helm."




HAH? DEMI APA INI DARI MARK?!!!




Rasanya dada Zay tengah dipenuhi letupan-letupan yang mendebarkan
Gadis itu ingin berteriak, tapi urung takut dicurigai oleh Jeno. Tapi Zay sedikit curiga, kenapa Mark mau repot-repot untuknya padahal Zay hanya mengirimkan halaman tugas saja?



"Ga paham juga gue sama si Mark, lo apain dia sih sampe dia ngasih lo ginian?" Tanya Jeno, tiba-tiba.



"Motoin tugas, salah ya bang?"




"Ga, bukan salah. Maksudnya alay aja gitu seorang Muhammad Arka yang kalo sama kita pelit nya udah kaya kutukan, ini malah baik banget ke lo."




"Ya udah sih, sebagai penerima kita tuh harusnya bersyukur." Zay masa bodoh, ia melahap pemberian Mark itu dengan senang hati. Begitupun Jeno.



Zay teringat sesuatu, "Bang, belakangan ini lo ada dekat ga sama cewek?"



Jeno terlihay berpikir sejenak, "Ada sih, tapi bukan deket. Dia yang ngedeketin gue."



"Sok ganteng lo!"




"Lah emang bener. Dia yang ngejar-ngejar gue, sampe dia ngasih gue silverqueen 3 batang. Apa coba maksudnya?" Jeno terkekeh.



"Terus mana coklatnya?"




"Gue kasih Echan sama Nana, biar berenti bacotnya,"



FINALLY | ZHONG CHENLE✓Where stories live. Discover now