Part 34

1K 69 18
                                    

.
.
.

🍁 HAPPY READING 🍁

Dihari itu Fathir sibuk mencari keberadaan Ara, dia sangat khawatir dengan keadaan Ara sekarang apalagi sekarang dia tahu bahwa Ara punya penyakit Depresi. Fathir kesana kemari menelusuri semua wilayah rumah sakit bahkan dia sampai keluar ke tepi jalan raya untuk mencari Ara tapi ia tidak menemukannya.

"Ra, kenapa kamu menghilang tiba- tiba?" Kata Fathir frustasi sambil mengacak rambutnya

Walaupun sudah beberapa jam Fathir mencari Ara tapi tidak ketemu iapun tak menyerah untuk mencarinya. Setelah lama mencarinya Fathir memutuskan kembali masuk kerumah sakit siapa tahu Ara sudah berada disana.

Sedangkan ditempat lain, Tia sudah menangis terus menerus karena
Ara tiba- tiba menghilang ditengah kondisinya yang bisa dibilang sensitif.

"Lo udah ketemu Ara kan?, terus Aranya dimana?" Tanya Tia saat melihat Fathir menuju kearahnya. Sedangkan Fathir yang ditanyapun hanya menggelengkan lepalannya.

Tak lama kemudian Ara masuk kedalam ruangannya dipapah oleh salah seorang suster. Fathir yang melihatnya pun langsung bangkit.

"Ara, kamu kemana aja, aku khawatir banget sama kamu." Kata Fathir sambil memeluk Ara dengan erat seakan tak mau melepaskannya. Arapun yang dipeluk tiba- tiba oleh Fathir sedilit kaget setelah itu ia hanya tersenyum lembut.

"Kak se- sek." Ucap Ara saat Fathir memeluknyan dengan erat

"Maaf, kamu kemana aja?, aku udah nyari kamu keliling rumah sakit tapi nggak ketemu!" Kata Fathir khawatir kepada Ara

"Nggak kemana- mana kok kak." Jawab Ara tersenyum tulus

"Ara...." kata Tia sambil memeluk Ara dan menumpahkan semua tangisnya.

"Hikss.... Ara aku khawatir sama kamu, hikss..."

"Issss.... udah jangan nangis nanti cantiknya ilang lo, entar song joong ki nyesel lagi cerain song hye kyo dan nggak mau berpaling ke kamu." Kata Ara menggoda Tia

"Ihhh Araaaa...." sebal Tia kepada Ara yang entah sejak kapan ia menyelesaikan tangisnya.

"Mohon maaf , tolong biarkan pasien beriistirahat sebentar kondisi pasien sekarang melemah apalagi tadi ia sedang melakukan donor darah dalam keadaan yang kurang fit" ucap suster tersebut sambil memapah Ara menuju brangkarnya.

"Apa, donor darah sus?" Tanya Fathir untuk mendapatkan kejelasan dan dijawab anggukan oleh suster tersebut.

"Kenapa kalian melakukan donor darah sedangkan pasien dalam keadaan yang tidak fit" marah Fathir kepada sang suster

"Mohon maaf, kami dari pihak rumah sakit sudah melarangnya tetapi pasien tetap keukeuh untuk melakukannya, dan kami hanya melakukan perintah" jelas sang dokter

Melihat Fathir terus memarahi sang suster, Ara pun langsung angkat bicara.
"Kak Fathir, udah jangan marahin susternya kasian"

"Tapi Ra..." sebelum ucapan Fathir selesai Ara pun langsung memotongnya.

"Udah, sus makasih udah anterin saya, anda bisa melakukan tugas anda kembali." ucap Ara menyuruh suster itu pergi dengan Halus, sebelum Fathir mengamuk minta pertanggung jawaban tidak setuju.

Suster itupun melangkah keluar pintu ruangan meninggalkan mereka bertiga yang masih dalam keheningan.

"Ra kamu donor darah?, kenapa?, padahal kamu tahu kan kondisi kamu itu kurang sehat" tanya Tia tapi tidak dijawab oleh Ara

ARASYAWhere stories live. Discover now