epilog

1.2K 118 4
                                    

“Hmm... kita lupakan saja tentang yooa, memang kali ini kau salah memilih teman karena hanya dia yang mau berteman denganmu, tetapi tenang saja jisoo, nanti kalau kau sudah menjadi isteriku, pasti banyak yang berlomba-lomba ingin menjadi temanmu.”

“Apa?” Jin dan jisoo berseru bersamaan, sementara taeyong menatap Jin dengan penuh tekad.

“Kau boleh memiliki jisoo, Jin. Tetapi tidak lama, aku akan segera menikahinya setelah jisoo lulus kuliah dan membawanya kembali ke rumahku.”

Jisoo tergelak ketika melihat Jin dan taeyong berganti ganti saling menatap tajam.

Hatinya dipenuhi oleh perasaan bahagia.

Dia sudah menemukan cintanya dalam diri taeyong, dan dia harap ke depannya semua akan berjalan baik.

Sementara itu Jin masih merengut mendengar rencana taeyong, dia menyipitkan matanya.

“Mungkin aku akan mengenalkan lelaki-lelaki tampan kenalanku, banyak pemain musik klasik yang tampan yang pasti akan mau mendekati jisoo, mereka tidak punya niat jahat membawa adikku pergi jauh dariku.”

Taeyong terkekeh, dia menarik jisoo supaya duduk di sebelahnya dan merangkulnya erat-erat. 

“Kau tidak akan bisa melakukannya. Jisoo mencintaiku.” matanya yang tajam menatap jisoo penuh ingin tahu.

Sebenarnya dia sendiri bahkan belum mendengar pernyataan cinta dari jisoo untuknya.

Jisoo tersenyum dengan pipi memerah, lalu menganggukkan kepalanya.

“Ya taeyong, aku mencintaimu.”

Binar bahagia tampak di mata taeyong "nah karena kita sudah membereskan segala salah paham dan kegilaan ini...” Lelaki itu mengeluarkan cincin mungil dari saku jasnya, membuat Jin membelalakkan matanya.

“Apa-apaan, kau tidak serius kan taeyong?”

“Aku serius.” mata taeyong tampak benar-benar serius, lelaki itu dengan susah payah berusaha berlutut sambil meskipun lengannya yang luka agak menghambatnya.

Dia mengulurkan kotak cincin itu ke depan jisoo dan membukanya.

“jisoo..... Maukah kau menikah denganku nanti setelah kau lulus? Cincin ini adalah tanda janjimu, tanda bahwa kau adalah milikku.”

Jisoo terperangah, bingung. Tetapi kemudian, dengan mata berkaca-kaca, dia menganggukkan kepalanya.

Air matanya menetes ketika taeyong meraih jemarinya dan menyelipkan cincin itu di jari manisnya. 

Dengan lembut taeyong menarik jisoo menunduk, lalu mengecup bibirnya.

“Terima kasih karena bersedia.” bisik taeyong lembut, bibirnya hendak melumat bibir jisoo ketika Jin berdehem dengan sengaja.

Taeyong menatap Jin dengan kesal, “Tidak bisakah kau pergi saja?” gumamnya mencela.

Tetapi Jin bersedekap dan menatap taeyong dengan tatapan menantang, “Kau melamar adikku di depan mataku dan tidak meminta restuku?”

“Restumu?” taeyong mengangkat alisnya, “Sejak kapan lee taeyong meminta restu orang lain?”

Sekali lagi jisoo tertawa geli melihat tingkah dua sahabat ini. Dia berusaha memisahkan mereka berdua.

“Sudah. Kalian akan menjadi saudara juga nantinya,” gumamnya menggoda, membuat taeyong mengedipkan matanya dengan senang, lalu duduk disebelah jisoo lagi dan memeluknya.

Jin menatap kedua pasangan ini dalam senyum, lalu dia mencibir, “Kurasa aku harus pergi dari sini sebelum mual karena nuansa cinta yang berbunga-bunga di ruangan ini.” gumamnya sebelum kemudian membalikkan tubuhnya dan melangkah pergi, memberikan kesempatan kepada jisoo dan taeyong untuk berduaan.

Jisoo dan taeyong saling bertatapan, lalu lelaki itu berubah menjadi serius, taeyong mengecup jisoo dengan sayang, lalu mengecup pipi, rahang, dahi dan ujung hidungnya.

“Terima kasih sudah datang di kehidupanku dan merubahku menjadi lelaki yang lebih baik...” bisiknya parau, “Aku sangat mencintaimu jisoo, dan kuharap aku juga bisa menjadi yang terbaik untukmu.”

Jisoo tersenyum dan menggenggam jemari taeyong, “Terima kasih juga karena telah menjagaku. Aku yakin kau adalah yang terbaik untukku.”
Dua anak manusia itu bertatapan penuh cinta.

Pada awalnya mereka seperti musuh, tetapi kemudian cinta tumbuh dan mereka bisa saling mencintai. Jisoo teringat kepada ayahnya dan merasakan syukur mendalam dalam hatinya, ayahnya di surga pasti merasakan kebahagiaan ketika melihatnya sekarang.






Fin.










sweet enemy - Taesoo ✅Where stories live. Discover now