7. zayn with Karina

854 50 0
                                    

Note: cerita ini hanya fiktif belaka, tidak ada unsur nyata, dan hasil imajinasi penulis sendiri!
________

Sebelum baca vote dan komen ya teman-teman. Thank you♥️

***

bangun tidur karina sudah disuguhi dengan pemandangan yang tidak mengenakkan, kedua tangannya diikat menggunakan tali dan kakinya dipasung. Matanya dibebat gelap, obor yang biasa digunakan sebagai penerangan sengaja dimatikan, bahkan jendela kamar ditutup rapat agar sedikitpun Cahaya tidak berani masuk dalam kamar. Hanya ada gelap, dan pengap yang mengisi ruangan ini.

setelah menunggu hampir dua jam lamanya, pintu kamar akhirnya terbuka menyebabkan cahaya yang berasal dari luar masuk ke dalam, terlihat siulet tubuh tinggi tegap seorang pria yang berjalan ke arahnya.

"Putra mahkota?" gumamnya bertepatan dengan obor kamar yang telah dinyalakan oleh amber.

"Ya, ini aku." Pangeran zayn berjongkok menyamakan tingginya dengan Karina. Dia tersenyum sejenak, lalu mengelus rambut panjang Karina yang tidak terikat.

"apa yang anda lakukan pangeran? saya bukan orang gila, jadi tolong lepaskan semua benda-benda ini!" protesnya membuat seringai zayn terbit.

"orang waras mana yang sengaja melompat ke dalam sungai padahal dia tidak bisa berenang?"

"itu salah satu upaya saya untuk pulang," balasnya sengit

"kau tinggal di dalam air? apa kau sejenis ikan atau...putri duyung?" zayn terkekeh kecil membuat amber yang berdiri tidak jauh dari mereka menahan tawa.

"bukan seperti itu, tapi---" karina menjeda kalimatnya, tidak mungkin dia mengatakan kalau dia sedang mengikuti drakor fiksi, yang ada dia malah diketawai habis-habisan oleh zayn. "aihh, saya jelaskan pun anda tidak akan mengerti pangeran."

zayn tertawa tapi detik berikutnya ekspresinya berubah datar, karina sampai takjub dengan perubahan ekspresi pria itu, entah dia pandai bersandiwara atau memang dia punya kepribadian ganda?

"apa pun itu karina jangan pernah bertindak gegabah apalagi sampai membahayakan adikku seperti tadi, ara itu belum terlalu pandai berenang, syukurlah dia berhasil menyelamatkanmu, tapi jika tidak? kalian akan mati mengapung di atas sungai."

karina tertunduk dalam sembari meremas gaun tidurnya, sejujurnya dia juga tidak menyangka bahwa arabella akan ikut melompat turun untuk menyelamatkannya. "maafkan aku," sesalnya.

"aku tidak butuh maafmu, tunjukkan dengan tindakan. lagipula aku membawamu ke istana bukan untuk menjadi putri raja tapi untuk membantu misiku, oleh sebab itu persiapkan dirimu baik-baik, kau akan bekerja mulai besok, sku sudah memberikanmu waktu istirahat terlalu lama!" zayn mengatakannya pelan agar amber tidak dapat mendengarnya.

"ba-baik pangeran."

zayn mengembangkan senyumn, telapak tangan kasarnya dia gunakan untuk mengelus suarai hitam karina. "aku suka gadis penurut," katanya lalu menarik diri. "lepaskan tali dan pasungnya, amber. lalu berikan dia makan!"

setelah kepergian zayn, barulah amber berani mendekati karina, gadis itu lantas melepaskan ikatan tali dan borgol yang sejak tadi mengunci pergerakan karina dengan gerakan cepat.

"bagaimana keadaan Arabella, amber? dia tidak terluka saat menyelamatkan ku tadi, kan?" tanya karina memperhatikan amber yang sedang melepaskan ikatan tali pada pergelangan tangannya.

"putri Arabella tidak apa-apa, nona. hanya saja dia dihukum oleh pangerann zayn untuk tidak keluar dari kamar selama sepekan."

karina mendelik kaget. "apa? kenapa pria itu kejam sekali. ara bisa mati kebosanan jika dikurung di dalam kamar selama seminggu."

ParalaksWhere stories live. Discover now