"Kadang kita perlu mengenal orang lebih dalam, siapa tau yang dingin diluar justru punya kehangatan didalam"
-Galaksi Bima SaktiSeperti yang dibicarakan tadi, pulang sekolah Yori langsung menuju ke Lab Ipa sesudah pamit pada Azizi. Tapi sebelumnya dia akan menunggu Dias dulu untuk menyampaikan bahwa ia akan pulang telat.
"Nungguin siapa Yor?" tanya Galaksi tiba-tiba, refleks Yori hampir memukul Galaksi karna kaget.
"Yaampun gal ngagetin deh"
"Anak bela diri emang gitu ya kalo kaget" goda Galaksi yang terkekeh. Yori juga ikut terkekeh kecil.
"Widih berduaan terus nih" Dias datang.
"Apaan sih! Oh ya, Yori ga pulang bareng dulu ya soalnya mau-
"Mau bareng Galaksi? Oh boleh banget! Bawa aja gal" cerocos Dias memotong ucapan Yori.
"Heh! Sepupu apaan ya elo! Gue mau seleksi olimpiade, dah lah males ngomong sama orang aneh" Yori langsung pergi begitu saja.
"Yori kenapa? Pms? " tanya Dias pada Galaksi. Galaksi hanya mengedikkan bahu lalu pergi menyusul Yori.
Yori itu tipe orang yang bakal marah-marah dulu sebelum pms. Dan memang sudah tanggal muda awal Agustus, mungkin sudah jadwal Yori pms.
Sampai di lab ipa tidak ada siapa-siapa, mungkin Yovan belum datang. Yori langsung duduk dengan emosi.
Baru saja Galaksi akan berbicara, tapi Pak Gharam sudah datang.
"Sore anak-anak" kata Pak Gharam yang masuk bersama Bu Nutella dan Yovan.
"Sore pak"
"Seleksi terkahir. Kalian akan berebut soal yang diberikan Bu Nutella, dan ini tidak berlaku untuk Yori. Langsung saja ya, silahkan bu" jelas Pak Gharam to the point.
"Ada 3 pertanyaan ya"
Mereka mulai memegang pulpen masing-masing, bersiap jika soalnya tentang hitungan. Yori memerhatikan mereka dengan baik.
Pertanyaan pertama berhasil direbut oleh Galaksi. Tapi Yovan tidak mau kalah rupanya, pertanyaan kedua ia rebut.
Dan kini nilai mereka sama. Keduanya menatap Yori, tapi Yori segera memalingkan wajahnya. Moodnya yang sedang buruk tidak memungkinkan dengan hatinya yang berdebar. Mana kuat ditatap dua cogan?
"Pertanyaan terakhir" ucap Bu Nutella. Keduanya terlihat tegang.
"Santai saja bro, tegang ya diliatin orang cantik dan ganteng" kata Pak Gharam terkekeh. Yori juga ikut terkekeh.
Galaksi menghela nafas dan tersenyum, begitupun Yovan. Tapi hanya senyum tipis.
"Ketika garam secara terus menerus ditambahkan dalam pelarut, suatu saat garam tidak dapat larut lagi. Kondisi seperti itu dapat dikatakan apa dan sebutkan alasannya" kata Bu Nutella.
Keduanya mulai berpikir, ini membuat jantung Yori berdetak kencang. Pasalnya ia tahu jawabannya, dan berharap salah satu dari mereka menjawab. Terlebih Yovan, Yori ingin dia menang.
Galaksi mengangkat tangannya, begitupun dengan Yovan.
"Saya rasa Galaksi lebih dulu" ucap Bu Nutella.
"Kondisi seperti itu dapat dikatakan bahwa larutan telah jenuh. Karna jumlah garam maksimal yang dapat larut dalam 100gram air pada suhu 25°C adalah 36gram" jelas Galaksi dengan wajah tegang, menunggu jawaban Bu Nutella benar atau salahnya.
"Yap benar. Larutan saja bisa jenuh jika terus-terusan ditambahkan garam ya, apalagi otak manusia yang ditambah pelajaran hehe. Tapi kalian semua hebat" kata Bu Nutella.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bye, Mr. Ice Cream! (SUDAH TERBIT)
Teen FictionMenjadi panitia MOS di hari pertama membuat Aurel Yori Andromeda- si pemilik otak cerdas dan super energic itu mengenal seorang Yovan. Lelaki berwajah dingin dan manis, sama dengan sikapnya. Hingga membuat Yori jatuh hati padanya, dan harus mempunya...