BAB 1

26.5K 2.7K 260
                                    

A/N: Double chapter. Happy reading :)

***

Yuni menyambut kedatangan para bintang utama Paradoks Cermin di dalam ruang pertemuan Soma TV.

"Selamat siang, Theo, Kalev, Sella, dan Julia." Yuni mengawali obrolan dengan sapaan ramah. "Seperti yang kita bahas sebelumnya, kalian berempat adalah main stars dalam program terbaru kami. Di sebuah private villa yang sudah kami sediakan, nantinya kalian juga akan memiliki pendukung yang bertugas membantu kalian hingga akhir acara. Masing-masing tiga orang pengawal untuk Theo dan Kalev, kemudian dua orang untuk Sella dan Julia."

Sella, owner sebuah Wedding Organizer itu menaikkan sebelah alis. "Pengawal? For what?" Wajahnya yang cantik nan tajam dengan mudah menekan lawan bicaranya. "Bukannya ini program dating show biasa?"

Yuni menggeleng mantap. "Dari luar memang kelihatan simple, tapi setelah lo terjun ke dalamnya, mungkin pendapat lo akan berubah."

Theo yang berprofesi sebagai aktor film tiba-tiba menyahut, "Lo cuma bilang selama tiga bulan kita bakal terkurung di dalam vila tanpa sedikitpun komunikasi dari luar. I need more detail, Yun."

Yuni memperhatikan dua orang di hadapannya dengan saksama. Theo dan Sella memiliki perangai yang mirip. Mereka menguarkan aura dingin sekaligus frontal, seolah tak takut terhadap apa pun. Dengan watak yang kuat seperti itu, ia merasa Theo dan Sella mempunyai kualitas untuk menjadi tokoh utama maupun tokoh lawan. Tim PC pasti akan kebingungan menentukan karakter apa yang paling cocok dengan sifat mereka.

"Paradoks Cermin merupakan gabungan dating show sekaligus suspense game. Tujuan dari program ini sebenarnya sederhana, kami ingin menciptakan pasangan yang mampu melewati berbagai macam rintangan," jelas Yuni panjang lebar. "Pertanyaan utamanya, siapakah dari kalian yang berhasil mendapatkan happy ending?" Ia kemudian tertawa pelan, penuh misteri. "Well, semua itu tergantung kalian yang berperan sebagai pemain."

Theo mendecakkan lidah, "Game ini nggak bakal susah kalau dari awal kita tahu siapa protagonis dan antagonisnya. Tanpa mengetahui lawan dan kawan gue sebenarnya, ini sama aja kayak bertarung dengan mata tertutup."

Protes Theo tentu beralasan. Seandainya terpilih sebagai Villain, hal yang perlu ia lakukan untuk menang adalah merebut tokoh utama wanita dari Kalev. Tapi dengan sistem yang diterapkan oleh tim PC, ini benar-benar sulit. Bagaimana jika selama tiga bulan orang yang mati-matian didekatinya ternyata adalah Villainess? Bukankah itu berarti usahanya hanya akan berakhir sia-sia?

Yuni menghela napas panjang. Demi memotivasi mereka, tampaknya ia harus mengeluarkan kartu AS-nya. "Please don't forget, dengan berpartisipasi di program ini, kalian punya kesempatan meraih hadiah yang sangat menguntungkan untuk ke depannya."

Dalam sekejap, keempat calon bintang utama menatap Bu Produser dengan ekspresi serius. Selain hadiah sebesar 100 juta bagi pemenang dan para pengawalnya, tim PC juga mengiming-imingi mereka dengan perjanjian tersembunyi—sebuah kontrak eksklusif yang hanya mereka diskusikan secara internal.

"Gue tahu, bagi kalian berempat uang sebesar itu bukan hal yang patut diperebutkan, karenanya kami memberikan satu lagi penawaran. Dengan memenangkan Paradoks Cermin, kalian berhak mendapatkan publikasi dari hampir seluruh media Soma group selama satu tahun. Apa pun bisnis kalian, kami akan membantu mempromosikannya secara besar-besaran." Yuni dengan terampil mengeluarkan jurus-jurus persuasifnya. "Now, are you still hesitant to take part in our program?"

Seketika hening. Yuni tahu umpan yang telah ia lempar tak akan mungkin ditolak oleh orang-orang high profile itu. Ia sudah memikirkan matang-matang hadiah yang pasti menarik minat mereka agar bersedia tampil di programnya.

The Confidante Plot (TERBIT)Where stories live. Discover now