A/N

17.5K 3K 1K
                                    

Author's Note:

Hai, terima kasih sudah membaca Broadcasting series dan memberikan banyak sekali dukungan untuk cerita-cerita saya. Komentar-komentarnya manis sekali. You guys are my mood booster. <3

Saya kemarin baru dapet DM ini. Di A/N prolog sudah pernah saya bahas sedikit, tapi sepertinya masih ada beberapa orang yang khawatir^^

Sekali lagi, you don't have to worry, apalagi sampai takut saya berhenti menulis karena pengaruh votes atau views

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Sekali lagi, you don't have to worry, apalagi sampai takut saya berhenti menulis karena pengaruh votes atau views. Menurut saya ini sudah banyak, apalagi cerita saya part-nya sedikit-sedikit, so I'm satisfied with it.^^ Jika seandainya pun suatu hari nanti saya bosan atau ingin berhenti menulis, angka-angka ini bukanlah salah satu alasan yang membuat saya berhenti. Bagi saya, Wattpad itu seperti tempat transit sementara, dan bukan tujuan akhir dari tulisan saya. Of course, your votes make me happy and feel appreciated, but they're not solely my motivation to keep going, so you guys can rest assured.

Sama seperti kemarin ada yang tanya, "Kok sampai segitunya sih kak riset tulisan, padahal cuma ditaruh di Wattpad?" Seorang sahabat saya (Hai, Nai! :D) yang baca cerita-cerita di sini pun ikut berkomentar, "Nggak rugi riset sedalem itu ujung-ujungnya cuma dibaca gratis di wp?"

Seandainya alasan saya menulis di wp cuma sekadar buat iseng-iseng, saya mungkin nggak akan segetol ini. Tapi karena tujuan utama saya adalah bersenang-senang sekaligus ingin menembus penerbit, saya jadi termotivasi untuk menulis dan menyajikan cerita sebaik mungkin.

Alasan kedua kenapa saya berusaha keras, karena itu bagian dari tanggungjawab saya pada pembaca. Kalau saya mau menulis asal-asalan, saya nggak akan mempublikasikannya untuk umum, cukup untuk konsumsi pribadi saja.

Memang benar saya ingin bebas menyampaikan pemikiran yang saya tulis, tapi bukan berarti saya melupakan fakta bahwa apa yang saya tulis di sini akan dibaca oleh orang lain. Informasi yang nggak melenceng dan moral value adalah hal yang ingin saya terapkan dalam tulisan saya.

DM lain yang sering masuk adalah menanyakan tentang tips menulis. Sebagian besar ingin tahu cara menulis tema antimainstream atau out-of-the-box. Saya juga pernah menjelaskan tentang ini sebelumnya di salah satu chapter TPP, dan saya menulis di sini sebagai tambahan saja :)

Ok, sebelum membicarakan antimainstream, saya akan tunjukkan dulu ke-mainstream-an dan kerepetitifan dalam cerita-cerita saya.

Dari semua broadcasting series dan juga novel-novel Jepang atau Barat saya dulu, ada kebiasaan saya yang sama sekali nggak pernah berubah: Dua karakter utama pria dan wanita yang punya karakter "kuat" serta tokoh utama pria yang mengejar tokoh utama wanitanya. Kalau pembaca mengikuti cerita saya dari awal, kalian mungkin sudah bisa mengira-ngira gimana endingnya. Nggak ada lagi kejutan. Hubungan romansanya sudah bisa ditebak bahkan dari awal saya menulis judul. "Aah, pasti nanti cowoknya yang ngejar, ceweknya nggak peka, terus berakhir bahagia, END."

Mainstream dan repetitif sekali. Tapi kenapa ada yang bilang saya berhasil menulis sesuatu yang out of the box? Alasannya mungkin karena bagi saya, PROSES sebelum mencapai ending adalah bagian terpenting dalam cerita. Saya mencari cara bagaimana menulis sesuatu yang baru dengan tetap mempertahankan kemainstreaman romance favorit saya. Pilihan saya kemudian jatuh pada karakterisasi dan tema. Saya berusaha mencari tema yang masih jarang dibahas dan memperkuat karakter dengan pemikiran dari sudut pandang berbeda. Konsistensi menjadi kunci pentingnya.

Dengan menyajikan tema baru, alur yang nggak cuma fokus pada kisah percintaannya saja, serta memperkuat karakterisasi, itu sedikit banyak bisa menutupi kekurangan (pengulangan romance) dalam cerita saya. Well, I hope so :)

Selain itu, menulis karakter yang relatable atau kejadian yang relate dengan kehidupan sehari-hari bukan hal yang ingin saya tekankan. Makanya saya takjub waktu ada komentar yang mengatakan, "Ini relate banget sama gue!" Padahal itu bukan tujuan saya dan kalau pembaca bisa sampai merasa begitu-itu menjadi surprise yang menyenangkan.

Sejak dulu saya memang kurang tertarik membahas hal yang normal saya temui sehari-hari. Mungkin karena bacaan favorit saya sendiri kebanyakan fantasi seperti Harry Potter, Narnia, atau severe crime fiction with lil' bit of romance seperti karya-karya Iris Johansen, Sidney Sheldon, Mary Higgins Clark, dan JD Robb, juga manga seperti Hatenkou Yuugi dengan penggambaran karakter-karakter yang too-intense khas cerita komik, jadi saya sedikit banyak terpengaruh oleh itu.

Di sisi lain saya belum punya minat menulis full fantasy, but I'm not fond of full romance either. Waktu memutuskan menulis chicklit/metropop untuk pertama kali, saya sampai muterin teras rumah satu jam, mencari jalan bagaimana bisa keluar dari pakem romance yang biasa saya baca. Akhirnya saya pilih jalan tengah. Mengambil sedikit demi sedikit genre yang saya sukai dan menyatukannya, lalu menjadikan romance sebagai pondasinya (romance nanggung pastinya). Ide Broadcasting pun muncul. Saya kemudian memilih reality show sebagai wadah di mana saya bisa membangun dunia dan sistem baru seperti dalam kisah fantasi tapi tetap tak kehilangan sentuhan dunia khas chicklit-nya.

Well, Ini adalah garis besar saya dalam mengumpulkan gagasan dan ide dalam menulis, semoga sedikit cerita saya bisa bermanfaat.

See you :)

P.S: Saya update biasanya 2 minggu sekali atau bahkan bisa lebih dari itu karena pekerjaan saya nggak bisa ditinggal dan cuma bisa nulis di sela-sela waktu kosong, jadi mohon pengertiannya ya kalau slow update. Terima kasih.

The Confidante Plot (TERBIT)Where stories live. Discover now