Chapter 1

91 29 96
                                    

Tik tok tik...
Bunyi jarum jam yang berdetik itu mengganggu konsentrasiku ini.

"15 menit lagi! yang sudah boleh dikumpulkan kedepan!"
Aku berdiri dan meletakkan kertas ulanganku diatas meja guru.

"Silahkan istirahat" pak Yayan menyuruhku istirahat karena sudah mengumpulkan kertas ulangan.

Aku duduk di kursi kantin sambil menunggu temanku yang masih mengerjakan ulangan datang. Aku mengambil ponsel yang ada di saku rok ku dan fokus pada benda itu hingga Lisa datang.

"Lama ya? Maaf key hehe. Mau pesen apa?" Lisa duduk di hadapan ku.

"Aku sih mau pesen mie ayam. Kamu pasti bawa bekal dari rumah, ya kan?" kataku, lalu aku berdiri.

"Kenapa ga pesen dari tadi nanti keburu abis" kata lisa.

"Nanti tempat duduknya didudukin orang kalo gua pergi pesen mie ayam" kata ku.

"Tunggu sini, aku mau beli dulu mie ayam nya" Lisa mengangguk, lalu aku pergi ke penjual mie ayam, berharap masih ada satu porsi untukku. Mie ayam kantin ini laku parah, jadi kalau mau beli butuh keberuntungan.

"Ibu pesen mie ayam" ada suara lelaki yang ikutan bersautan dengan suaraku.

Ibu kantin itu melirik kami lalu berkata "yah neg, mas, tinggal satu porsi lagi. Jadi gimana?"

Aku menatap cowo itu biar peka dan ngalah buat aku. Lalu dia membuka mulutnya dan bilang "Buat saya aja bu! Jangan pedes ya bu nanti saya ambil kalo udah jadi" salah aku yang udah berharap kalo dia bakal ngalah.

Aku melirik mata dia dengan tajam memendam kesal. "Gimana neng? Mau pesen yang lain aja atau gimana?" tawar ibu kantin itu.

Karena udah terlanjur ada dikedainya, dan waktu istirahat mau selesai jadi aku pesan yang lain "yaudah bu, aku mau mie baso nya aja yang pedes banget"

"Oke neng sebentar ya ibu buat dulu". Lalu aku kembali ke tempat dudukku.

"Kenapa? Kok mukanya asem banget? Pasti udah abis ya mie ayamnya?" kata Lisa.

"Huft! Masih ada satu porsi lagi sebenernya" kataku.

"Terus?"

"Ada cowo yang mesen duluan. Padahalkan dia bisa ngalah? Dia seharusnya ngalah! Ih jadi kesel! Padahal pas aku liat meja tempat dia duduk, ada bekal makanan masih penuh!" kataku ngomel nya malah ke Lisa.

"Yaudah sabar aja, masih ada lain kali kok. Jadi kamu pesen apa?"

"mie baso" pas banget lagi diomongin.

"Ini mie baso nya neng" makannya dateng.

Setelah makan siang, kita duduk di kursi panjang depan kelas sambil ngobrol ngobrol.

"Key, sebentar lagi Ed Sheeran mau konser disini. Mau nonton ga?" Kata Lisa.

"Gatau, pengennya sih nonton. Tapi kalo di izinin sama ayah" Aku udah lama pengen nonton konser.

Tapi selalu ga boleh sama ayah. Katanya buang buang uang. Padahal aku udah nabung buat nonton. Terus kalo aku bilang aku udah nabung buat beli tiketnya, ayah jawabnya gaboleh karena nanti pulangnya malem banget. Anak perawan ga boleh pulang malem malem katanya. Semoga aja kali ini aku dibolehin.

"Keyla!" ada orang yang lari mendekat sambil manggil nama aku.

"Iya, kenapa gus?" tanyaku.

"Kamu dipanggil pak Bara di kantor"

"ada apa emangnya?" aku bertanya lagi.

"Kurang tau, aku cuma disuruh manggil kamu aja"

"yaudah makasih ya gus"

"iya sama sama" setelah menyampaikan pesan itu, Agus pergi ke kelasnya.

"Sa, temenin ke kantor yu" kataku ngajak Lisa biar ga sendirian. Lisa mengangguk lalu kita pergi ke kantor.

"Key, aku tunggu di sini aja ya" kata Lisa menunggu di depan kantor.

Aku memasuki kantor yang dan berjalan ke arah tempat duduk pak Bara.

"Keyla! Sini" pak Bara memanggilku.

Aku mendekati meja pak Bara. "Ada apa ya pak?"

"jadi gini-" belum saja pak Bara menyelesaikan kalimatnya, ada seseorang yang datang.

"Kenapa pa?" suara itu. Cowo ngeselin di kantin tadi.

"Gini, bapak ngundang kalian berdua buat jadi pemimpin kelas tambahan. Jadi mulai besok akan ada kelas tambahan buat anak anak yang mau. Tugas kalian sebagai pelopor. Kalian ajak temen kalian yang mau ikutan belajar kelas tambahan ini. Gratis. Nanti besok dan seterusnya ketemu di kelas XI MIPA 2 buat kelas tambahan. Paham?"

"paham pak" saut kami berdua.

"Yasudah, kalian boleh kembali ke kelas masing masing" kami pergi menuju kelas masing masing.

Tapi, cowo itu memberhentikan langkah ku.
"Woy! Cewe! Tunggu!" si cowo itu mendekatiku. Aku berhenti dan menatap matanya.

"Kenapa?" kataku dengan nada jutek.

"Santai dong. Gue cuma mau kenalan sama lo karena kita bakal sering ketemu dan mungkin bakal saling butuh bantuan. Nama gue Mark Lee. Panggil Mark" cowo bernama Mark ini menjulurkan tangan kanannya.

Aku dalam hati berkata "jangan terbawa emosi. Kamu bakal sering ketemu dia. Jangan nyusahin diri sendiri buat nyari musuh. Lagian cuma mie ayam doang di permasalahin. Huft"

Lalu, aku menjabat tangannya dan memperkenalkan diri "Panggil aja Key. Keyla Adeeva" si Mark itu menatap mataku dan tersenyum.

IncompleteWhere stories live. Discover now