Ada pepatah yang mengatakan, orang-orang yang senang menikmati keindahan alam akan menemukan kekuatan hebat dalam dirinya. Dia percaya bahwa orang kecil mampu memanjat puncak, dia percaya bahwa dia mampu meraih mimpi.
Selain itu, ketika ingin meraih...
Cara Pengukuran Arah Kiblat Menggunakan Istiwaaini
Untuk pengakurasian arah kiblat kita perlu menggunakan instrumen atau alat yang dapat digunakan dalam pengakurasian arah kiblat salah satu alatnya yang berupa pengembangan dari mizwala yaitu Istiwaaini.
Istiwaaini merupakan instrumen karya Drs. KH. Slamet Hambali, M.SI., seorang ahli ilmu falak dan dosen dari Universitas Islam Negeri Walisongo di Semarang, Jawa Tengah. Beliau membuat sebuah instrumen sebagai alat bantu untuk pengakurasian arah kiblat yang akurat. Beliau membuat istiwaaini ini dan didesain dengan menyederhana-kan theodolite yang merupakan alat untuk pengakurasian kiblat yang selama ini dianggap paling akurat.
Cara pengukuran arah kiblat menggunakan istiwaaini
Data-data yang diperlukan dalam penggunaan istiwaaini dalam pengukuran arah kiblat yaitu : 1. Waktu (jam) yang tepat 2. Aziimut kiblat 3. Azimut matahari 4. Beda azimuth (ba) kiblat dan matahari, yaitu azimuth kiblat dikurangi azimuth matahari. Jika negatif maka harus ditambah 360˚.
Langkah-langkah pengukuran arah kiblat sebagai berikut :
1. Letakkan istiwaaini pada lokasi yang ingin diketahui arah kiblatnya. Alat istiwaaini berada di tempat yang rata dan terkena cahaya matahari.
2. Bidik cahaya matahari menggunakan tongkat istiwak yang ada di titik 0˚, ketika bayangan matahari sudah jatuh mengenai (lurus) pada tongkat istiwak yang ada di titik pusat maka pembidikan sudah tepat kemudian, catat waktu saat itu. Tentunya yang dipakai adalah waktu yang benar-benar tepat.
3. Menghitung arah & azimuth kiblat menggunakan rumus : Cotan B=(Cotan b sin a)/sinC -cos a Cotan C
4. Menghitung arah & azimuth matahari menggunakan rumus: Cot A=Cos ϕ_t Tan δ_m ÷Sin t-Sin ϕ_t÷Tan t
6. Kemudian tarik benang mulai dari titik 0˚ lingkaran ke arah sebesar angka beda azimuth (Ba). Maka arah yang ditunjukan dari benang itulah arah kiblat.
Nah Itulah cara penggunaan istiwaaini dalam pengakurasian arah kiblat. Selamat mencoba teman-teman!
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.