Janji dulu, kalau kamu suka part ini, WAJIB klik bintangnya di akhir ya..
===========================
Selesai merapikan piring bekas makan malam, Manda heran saat mendapati anak-anaknya tidak berada di ruang keluarga. Malam minggu biasanya mereka habiskan dengan menonton bersama. Atau sekedar bermain Stack Uno. Kalau Arvin tidak datang.
Ya, kalau Arvin tidak datang, itulah aktivitas rutin mereka.
Sudah 2 minggu. Tidak ada kabar berita sedikitpun. Arvin tidak pernah menelpon Manda. Sekedar untuk bertanya kabar.
Manda kehilangan?
Sangat..
Kehadiran Arvin di setiap akhir pekan seakan menjadi suatu rutinitas dan kebiasaan bagi keluarga mereka. Ketidakhadiran pria itu sedikit banyak merubah mood Manda.
"Anak-anak mana ya Ma?"
"Di kamar." Bu Tati menjawab tanpa memindahkan pandangan dari TV.
Kosong.. ujar Manda saat membuka kamar Rama.
Bergegas dibukanya kamar Sinta.
"Eh, masa ya Om, bunga yang Sinta tanam waktu itu udah ada putiknya loh. Bentar lagi pasti bunganya banyak banget."
"...."
"Makanya, Om datang dong. Biar bisa bantuin Sinta. Sinta janji deh, di dalam potnya gak ada cacing."
"..."
"Iih, Om gak percaya ya..."
"..."
"Mau-mau!! Tapi yang gede ya, biar bisa Sinta jadiin guling sekalian."
Manda terpaku di sela pintu yang terbuka. Kedua anaknya sedang tengkurap di atas kasur. Masing masing telinga mereka dipasang Headset yang saling di bagi. Mereka tampak sedang melakukan Video Call. Dan tidak perlu menebak terlalu lama untuk mengetahui siapa penelponnya.
"Iya Om. Sekarang udah bisa sedikit." Sekarang suara Rama yang terdengar.
"....."
"Tapi Rama masih bingung saat mau lompatnya Om. Takut gagal."
"...."
"Ya deh, nanti kita latihan bareng ya."
Manda memegang dada menahan sesak dan bergegas berbalik menuju kamarnya sendiri.
Sejak kapan Rama menjadi seakrab itu?
Sejak kapan anak lelakinya itu bisa berbicara seterbuka itu dengan orang lain?
Manda mengunci pintu. Ia tak ingin Mama dan kedua anaknya mendapati dirinya yang sedang menangis.
Karena Manda sendiri bingung, untuk apa airmata yang dikeluarkannya sekarang.
Ia bahagia? Jelas.
Ia terharu? Sangat.
Ia rindu?.........
2 minggu tanpa kehadiran Arvin tiap weekend di sadari Manda membuat dirinya kehilangan. Ada sesuatu yang biasanya hadir sekarang tiba-tiba absen datang.
Kedatangan Arvin yang awalnya di rasa akan mengusik ketenangan hidupnya, sekarang malah seakan dinantikannya.
Dan...
Sejak kapan anak-anaknya melakukan Video Call seperti itu dengan Arvin?
Sejak kapan mereka seakrab itu?
YOU ARE READING
Back To You Revisi
ChickLitManda tidak pernah menyangka bahwa pertemuannya dengan Arvin akan merubah cerita hidupnya. Saat Manda yang putus asa dengan Cinta, diberikan perhatian dan ditawarkan hati penuh kasih sayang. Apakah Manda akan menyongsong cinta baru? atau bertahan de...
