Lantunan

1.8K 127 26
                                    

"Mana ada satu manusia pun di bumi yang mampu melawan doa.
Kekuatan doa itu luar biasa."
  -Cinta Suci Aisyah🌻

Author pov

Lantunan petir dan hujan saling bersahutan di luar sana menggambarkan bahwa bumi sedang ingin menumpahkan banyak kisah dan rasa. Burung-burung berterbangan di tengah gelap dan sulutnya langit ingin mencari tempat untuk berlindung menyelamatkan diri dari derasnya air yang jatuh. Rumput sorak-menyorak menyambut air sambil tersenyum, walaupun tak ada satupun yang menyadari. Begitulah yang terjadi. Ada bermacam cerita di bumi Allah ini. Semua makhluk punya goresan tinta masing-masing. Dengan semua goresan mereka dapat belajar bahwa hidup bukan hanya tentang sebuah kebahagiaan saja.

Di tengah kalutnya hujan hari itu, ada seorang wanita dengan hati yang sangat kacau entahlah ada sebuah rasa sesak yang bahkan ia sendiri tidak tau datangnya dari mana. Batinnya meronta, seakan ada belahan jiwa yang sedang tersakiti diluaran sana. Seluruh penjuru rumah sudah ia telusuri, berharap menemukan jawaban atas kacaunya hati. Namun nyatanya nihil, sampai akhirnya sebuah pecahan kaca berserakan di lantai bersamaan dengan petir dan kilat yang tiada niatan untuk berhenti. Dengan langkah tergesa ia berlari menuju arah suara itu, dilihatnya sebuah foto tengah berada diantara pecahan kaca itu. Membuat hati dan jiwanya semakin berkecamuk melebur menjadi satu. Bahkan tanpa ia sadari ada setetes air mata yang jatuh,

"Astagfirullahaladzim.... Diri ini berlindung padamu Ya Allah lindungilah dia, dimanapun dia berada saat ini"

Terdengar sebuah lantunan doa yang hanya Allah dan ia sendirilah yang tau. Tiada henti lafaz Allah ia lantunkan dalam hatinya, menyerahkan segala kuasa kepada yang Maha Kuasa seraya membersihkan pecahan kaca dan menggengam erat foto itu berharap tidak ikut hancur dengan kacanya. Ya, semoga.

Tok tok
"Assalamualaikum warrahmatullahi wabarakatuh bunda..."

Sunyi, tidak ada jawaban.
Yang dipanggil masih berkutat dengan pecahan kaca itu.

Terdengar lagi ketokan suara pintu,  namun masih dengan jawaban yang sama. Sunyi.

Aisyah berusaha memeluk erat tubuhnya yang kian bergetar karena hawa dingin yang terus berusaha masuk diantara dirinya. Bunda nya belum kunjung membuka pintu yang ada di hadapannya saat ini. Suara geraman halus terdengar indah. Ia juga memejamkan mata berharap kepalanya yang sejak tadi berdenyut dapat berkurang sedikit.

Dalam pejaman matanya itu, ia melihat ada kilasan bayangan di pemakaman tadi antara dia dan Althaf. Ada yang menghangat diantara dinginnya hari ini. Rasanya akhir-akhir ini Althaf selalu ikut serta menuliskan goresan kisah hidupnya. Entahlah, yang pasti ia tidak pernah berpikir bahwa kehadiran seseorang dalam hidupnya bukanlah suatu kebetulan semata. Mungkin ada kepingan-kepingan cerita yang berusaha tersusun.

Dengan cepat ia menepis kilasan itu dan mencoba menggedor pintu lagi.

Tok tok
"Assalamualaikum bunda. Aisyah pulang bun."

Masih tidak ada jawaban, mengabaikan segalanya dan rasa khawatir mulai bermunculan di pikiran gadis cantik itu.

Dengan menaikkan volume suaranya sedikit,
"Bunda? Bunda di dalam ya?"

"Bunda, Aisyah pulang bun..."

"Bundaaa?"

Gedoran di pintu rumah mereka semakin menjadi-jadi membuat seseorang yang sibuk membersihkan pecahan kaca itu mengerjapkan matanya berulang dan mengembalikan dirinya. Meski tidak dengan hati dan jiwanya. Tanpa mengulur waktu, Aisyah memeluk erat wanita yang tepat dihadapannya dengan raut wajah khawatir tercetak jelas disana.

"Bunda kenapa?", wanita bergelar bunda itu merasakan ada basahan mengenai hijab yang dikenakannya. Air mata Aisyah, gadis kecil yang ia lahirkan belasan tahun lalu. Tanpa disadarinya, ia telah berulang kali membuat gadis kecilnya ini menangis dalam diam. Mengkhawatirkannya, karena ia tau Aisyah memiliki hati yang sangat perasa dan lembut. Apalagi ini ikatan batin di antara ibu dan anak tidak mungkin rasanya Aisyah tidak merasakan keganjalan di hatinya, namun ia belum sanggup menceritakan itu semua kepada Aisyah. Biarlah semua berjalan dengan semestinya dengan harapan cukup ia saja yang menanggung semua luka sendiri. Rahasia ini, cukup dirinya dan pemilik semesta yang tau.

"Ya, semoga saja. Bantu hamba-Mu ini ya Allah." Pintanya dalam hati.

Sebait kalimat akhirnya terdengar di pendengaran Aisyah dengan elusan yang dirasakannya di kepalanya.
"Kamu kenapa baru pulang nak? Bunda khawatir, bunda coba hubungin menyambungkan terus. Kamu darimana sayang?"

Aisyah menguraikan pelukan diantara mereka lalu mengerucutkan bibirnya yang terlihat lucu menggemaskan, "Bundaaa ihh kan Aisyah nanya bunda kok malah balik nanya sih? Aih jawab dulu bunda, bunda kenapa? Kenapa? Kenapa? Kenapaaaaa?"

Tingkah Aisyah yang seperti anak kecil ini hanya Bundanya saja yang dapat merasakannya. Karena yang dirasakan banyak orang disekelilingnya Aisyah adalah sosok yang dewasa sekaligus mengagumkan dibersamaan waktu. Tentu saja hal ini menjadikan wanita yang melahirkannya itu masih menganggapnya "gadis kecil" dan akan selalu sama. Ternyata gadis kecilnya mampu membuatnya sedikit melupakan rasa khawatir yang dirasakannya tadi. Dengan tertawa kecil sudah menjelaskan kan betapa lucunya tingkah Aisyah?

"Bunda mah ditanya malah ketawaaaaaaaa" Meskipun begitu jawabannya, ada yang kembali menghangat di relung hati Aisyah mendengar ketawa Bundanya.

"Ya Allah izinkan aku terus membuat kebahagiaan untuk bunda."

"Ya Allah izinkan aku untuk selalu merasakan kebahagiaan ini bersama anakku."

"Aamiin ya Allah aamiin"

Ada dua lantunan doa bersamaan yang menembus langit hari itu, dan Allah selalu mendengarkan doa hamba-Nya, selalu.

Diantara kedua wanita yang beriringan masuk ke rumah itu, ada malaikat yang turut serta mengaamiinkan doa mereka seraya tersenyum. Dan bahkan malaikat pun tau, bahwa Allah akan segera menjawab lantunan doa itu. Entah itu "Ya, sabar, dan akan Aku ganti dengan yang lebih baik." Tugasmu jangan pernah berhenti berdoa, karena kekuatan doa itu luar biasa bahkan tidak ada satu nyawapun dan kekuatab manapun yang mampu melawan kekuatan doa. Percayakan semua pada dirimu dan Tuhanmu.

🌻🌻🌻

Kalau ada waktu, jangan lupa vote dan berikan sedikit komentar ya.

Terimakasih, sampai berjumpa di part selanjutnya!🖤

Cinta Suci AisyahWhere stories live. Discover now