[8]. ~Tasyakuran Keluarga~

2.4K 222 1
                                    

Bissmillahirrahmanirrahim

"Maka sesungguhnya  bersama kesulitan ada kemudahan."
(Q.S. Al-Insyirah: 5)

~Muhasabah Cinta~

____________________

Jika kita selalu mengeluh atas kesusahan dalam menjalani kehidupan ini, lalu untuk apa Allah memberikan kesulitan untuk kita? Itu tandanya Allah kasih kita kesulitan melainkan Allah juga kasih kita kemudahan. Dalam Al-Qur'an surah Al-Insyirah ayat 5 yang artinya;

"Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan."

Allah tahu mana yang terbaik untuk seorang hamba-Nya. Dia-lah yang merancang skenario terbaik. Untuk hal ini, pahami arti dari surah Al-Insyirah ini. Bahwa akan ada kemudahan setelah kesulitan. Begitupun kesedihan. Akan ada kebahagiaan setelah kesedihan.

Istiqomah itu memang berat. Apalagi ketika orang-orang terus memaki dan mencaci hijrah kita. Namun, disitulah puncaknya untuk kita menggapai surga-Nya. Kita diberikan ujian oleh Allah untuk menguji seberapa kuatnya kita untuk menghadapinya. Seberapa sabarnya kita dan seberapa besar iman yang kita miliki.

Kini,

Yang Tasya pikirkan hanyalah masa depan. Dia harus benar-benar istiqomah dalam menjalani hijrah ini. Tasya yakin, bahwa dibalik kesedihan ini ada sebuah kebahagiaan yang menunggu didepan sana. Innallaha Ma'asshobirin...

Berusaha untuk melupakan masa lalu kelamnya, meskipun selalu ada bayang-bayang yang memenuhi pikirannya, namun dia harus bisa melupakan masa lalu itu. Dia sangat menyesal. Menyesal karena dulu dia begitu lupa akan kewajibannya sebagai makhluk Allah dan bahkan sangat jauh dari Allah. Dia bersyukur, karena Allah masih mengizinkannya untuk hijrah.

"Assalamualaikum," ucap seorang yang berada diluar, lantas Tasya membuka pintu.

Ya, kemarin Tasya sudah pulang dari Malaysia, dan beberapa hari lagi dia akan pergi ke Kairo untuk menutut ilmu disana. Bersama dengan Zahira sahabat yang bertemu di Malaysia dua hari yang lalu. Maira dan Raihan mengundang Nenek, Kakek, Oma, Opa dan seluruh keluarga Raihan maupun Maira untuk datang ke rumah untuk syukuran atas wisuda Tasya dan syukuran untuk keselamatan Tasya saat pergi ke Kairo nanti.

"Waalaikumussalam, Eh... Kakek sama Nenek sudah datang, ayo masuk ," kata Tasya menyalami tangan mereka dan mempersilakan nenek dan kakeknya masuk. Nenek Maryam dan Kakek Zakaria selaku orangtua Maira sudah datang bersama dengan Zakiy juga Yasmin. Jangan lupakan anak lelaki mereka yang kini sudah seperti Tasya, namun berbeda beberapa bulan saja.

Tak lama kemudian, Oma Annisa dan Opa Yusuf dan juga Andira bersama suami juga anaknya. Lengkap sudah dua keluarga ini. Mereka tengah berada di ruang keluarga. Sedangkan Maira menyiapkan untuk makan malam nanti, dibantu oleh Yasmin--kakak ipar Maira.

"Sya, nanti kamu jauh dong sama keluarga?" tanya Rifanggi--anak Zakiy yang pertama. Rifanggi ini hanya berbeda tiga tahun, akan tetapi, Tasya memanggilnya dengan sebutan  'kakak' pada Rifanggi.

"Iya kak, tapi karena Cita-cita Tasya ingin kuliah S2 disana, yah Tasya akan berusaha untuk mandiri disana," kata Tasya menjawab pertanyaan Rifanggi.

"Oh iya, nanti kamu disana sama siapa Sya?" tanya Zakiy pada Tasya. Zakiy adalah Omnya Tasya, kakak dari Maira.

"Alhamdulillah Om dua hari yang lalu, Tasya bertemu dengan Zahira yang juga kuliah di Kairo, jadi Tasya tidak sendirian disana," jawabnya sembari tersenyum dibalik niqob.

Muhasabah Cinta [SUDAH TERBIT!]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang