MOS (1)

584 128 194
                                    

Lihat dan pandanglah ke depan sebuah masa depan telah menantikan mu, dan jangan lihat ke belakang sebuah masa lalu yang sering menghantui mu.
-_17 Agustus 2020

                           ***
Saat ini di sekolah gw sedang mengadakan MOS ( masa orientasi siswa) dan di saat hari pertama MOS itu gw terlambat ke sekolah.

Kalian bayangin gimana rasanya terlambat pake peralatan yang udah kayak anak TK gitu kan malu gw nya diliatin orang-orang.

Di tambah lagi nih yah gw telat datang nya, dan saat gw sampai di sekolah itu udah jam 07.15, dan yah gw telat 15 menit.

Dan kalian tau gak di situ tuh ada Kaka kelas yang satu cewek dan satu lagi cowok, dan apa kalian tau? Yang cowok ganteng woyy tapi sayang dia kayak nya dingin dan cuek.

Perlahan tapi pasti gw berjalan ke arah mereka dengan gemetar. Gimana gak gemetar coba, orang di liatin terus udah kayak mau di terkam aja gw nya.

"Kak maaf saya telat." Ucapku saat sudah sampai di depan Kaka kelas ku, dan tak lupa muka yang ku tundukan karena merasa takut.

"Maaf kamu bilang dek? Ini udah jam 07. 15 dan kamu telat 15 menit!" Ucap kakak kelasnya.

"Maaf kak" cicit ku yang masih bisa terdengar olehnya

"Gini ya dek kamu itu masih MOS aja udah telat gimana mau jadi siswi Sgp (school generation pratama) di sekolah ini tuh yang paling penting  kedisiplinan kalo di hari pertama kamu udah tidak disiplin gimana untuk hari yang lainnya?" Ucap kakak senior yang perempuan.

"Sudah lah saya masih ada kepentingan yang lain untuk MOS, dan kamu saya serahkan ke ketua OSIS." Lanjutnya.

"Arka nih adik kelas gw serahin ke lu, karena gw masih banyak kerjaan untuk ngurusin yang di dalam." Ucap kakak kelas yang perempuan dan di angguki oleh Arka.

Dan setelah itu hanya ada gw dan kakak kelas gw, yang tadi gw dengar dia itu ketua OSIS, dan satu lagi namanya itu Arka. Bagus sih namanya tapi sayang namanya bertolak belakang dengan sifat nya yang sangat-sangat dingin.

"Emm kak aku mau masuk untuk mengikuti MOS" ucapku dengan pelan sambil mendongak untuk menatap ka Arka yang memang lebih tinggi dari nya.

" Ikut gw" ucap ketua OSIS tersebut dan berjalan duluan dengan aku yang mengikutinya dari belakang.

Setelah sampai di ruangan tersebut aku pun mendongak untuk melihat nama ruang itu, dan apa kalian tahu? Gw di bawa ke ruang OSIS brohhh!

"Mungkin ketua OSIS nya sudah gila." Pikirku.

Cklek (Anggap saja pintu kebuka.)

Dan setelah itu kita berdua masuk ke dalam, dan ingat! Di sana hanya ada kita berdua. Karena anggota OSIS lainnya sedang berada di aula.

Oh tidak suasana, yang ada di sini sangat-sangat mencengkeram terlebih Arka yang sedari tadi diam.

"Rasanya aku ingin menampar muka ganteng nya itu." Itulah pikiran ku, tapi sayang aku tidak berani untuk memukulnya.

Dan tak lama kemudian aku pula yang harus memecahkan suasana yang mencengangkram ini. 

"Kak ngapain disini? Kan gw bukan anggota OSIS." Ucapku sambil menatap Arka dengan tajam.

Bodo amat mau dia ketua OSIS kek siapa kek gw gak peduli! Yang penting gw bisa keluar dari suasana mencengkeram ini.

"Gw tau." Ucap Arka dengan santainya, bak sorang raja.

ARKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang