Awalnya seperti ini

3.7K 266 139
                                    

[Warning: setting cerita adalah alternate universe setahun setelah turnamen musim semi. Hinata kelas 2, Atsumu kelas 3. Dan Atsumu serta anak-anak lain yang terpilih sudah mulai lebih intensif latihan di kamp muda pelatihan U-19 Jepang]. 



Miya Atsumu melakukan keputusan bombastis dalam hidupnya, kedua setelah cat rambut jadi pirang. Bundanya marah besar. Atsumu merana hidup dengan setengah uang jajan selama 2 bulan karena perkara cat rambut.

Yakni memacari Hinata Shoyo.

Bukan hanya mendapat laknat dari adik kembarnya, tapi juga dari Kageyama Tobio. Osamu ternyata juga suka Hinata, dan ia menuduh Atsumu sudah curi start duluan. Lucunya, Kageyama ternyata memendam perasaan yang sama. Karena tahu Hinata masih jomblo, tidak ada salahnya bagi Atsumu untuk tancap gas, bukan? Sekarang di pelatihan nasional, bahkan Tobio-kun cuma mau mengajaknya bicara kalau sedang di lapangan. Selebihnya ia dikira cuma angin muson. Sebetulnya Osamu duluan yang mendapatkan kontak Hinata, hasil stalking sosial media. Lalu Atsumu cuma minta. Tidak ada indikasi apa-apa. Salah Osamu sendiri bersikap dingin dan menjawab chat Hinata yang bertubi-tubi dan penuh stiker unyu-unyu gemay itu cuma dengan balasan singkat. Salah Tobio-kun sendiri bersikap tsundere dengan menyangkal keimutan Hinata. Atsumu cuma bersikap baik sewajarnya, yah nggak wajar sebetulnya karena ada modus dibalik sikap perhatiannya. Wajah tamvhan menawan rupawan jumpalitan memang nggak bisa disembunyikan. Yagimana, bakat.

Dan seperti menang lotere, Hinata justru bilang suka duluan pada Atsumu. Awalnya ia malu dan ragu, karena mereka berdua sama-sama cowok. Yang tentu saja seperti gayung bersambut, Atsumu tanpa ragu mengajaknya pacaran. Tetapi gayung bersambit baginya juga karena Osamu merasa kakak kembarnya main tikung, menusuk dari belakang. Tuduhan tidak manusiawi itu jelas membuat Atsumu jengkel. Khalayak warganet juga semuanya tahu kalau yang nusuk dari belakang tuh cuma younglek dan Atsumu tidak sudi disamakan dengan younglek. Osamu tuh kayak younglek!!

Awalnya Atsumu sempat bingung bagaimana menyikapinya. Dimusuhi Osamu sangat tidak nyaman, kalau kata mas Anang Hermansyah seperti separuh jiwaku pergi. Maka dari itu, Atsumu sering menawarkan konten pemersatu bangsa: yakni foto-foto selfie Hinata yang didapatnya saat mereka berbalas chat. Atsumu suka kode-kode halus dengan mengirim pesan 'kangenku kronis, nggak ada obat. Pacarku jauh soalnya' dan Hinata dengan polosnya sering mengirim foto-foto wajahnya yang manis kenes itu. Entah buat apa Osamu menyimpan foto-foto Hinata. Di Hyogo sudah tidak ada dukun pelet, soalnya. Atau mungkin Osamu akan mencetak wajah Hinata di sarung bantal dan dijadikan teman tidur?

Wah, kalau betul kejadian Atsumu akan minta cetak juga! Sekalian saja poster dan seprai. Lumayan kan, untuk referensi halu.

"Jangan gitu, ah. Kan muka kita sama. Mau tukar sekali-kali kau yang kencan sama Shoyo-kun, 'Samu?" balas Atsumu jahil.

Osamu itu dingin-dingin air kolam pancing. Meski tawaran dari kembarannya itu menggiurkan, ia menolak dengan halus. Padahal dalam hati penasaran juga.

"Sakit mental, ih." Osamu mendecih.

"Eh, ini serius lho." Atsumu membujuk. "Musim panas nanti aku mau ke Sendai. Kita pesan hostel terpisah, terus ajak dia ngedate gantian. Seru, kan?"

"Gausah macam-macam deh, ah." Osamu membalas. "Kalau nanti dia tahu, dia bisa marah nanti."

"Ya kalau gitu jangan sampai dia tahu." Atsumu terkekeh. "Anggep aja tantangan kayak di Ninja Warrior. Yaaaaa, kalau nggak mau juga terserah. Pokoknya aku jadi mau ke Sendai. Aku mau temu kangen. Menjalin kasih. Begini begitu. Macam-macam."

Mendengar kata-kata ambigu yang diucapkan kembarannya, hidung Osamu kembang-kempis. Halusinasi penuh sensor mengambang di benaknya. Namun moral penuh kebajikan menahannya untuk menyetujui ajakan bejat itu. "Jangan melecehkan Hinata seperti itu, 'Tsumu."

Tag TeamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang