Lho kok jadinya begini?!

1.6K 157 54
                                    

"Ih, aku juga mau diajak ke pancurannnnnn....."

Tidak ada yang lebih menyebalkan selain rengekan Osamu dengan wajah teflonnya. Sepanjang kencan hari ini, Hinata sibuk mengurus adiknya. Bahkan Natsu tertidur di gendongan Atsumu sepanjang jalan. Dia pasti lelah seharian bermain di taman pancuran. Selepas mengantar kekasihnya dan si adik pulang, Atsumu berkemas. Ia pamit kepada ibunya Hinata dan berjanji jika ada waktu dan kesempatan, Atsumu akan berkunjung kembali. Pada akhirnya Atsumu juga ikutan main air di taman pancuran. Ia bahkan membuat beberapa foto dengan Hinata, dengan Natsu dan foto bertiga dengan bantuan orang lain. Lucu, deh. Kayak keluarga tercemar. Soalnya kalau mau buat keluarga cemara, Atsumu harus putar otak bagaimana caranya ia bikin tiga anak dengan Hinata sebagai mamanya.

"Aku nggak mau main sama 'Samu di pancuran. Wajahmu udah nggak kawaii lagi. Jijik." Atsumu melet jahil.

"Aku butuh tukang foto. Nggak usah kege-eran." Osamu memberi knockdown menyakitkan pada kembarannya. "Begini doang? Mana konten mantapnya?"

"Tinggal geser ke kanan, sih. Manja banget."

Osamu awalnya cuma swipe swipe tanpa minat. "Ih, udel. Siapa coba yang sange dikasih gambar udel? 'Tsumu punya fetish juga ternyata."

"Bawel banget sih, kayak bunda! Geser lagi, masih ada!"

"Mana cuma ini doang—"

Miya Osamu terhenyak. Ia menutup mulut dengan mata berkaca-kaca. Foto paha Hinata secara close-up. Lalu video singkat abang kembarnya yang main-main puting Hinata yang lagi tidur disertai desahan menggoda.

"...Oh my God, 'Tsumu..." Osamu berdecak. "Benar-benar amoral. Biadab. Bejad. Cabul. Laknat. Nggak ada akhlak. Aib keluarga. Sampah masyarakat...."

"Tapi 'Samu suka juga, kan?!" Atsumu berseru sewot.

"Suka banget!! Pake nanya lagi! Kayak baru kenal aku kemarin aja!" Osamu membalas tak kalah ngegas. Lubang hidungnya megar-megar saking semangatnya.

Keduanya tertawa lepas dan saling bertukar tos. Kalau masalah konten pemersatu bangsa dan kehaluan yang menyertainya, mereka pasti satu hati. Apalagi objeknya Hinata Shoyo.

"Eh, mau dengar cerita seru, nggak?" Atsumu bersandar di ujung kasur Osamu. "Katanya Shoyo-kun sama Tobio-kun pernah 'hampir' pacaran."

"Oh, kupikir malah pacaran beneran." Osamu membalas santuy. "Berduaaan mulu, kemana-mana. Kayak oppai, tapi yang pentilnya kecil sebelah."

"Katanya Tobio-kun orangnya cemburuan, Shoyo-kun nggak suka." Kata Atsumu. "Padahal Tobio-kun nggak jelek-jelek banget. 'Samu nggak mau sama dia?"

"Idih...." Osamu mendecih. "Kalau Kageyama 20 cm lebih pendek aku auto culik, deh!"

"'Samu sukanya yang kecil-kecil, ya?" Atsumu terkekeh mendengar penuturan gamblang kembarannya.

"Nggak juga. Cuma kalo Kageyama sih kegedean. Nggak bakal lucu kalo diunyel-unyel." Balas Osamu. "Kirain 'Tsumu yang suka sama dia. Soalnya di pelatihan nasional 'Tsumu suka gangguin Kageyama."

"Kalian kan besarnya hampir sama. Gemes, kan, punya partner couple-an baju?"

Osamu mencengkram wajah Atsumu sampai bibirnya menciut maju. "Aku sudah punya 'Tsumu untuk couple-an baju dari bayi. Nggak cukup, apa? Pacaran apa anak panti asuhan harus pake baju sama-samaan?"

Atsumu mengelak dan mengucek-ucek kepala adiknya. "Yah, namanya juga usaha. Aku juga nggak tega biarin adikku yang tampan ini jomblo merana, kan?"

"Aku masih punya kesempatan." Osamu menyeringai. "Besok giliranku, ya! Kau sudah dua hari dapat giliran kencan sama Hinata. Curang!!"

Tag TeamWhere stories live. Discover now