20. don't know what to do

420 68 9
                                    

Aku sebenarnya tidak mengerti tentang hal kemarin. Aku masih tidak percaya. Masa bodoh tentang perkataan Jongho yang menyuruhku untuk melupakannya. Meskipun aku menjawab 'iya' tapi hatiku tetap saja mengatakan 'tidak'. Hah... Aku memang egois.

Demi apapun sekarang aku sudah tidak peduli dengan sekitarku. Aku ingin hidup sendiri di dunia ini, tidak ada yang menggangguku itu lebih baik. Aku butuh waktu sendri. Aku harus kuat mental kali ini. Bagaimana pun dia masih tetap di sekolah itu sebagai senior ku, juga orang yang aku sukai.

Masih aku sukai.

Ini terus menggangguku. Aku tidak suka. Aku ingin semuanya menghilang, sirna dan tidak kembali lagi. Aku berharap ini semua tidak terjadi. Aku ingin kembali ke masa itu dan tidak ingin bertemu dengannya. Ini sungguh menyebalkan. Andai saja Tuhan masih memberiku kesempatan untuk kembali ke masa lalu. Aku ingin menahan diriku di rumah untuk tidak pergi ke sana.

Aku yakin, jika aku melakukan itu. Pasti aku dan dia tidak saling mengenal dan aku juga tidak akan menyukainya. Sampai saat ini. Aku benci sekali semua ini. Sangat benci.

"Hyejin? Halo?"

Aku benci perasaanku padamu, Hongjoong.

"Hey... Kamu gapapa?"

Aku menatap tangan yang melambai di depanku, "Ah, ma-maaf. Aku gapapa kok, Mrs.Kim,"

Astaga, aku melamun daritadi. "Serius? Kamu nggak fokus hari ini. Ada masalah?"

Ia tersenyum, "Kalau nggak enak badan. Kamu bisa bilang saya ya. Jangan dipaksa,"

Aku menghela nafasku, "Iya... A-aku gapapa,"

"Aku permisi ke toilet dulu," aku beranjak dari tempat dudukku dan langsung pergi meninggalkan ruang studio.

"Iya, silahkan."

Aku segera berlari ke toilet dan membasuh wajahku dengan air. Nafasku tersekal. Kepalaku pusing. Aku mencuci tanganku perlahan, mataku terus berputar seperti kincir angin. Semua badanku sakit. Mataku merah dan kulitku agak dingin. Astaga, aku ini kenapa?

Aku menepuk-nepuk pipiku, "Hyejin sadarlah. Jangan pikirkan dia,"

Jangan pikirkan dia. Hahaha, ini lucu.  Nyatanya, aku tidak bisa. Dia terus ada dipikiranku. Aku menggigit jariku, berjalan mondar-mandir tidak jelas. Aku berusaha tidak memikirkan apapun tapi, ini terus muncul di kepalaku. Ayolah, aku tidak kuat seperti ini terus.

Aku mengunci pintu toilet dan duduk di kloset. Menutup telingaku dan mengatur nafasku perlahan. Aku bingung dengan diriku sekarang. Aku ini kenapa sebenarnya. Aku bodoh dalam masalah ini. Aku tidak tahu harus berbuat apa.

"Bodoh... Kamu bodoh, Hyejin. Kamu bodoh..."

Air mataku keluar. Dari yang kiri dan kanan. Tidak sengaja keluar, padahal aku tidak ingin air mataku keluar. Perasaan apa ini. Bisa gila aku kalau seperti ini terus. Kumohon, hilanglah. Menjauhlah dan pergi dari pikiranku, Kim Hongjoong. Aku bisa gila karena kamu.

Air mata ini menyebalkan. Kenapa ini terus keluar? Berhentilah, tidak berguna juga jika kamu keluar terus. Kamu akan habis. Kamu lelah bukan? Aku juga. Sangat lelah.


"Kumohon... Berhentilah. Aku capek. Hiks...."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
To My Youth ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang