Epilog ; The Youth

414 46 28
                                    

"Terimakasih karena telah mengisi masa mudaku yang penuh kekosongan dengan warna yang indah dari dirimu,"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Terimakasih karena telah mengisi masa mudaku yang penuh kekosongan dengan warna yang indah dari dirimu,"


3 tahun kemudian,




"Hyejin! Kamu jadi ke sini, kan?"


"Iya, sebentar aku siap-siap dulu, Miss. Tunggu ya," aku menutup telponku.




Hai, aku Choi Hyejin. Umurku sekarang 19 tahun dan aku mahasiswa baru tahun pertama di universitas seni di Korea. Baru tahu kemarin aku lulus sma dan semenjak itu aku mulai membiasakan hidup mandiri dan memang ini agak sulit namun aku sedang berusaha. Hidup menjadi mahasiswa ternyata memang menyusahkan, bukan?



Aku mengangkat telpon di kantung bajuku yang bergetar sejak tadi, "Jongho? Ah- ini aku lagi ada urusan sebentar. Kamu sama Gowon nanti langsung ke sana aja ya? Tungguin aku. Iya, oke-oke. Bye,"




Aku buru-buru mengikat rambutku dan memasukkan ponselku, bergegas untuk pergi ke tempat les untuk mengambil barangku yang tertinggal. Aku sempat berpikir kalau aku sudah beranjak dewasa, aku harus mulai memberanikan diri untuk berpikir bagaimana cara mencari uang tambahan untuk memenuhi kebutuhan hidupku. Mrs. Kim menyuruhku untuk menjadi guru les piano. Aku sempat meremehkan perkataanya saat itu, tapi kalau dipikir-pikir juga itu cukup untuk menambah biaya kebutuhanku sehari-harinya. Aku sudah bekerja di tempat les itu selama enam bulan. Ya, kalau dihitung biaya yang aku dapatkan selama itu cukup aku rasa dan aku merasa bangga pada diriku yang bisa berusaha dan bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan hidupku.



Aku melihat arlojiku, masih ada waktu 2 jam untuk mulai kelasku. Karena Mrs. Kim menelponku tadi pagi, aku mau tidak mau harus pergi ke sana. Permintaan Mrs. Kim harus aku laksanakan. Tempat les itu memang dekat dengan rumahku, aku tidak butuh kendaraan untuk pergi ke sana. Hanya berjalan kaki sekitar sepuluh menit pun sudah sampai.



Oh iya, aku masuk kampus yang sama dengan Kak Soyeon dan Kak Seonghwa. Kak Soyeon mengusulkan kalau jurusan musik di kampus itu bagus dan aku tertarik untuk pergi ke sana dan benar kalau di sana itu memang lebih bagus dari yang aku bayangkan. Hyunjin, dia pergi dan menetap di Jepang karena keinginan orang tuanya. Kalau Jongho dan Gowon juga masuk di sana, aku kaget sekali saat mendengar berita kalau mereka sudah berpacaran semenjak kelas tiga sma. Dan bodohnya, aku tidak tahu kalau mereka bertindak layaknya bukan orang pacaran di sekolah. Aku tidak heran kalau mereka itu pintar berakting.



Hah.... Lebih heran lagi mengapa aku bisa bertemu Jongho lagi? Bosan aku melihat wajah bodohnya itu. Jujur. Apalagi kalau tambah Gowon, membayangkannya sudah membuatku geleng-geleng kepala. Gowon itu cerewet dan juga sedikit bolot, sedangkan Jongho itu rada-rada idiot dan juga berisik. Kalau mereka disatukan bakal jadi bom. Rusak kupingku kalau mereka berbicara di sebelahku.



To My Youth ✔Where stories live. Discover now