17. Gue Suka Lia.

878 109 8
                                    

Semua pun terkejut menyaksikan hal itu. Haechan dengan pdnya kini ia sudah tidak memakai atasan apapun.
Dia pun berpose dengan keren. Namun, semua malah tertawa ngakak.
"Hahahaha, jinjja hahaha, udah gue tebak kan." ujar Ryujin yang tertawa ngakak.

Soobin yang melihat itu berusaha menutupi tawanya sedangkan Beomgyu, Taehyun, dan Kai sudah tidak bisa menahannya lagi, mereka tertawa ngakak melihat perut buncit Haechan.

Jaemin berusaha menutupi wajahnya. Aish, dia sangat malu sekali memiliki teman seperti Haechan. Renjun kini memegang lehernya. Ah, rasanya ia terkena hipertensi sekarang melihat kekonyolan Haechan.

"Wae? Wae? Ngapain lo pada ketawa? Gak pernah liat perut sexy kaya gini?" ujar Haechan yang masih percaya diri.
"Terserah lo deh." sahut Soobin.

Setelah semua murid laki-laki dan perempuan selesai mandi. Mereka pun lantas berkumpul untuk acara malam sekaligus makan malam. Tampak So Hee tengah membuang tas milik Lia didepan tenda mereka.

"Ya! Maksud lo apa?" tanya Lia yang terkejut karena So Hee membuang tasnya.
"Gue gak mau satu tenda sama lo jadi cari tenda lo sendiri!" ujar So Hee lalu pergi.

Lia pun memungut tasnya dan tampaknya hal itu dilihat oleh Soobin.
"Gue heran kenapa setiap ngeliat lo, gue ngeliat lo yang lagi sedih." ujarnya saat menghampiri Lia.
Lia menolehkan kepalanya kesamping dan melihat Soobin yang kini sedang tersenyum padanya.

"Lo mau ke tenda siapa sekarang?" tanya Soobin.
"Molla."
"Gue tau lo harus kemana, ayo ikut gue." ujar Soobin lalu kini memegang tangan Lia dan mengajaknya sedikit berlari.
Lalu mereka pun tiba disebuah tenda berwarna ungu muda.
"Bentar ya." ujar Soobin.
"Ryujin-ah.... Shin Ryujin.." panggil Soobin.
Ternyata tenda itu milik Ryujin dan Yeji tentunya.

Ryujin lalu keluar dan tampak kaget melihat Soobin yang kini ada di depan tendanya.
"O, Choi Soobin?"
"Hai."
"Wae? Lo nyari gue?"
"Ini anak kelas A, Lia. Lo tau kan? Dia di usir dari tendanya jadi gue ajak dia kesini. Lo bisa kan ngajak dia ditenda lo juga?"
Ryujin memandang Lia yang kini sedang memeluk tasnya.

"Ryujin?" panggil Soobin lagi karena Ryujin tengah melamun.
"Oh, ne, ne. Ya, boleh kok, ayo, masuk  taruh tas lo."
Setelah Lia menaruh semua barangnta di tenda milik Ryujin dan Yeji, mereka pun pergi ke sebuah aula yang ada di area perkemahan itu untuk diberi arahan tentang kegiatan malam.

Aula sudah dipadati oleh para murid-murid. Pak Changmin pun lantas memberikan pengarahan. Karena ini malam pertama mereka berada disini, para murid pasti lelah dan Pak Changmin pun memutuskan untuk mengadakan acara bebas hari ini.

Mereka dapat membuat makanan ringan, memanggang jagung atau lain sebagainya. Yang jelas malam ini adalah acara bebas.
"Kita mau ngapain neh?" tanya Haechan pada sahabat-sahabatnya itu.
"Molla, yang jelas gue laper." sahut Renjun.

"O, itu bukannya Ryujin, Yeji, Soobin sama anak kelas A?" tunjuk Renjun.
Mereka pun kompak melihat ke arah yang ditunjukan Renjun.
"Maja, maja. Ayo, samperin, kayanya mereka lagi manggang sosis itu." ujar Haechan yang pergi terlebih dahulu.
Jaemin menyipitkan matanya. Apa benar itu Lia? Mengapa ia ada disana?
Akhirnya Jaemin pun turut pergi ke arah sana.

"Anyeong, chingudeul." sapa Haechan ramah.
"MAKANAN KITA UDAH CUKUP Y!" ujar Ryujin yang langsung ngegas yang melihat kedatangan empat serangkai.
"Jinjja?" tanya Jeno.
"Ah, aniyo, Jeno-ya. Gue bawa banyak sosis sama daging kok. Lo bisa makan semuanya." ujar Yeji yang terlihat sangat bahagia saat melihat Jeno.

Jeno pun lantas duduk di sebelah Yeji.
"Asa! Gomawo, Hwang Yeji." ujar Haechan girang.
"Sanain lu!" ujar Renjun pada Ryujin.
"Eh, gatau diri ye lu! Elu yang sana!" sahut Ryujin.

Lia dan Soobin tampak tidak terlalu memperdulikan kedatangan empat serangkai. Lia sibuk memanggang sedangkan Soobin membantunya mengibas-ibaskan dengan karton yag di pegangnya.

"Ekhem." Jaemin berdehem sangat keras berharap Lia menatap ke arahnya. Namun, Lia tampaknya tidak peduli.
"Ah, harusnya gue terbiasa kalo dia budeg." ujar Jaemin lalu duduk di sebelah Lia.
"Lo ngomongin gue?" tanya Lia.
"Cih, siapa yang ngomongin lo."

Lia pun melanjutkannya kegiatan memanggangnya dengan Soobin. Jaemin memutar bola matanya. Apa-apaan mereka? Mengapa sangat sibuk berdua? Apa mereka berkencan sekarang?

Jaemin pun tak sengaja melihat ujung lengan baju Lia yang hampir mengenai bekas abu yang ada di bawah. Ya, jika terus dibiarkan seperti itu maka akan menjadi kotor.
"Aigoo, gue harus ngelakuinnya juga?" tanya Jaemin pada dirinya sendiri.
Saat Lia akan membalik sosis yang dibakarnya, Jaemin puj menghentikannya.
"Stop it." ujar Jaemin.
"Wae?" tanya Lia.
Soobin pun turut menatap ke arah Jaemin. Entah apa lagi yang akan dilakukannya.

Jaemin pun lantas melipat ujung baju lengan panjang Lia. Lia terdiam melihat apa yang sedang di lakukannya padanya.
"Ngapain lo?" tanya Lia lalu menarik tangannya.
Jaemin menatap Lia dengan wajah tengilnya itu.
"Menurut lo? Lo gak liat, kalo lo terus-terusan kaya gitu yang ada ujung baju lo bakar kotor kena abu."
"G-gue tau." sahut Lia agak canggung.

Soobin tersenyum sinis mendengarnya. Mengapa dia melakukan itu pada Lia?

Setelah selesai makan malam. Para murid pun sebagian sudah mulai pergi ke tenda dan sebagian ada yang masih diluar tenda untuk sekedar menikmati udara dingin malam ini.
"Gue mau ngomong sama lo." ujar Soobin tiba-tiba kepada Jaemin yang sedang meminum colanya.

Yang lain pun cukup terkejut. Mengapa Soobin ingin mengobrol berdua saja degan Jaemin?
"Ya! Choi Soobin! Mau lo apain Jaemin gue?" tanya Haechan.
"Buruan." ujar Soobin lalu pergi dari sana.
Jaemin menatapnya dengan datar. Aih, apa lagi ini? Jaemin pun lantas mengikuti Soobin

"Ya! Jaemin-ah! Kalo lo di apa-apain panggil kita ya." ujar Haechan.
"Arra."
Mereka pun terhenti di dekat parkiran.
Soobin kini menatap Jaemin yang asik meminum colanya.
"Lo suka sama Lia?" tanya Soobin yang membuat Jaemin kaget sehingga menyemburkan cola yang sedang di minumnya.

"Aish." ujarnya lalu mengelap bibirnya.
"Maksud lo apa?" tanya Jaemin kemudian.
"Aneh aja, ngapain lo sebegitu perhatiannya sama Lia."
"Gue perhatian sama Lia berarti gue suka sama Lia?"
"Bukannya jelas?"
"Trus kenapa?"
"Gue suka sama Lia." ujar Soobin. Awalnya Jaemin terlihat sedikit kaget lalu ia berusaha menormalkan ekspresinya.

"Urusan gue lo suka sama dia apa?" tanya Jaemin.
"Gue cuma mau mastiin aja kalo lo tau soal ini."
"Bukan urusan gue." sahut Jaemin lalu pergi dari sana.
"Dan gue cuma mau mastiin juga kalo lo gak ada perasaan sama dia." ujar Soobin yang membuat Jaemin menghentikan langkahnya.

Jaemin tersenyum kecil lalu membalikan badannya menatap Soobin.
"Bukannya ini lucu?" tanya Jaemin.
"Apanya yang lucu?"
"Awalnya gue gak pengen bilang ini tapi tiba-tiba gue harus bilang ini sama lo."
Jaemin mendekat satu langkah ke arah Soobin.
"Kenapa? Kenapa kalo gue juga suka sama Lia?" ujar Jaemin dengan nada yang sedikit menantang.

Soobin tertawa sinis.
"Wae? Kenapa lo ketawa? Lo gak percaya diri?"
"Ani, gue bahkan lebih percaya diri lagi karena itu elo." ujar Soobin lalu pergi meninggalkan Jaemin.

Soobin sampai terlebih dahulu. Haechan pun melihat ke arah belakang Soobin.
"Ya! Soobin! Mana Jaemin?" tanya Haechan namun Soobin tidak menjawabnya dan langsung duduk di sebelah Lia yang sedang menikmati hangatnya api unggun.
"Guys, guys, Jaemin gak ada. Eh, Soobin! Ngaku lo! Lo pasti nenggelemim Jaemin di danau kan?"
"Lo kali yang gue tenggelemin, Chan." sahut Jaemin yang baru saja sampai.

Haechan merasa lega melihat kedatangan Jaemin yang masih dalam keadaan hidup.
Jaemin sekilas menatap ke arah Soobin yang kini sedang duduk disamping Lia.
"Eh, eh. Gimana kalo kita main TOD aja?" ajak Ryujin.
"Boleh tuh." sahut Yeji.
"Lo aja main sendirian." sahut Renjun.
"Dih, yang ngajain lo siapa, Pendek?"
"Gue ikutan deh, eh, Jen, lo ikutan juga dong." ajak Haechan pada Jeno.
"Ya, terserah." sahut Jeno.

Ryujin pun kini meminta persetujuan Jaemin, Lia dan Soobin karena mereka belum menjawab.
"Soobin, lo ikutan kan?" tanya Ryujin dengan manis.
"Arrasseo."
"Asik! Lo gimana, Ya?" tanya Ryujin pada Lia.
"Boleh deh."
"Yaudah ayo kita mulai."
"Lo nggak nanyain gue nih?" tanya Jaemin.
"Ah, lo gausah ditanya pasti ikut lah udah buruan kita mulai."

Dan....

Long time no see.....
Next?
Jangan lupa vote n comment yaa
Gomawo buat yg udah baca🌈🌈💚

Jaemin NCT Dream X Lia Itzy  X Soobin TXT (My First and Last) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang